Suasana di ruang tamu saat ini sangatlah aneh. Canggung bagi Doyoung dan Taeil. Aneh bagi yang lainnya. Seperti itulah keadaannya. Keheningan panjang sempat menyelimuti tadi. Setelah Doyoung dan Taeil menceritakan apa yang terjadi sebenernya. Antara Taeil, Doyoung, dan Taeyong.
Ceritanya tu begini..jadi..
Flashback...
Taeyong duduk sendiri di ruang VIP rumah sakit. Setiap harinya, sepulang dari sekolah dia pasti akan langsung pergi ke rumah sakit untuk menemani adiknya, Lee Nayeong. Lee Nayeong yang tengah sakit terbaring lemah di ranjang rumah sakit sejak dua bulan lalu.
Kebetulan hari ini tepat hari dimana ada acara sekolah Taeyong. Tapi Taeyong ngga ada niat sama sekali untuk datang ke acara tersebut. Tidak lain karena harus menjaga adeknya. Orang tuanya harus kerja, dan mereka akan menjaga ketika malam hari. Maka dari itu, Taeyong yang harus menjaga siang harinya.
Saat tengah bermain ponsel sembari menjaga adeknya, tiba-tiba Taeil dan Doyoung datang dengan sedikit bercanda.
"Bukan gue tapi lo yang aneh," Doyoung masuk dengan omongan sewot ke Taeil.
"Tapi gue ngga salah, kan?" Tanya Taeil dengan wajah lugunya.
"Emang lo ngga salah, tapi cara lo itu bisa bikin orang salah paham," bantah Doyoung.
"Apa dah ini?! Kalo mau debat jangan disini!" Taeyong mulai membuka suaranya.
"Malu. Gue malu. Bayangin misal lo ketemu cewek di bus dan dia berdiri di depan lo yang duduk. Cewek itu lagi di masa period nya dan kebetulan dia pake celana warna putih. Cewek itu ngga sadar kalo ternyata dia bocor. Lo tau apa yang dilakuin Taeil?" Doyoung cerita serius banget.
"Apa?" tanya Taeyong.
"Dia bilang ke cewek itu, tapi dia ngomong nya agak kenceng, harusnya kan diem diem atau minjemin jaketnya gitu. Lha dia, semua orang natep dia apalagi si cewek nya natep dia sinis banget. Ngga sopan banget kan dia? Malu gue yang duduk di sampingnya, pake seragam sama lagi, mending gue pake baju beda."
Taeil hanya diem sambil pasang muka kecut.
"Harusnya lo tuh diem diem atau ngasih jaket lo ke mbak mbaknya. Ngga waras lo, Tel. Untung lo sama Doyoung bukan gue," Taeyong merespon sambil geleng-geleng kepala.
"Oh ya, tumben kalian kesini, ngapa? Kalo Lo mau ngajak gue ikutan acara sekolah, sorry aja ya, nggak bisa," kata Taeyong langsung.
"Gue tau kok lo pasti nggak mau ikut karena harus jaga Nayeong. Tapi apa emang lo nggak suntuk di rumah sakit terus, Yong. Sekali kali nggak papa kan lo main sebentar," ucap Doyoung halus.
"Bener. Yong, acara ini setahun sekali. Ngga sampe malem, mungkin sore udah kelar. Bentar aja ikut yok!" Sambung Taeil.
"Kalo gue pergi Nayeong sendiri. Orang tua gue belum bisa jaga," ucap Taeyong.
"Kan ada suster yang selalu nge-check kondisi adek Lo." Doyoung masih aja ngeyel. Karena Taeil ngebet banget pengen main lagi bertiga, dia maksa Doyoung buat ngajak Taeyong ke acara tersebut.
"Nggak ah, gue nggak tenang kalo ninggal Nayeong sendiri. Kalian berdua aja, titip salam buat yang lain," jawab Taeyong.
"Bentar aja, Yong. Nggak harus sampe selesai acaranya. Dua jam aja deh, habis itu lo bisa balik kesini lagi," Doyoung berusaha meyakinkan Taeyong. Dia juga sebenarnya pengen main lagi bertiga karena udah lama sejak Nayeong rawat inap di rumah sakit, Taeyong jadi ngga ada waktu senggang karena ia habiskan waktu di rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Raeya, and This is My Life | Doyoung x You ✓
Romansa[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] --- DOYOUNG X YOU [COMPLETE] Perkataan gue ke dia "mau ngga kalo jadi tunangan saya yang sebenernya?" bener" udah ngerubah hidup gue. Spontanitas yg bikin gue ikut masuk ke dalam masalah di dalamnya. Tapi gue ngga nyesel, d...