Raeya baru akan memasak untuk makan malam saat Doyoung tiba di rumah. Melihat Doyoung memasuki rumah membuat Jaemin berlari ke arahnya dengan semangat.
"Jaemin jangan!" Teriak Raeya namun gagal, Jaemin memeluk Doyoung sangat erat.
"Akh!" Doyoung mengaduh kesakitan membuat Jaemin kebingungan.
"Kak, lo kenapa?" Tanya Jaemin penasaran.
Doyoung cuma geleng-geleng kepala lalu duduk di sofa. Raeya menghentikan aktivitasnya sejenak dan berjalan menghampiri Doyoung untuk mengambil tas dan jaketnya untuk ditaruh di kamar.
"Mandi udah aku siapin," ucap Raeya ke Doyoung.
"Nanti, masih panas banget," jawab Doyoung.
"Hih kak lo kenapa?" Jaemin masih menunggu jawabannya.
"Doyoung kemarin habis kena musibah. Dia ditusuk orang nggak dikenal dan sempat dirawat selama beberapa hari. Dia udah boleh pulang tapi jahitannya belum terlalu kering jadi belum boleh beraktivitas terlalu berat," jelas Raeya.
"Lhah kok bisa, sih?" Tanggap Jaemin.
"Namanya juga musibah," ucap Doyoung.
"Kalo itu bukan musibah namanya, ditusuk itu sebuah perencanaan kejahatan," jelas Jaemin.
"Udah nggak papa. Jeno lo sekretaris adek gue? Kapanpun Jaemin ke sini lo pasti ikut," kata Doyoung saat melihat Jeno, si Jeno malah cengar-cengir doang.
"Hehe,"
"Habis ini langsung mandi," titah Raeya lalu pergi dari ruang tamu. Meletakkan tas dan jaket Doyoung lalu kembali memasak untuk makan malam.
Malam ini mereka hanya akan makan nasi goreng, karena bahan makanan sudah habis kemarin. Raeya belum sempat beli yang baru karena hari ini dia berangkat pagi begitupun dengan Doyoung. Jadi malam ini masih makan seadanya.
.
.
Makan malam sudah siap. Nasi goreng udah ada di atas meja makan mini yang ada di dapur. Doyoung baru aja duduk setelah selesai mandi, dan langsung diambilkan nasi oleh Raeya."Kak lo kok nggak bilang sih kalo udah nikah?" Jaemin mengadu.
"Emang gue nikah butuh izin dari lo?" Jawan Doyoung.
"Ati-ati aja kak Doy, dia tadi bilang suka sama istri kakak," ceplos Jeno membuat Raeya tersedak dan langsung minum air putih.
"Kapan gue bilang gitu?" Protes Jaemin nggak setuju.
"Tadi,"
"Gue cuma bilang suka sama matanya yang kayak kacang almond geblek," jelas Jaemin. "Nggak usah dipercaya kak, Jeno emang gitu orangnya,"
"Hehehe, nggak papa kok,"
Doyoung yang notabenenya orang cuek, dia lanjut makan aja. Nggak peduli dengan omongan Jeno yang ngawur. Duduk tenang dan nyaman.
.
.
Doyoung lagi di kamar tiduran, tiba-tiba ada yang ngetok pintu gitu. Terus muncullah Jaemin sama Jeno. Doyoung ngeliat ke mereka tanpa ngomong apa-apa."Sibuk kak?"
"Enggak,"
Jaemin sama Jeno langsung masuk gitu aja. Meskipun belum diizinin Doyoung. Raeya tiba-tiba masuk ke kamar setelah dari kamar mandi.
"Foto yuk, kak!" Pinta Jaemin.
"Buat?"
"Mamah. Dia rempong banget pengen mastiin kalo aku beneran ke Seoul bukan ke tempat lain," jelas Jaemin.
"Masih anak kesayangan ternyata," Doyoung geli mendengar ucapan Jaemin.
Mereka bertiga pun foto bersama, dengan posisi mereka yang tiduran. Raeya melihat Jaemin lucu banget, coba aja adeknya imut kayak dia, tapi yang ada malah suka bikin ribut dan kesel. Jaemin di foto lucu banget, Jeno sok-sokan keren, sedangkan Doyoung hanya liat ke kamera aja.
![](https://img.wattpad.com/cover/181206070-288-k306894.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Raeya, and This is My Life | Doyoung x You ✓
Romance[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] --- DOYOUNG X YOU [COMPLETE] Perkataan gue ke dia "mau ngga kalo jadi tunangan saya yang sebenernya?" bener" udah ngerubah hidup gue. Spontanitas yg bikin gue ikut masuk ke dalam masalah di dalamnya. Tapi gue ngga nyesel, d...