Kasih tahu kalo ada typo!
***
Hari ini hari minggu yang lebih baik daripada biasanya bagi Clarisa. Cika benar-benar menginap di rumah sesuai janjinya. Berbicara soal Cika, kemarin sahabatnya itu bertanya mengenai Rio saat di dapur. Ia awalnya sempat membantah. Namun, pada akhirnya ia mengaku saat Cika terus mendesak. Kemarin Cika sempat marah dan mengabaikannya, tapi ia langsung bertindak supaya tidak ada kesalahan. Ya memang tidak ada salahnya jika Cika marah. Apalagi ini juga salahnya karena ia merahasiakannya ke Cika. Namun, Cika juga sempat meminta maaf kepadanya karena telah memberi tantangan yang bisa dikatakan membuatnya terjerumus dalam masalah.
Kali ini baik Cika dan Clarisa berusaha melupakan kejadian tadi malam. Mereka kembali seperti semula dan berusaha untuk lebih terbuka dari yang sebelumnya. Meskipun sebenarnya hanya Clarisalah yang lebih tertutup semenjak memiliki masalah dengan Rio. Tadi malam juga Clarisa menceritakan semuanya, termasuk kenapa bisa kakinya bisa membengkak hingga membuatnya sempat tidak masuk sekolah. Setelah mendengar penuturannya, Cika merasa semakin bersalah sekaligus marah kepada dirinya sendiri dan Rio. Marah kepada dirinya sendiri karena tidak bisa menjaga Clarisa dengan baik, dan marah kepada Rio karena merasa Rio bersikap terlalu kekanak-kanakan.
Saat ini Clarisa sedang berada di kamar sendirian. Cika sendiri sedang membantu mamanya memasak. Urusan memasak, Cikalah jagonya. Terbiasa sendiri, membuat Cika bisa mengurus semuanya sendiri. Bukan seperti dirinya yang jika tidak bisa apa-apa pasti langsung berlari ke mamanya. Meski tampak seperti kekanak-kanakan, Cika lebih dewasa daripada dirinya walaupun jika ditanya usia, ia lebih tua dua bulan dari Cika.
Clarisa kali ini tengah membersihkan kamarnya yang tampak berantakan karena ulahnya dan Cika semalam. Setelah keluarga Rio pulang dan menyelesaikan masalahnya dengan Cika. Ia segera melanjutkankan tugasnya yang sempat tertunda. Baru setelah selesai, ia bersama Cika begadang demi menonton film yang berada di laptopnya. Keduanya bersiap tidur setelah waktu menunjukkan pukul satu, itupun keduanya mengaku tidak bisa tidur. Namun, pada akhirnya Clarisalah yang tidur lebih dulu, sedangkan Cika cukup kesulitan untuk tidur karena kebisingan dengan dengkuran halus Clarisa.
Suara pintu terbuka membuat Clarisa menoleh. Ternyata Cika, gadis itu hanya membuka pintu sedikit sehingga hanya menampilkan kepalanya saja. "Sarapan, Ris," ujarnya kemudian menutup pintu.
Clarisa segera bangkit kemudian mengikuti langkah Cika. Ternyata menu sarapan sudah tersaji di meja makan. Ia mengambil tempat di samping mamanya. Sedangkan Cika berada tepat di hadapannya. Jika Cika menginap di rumahnya, sudah dapat dipastikan sarapan akan lebih cepat daripada biasanya. Cika selalu membantu mamanya menyiapkan sarapan, sedangkan dirinya lebih memilih untuk menghindar karena merasa malu dengan kemampuan memasaknya yang jauh dari Cika.
"Kapan-kapan belajar masak sama Cika, Ris."
Segera saja Clarisa menoleh setelah sang mama menyelesaikan kalimatnya. "Iya, kapan-kapan kalo nggak lupa," jawabnya yang membuat mamanya tampak geleng-geleng.
Mama Clarisa termasuk orang yang memiliki hobi memasak. Berbeda dengan Clarisa yang cukup kesulitan menghafalkan resep meskipun sudah berkali-kali ia memasaknya. Bahkan pernah suatu kali Clarisa dimarahi oleh sang mama karena sering bertanya apa saja bumbunya, dan penyebabnya sudah barang tentu jika ia lupa. Mungkin memasak bukan bakatnya untuk saat ini.
Clarisa menatap Cika, gadis itu tampak mengangkat kedua alisnya. Dan jangan lupakan ekspresi sombong yang ditampilkan olehnya. Ia berdecak. Ia tau kenapa bisa Cika berekspresi demikian. Sudah dapat dipastikan jika sahabatnya itu terlampau senang dipuji oleh mamanya. Ia tau sekali jika memang Cika sangatlah berharap masuk kriteria mantu idaman mamanya. Apalagi hingga saat ini belum ada satu perempuan pun yang menghadap mamanya dan mengaku sebagai pacar kakaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
CLARIO✔️
Ficção AdolescenteFOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA! TAMAT Dulu pernah berjudul: • Playboy Vs Playgirl • QUANDO *** Dia Rio. Laki-laki dengan wajah yang tampan. Perempuan mana yang tidak mau menjadi pacar seorang Rio Mahesa? Pria yang memiliki wajah yang sangat sempurna...