Taeyong, Raeya, Yuta, dan yang lainnya udah tiba di bandara Internasional Incheon sejak lima belas menit yang lalu. Kenapa nggak langsung pulang setibanya mereka di bandara, karena semua menunggu orang lain, alias jemputan.
Taeyong membiarkan pegawai yang ikut tender kemarin tidak bekerja hari ini. Ya pasti capek kan, habis perjalanan. Satu persatu orang pergi, hanya tinggal Taeyong dan Raeya. Raeya menunggu Doyoung yang sedang perjalanan ke sana. Sedangkan Taeyong menunggu sopirnya.
Raeya terlihat beda, dari tadi hanya diam. Memang sih dia selalu diam kalau bekerja, nggak banyak omong kayak di rumah, tapi kali ini Raeya beda dari diam biasanya.
"Kamu yakin nggak papa?" Tanya Taeyong.
"Saya juga nggak tau, Taeyong-ssi. Nggak biasanya saya begini," jawab Raeya masih mengusahakan senyum.
"Kalau sakit nggak usah bekerja dulu," ucap Taeyong datar.
Tak lama setelah omongan Taeyong, sopirnya datang. Nggak disangka, Doyoung tepat dibelakang mobil jemputan Taeyong. Mereka keluar mobil dan jalan di waktu yang sama ke arah Taeyong dan Raeya yang udah nunggu dari tadi.
"Silahkan masuk, Taeyong-ssi!" kata sopir Taeyong. Taeyong memberi isyarat kepada Raeya, setelah itu langsung masuk ke mobilnya.
Doyoung sampe di depan Raeya. Mobil Taeyong udah pergi. Doyoung liat muka Raeya yang sedikit pucat. Sedikit keringat dingin mulai membasahi dahinya.
"Kan kemarin udah disuruh minum obat," ucap Doyoung yang sudah tau kondisi Raeya.
"Nggak ada, jadi cuma beli vitamin C aja," jawab Raeya.
"Ayo pulang!" Doyoung membawa koper Raeya, dan Raeya mengikuti jalan Doyoung disampingnya.
Di mobil Raeya tidur. Sepertinya dia emang masuk angin. Badannya udah menggigil, dan dia selimutan pake jaketnya Doyoung. Padahal Doyoung udah matiin AC mobil dari tadi, tapi tetep aja Raeya masih kedinginan. Sesekali tangannya ia tempelkan di dahi dan leher Raeya, panas.
"Ke rumah sakit, ya?" Pinta Doyoung.
"Nggak mau. Pulang aja!"
"Sukanya kok ngeyel," Doyoung membalas dan mengemudikan mobilnya ke rumah dengan kecepatan sedang.
🍁
Sampai di rumah bunda khawatir liat anaknya pucat. Buru-buru dia samperin Raeya dan ngecek kondisi dia.
"Kok panas?"
"Masuk angin, Bun," Doyoung yang membalas.
"Kok bisa? Udah kamu tidur aja, Doyoung di kotak p3k ada obat kamu bawa buat Raeya ya?" titah bunda.
"Iya,"
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Raeya, and This is My Life | Doyoung x You ✓
Romance[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] --- DOYOUNG X YOU [COMPLETE] Perkataan gue ke dia "mau ngga kalo jadi tunangan saya yang sebenernya?" bener" udah ngerubah hidup gue. Spontanitas yg bikin gue ikut masuk ke dalam masalah di dalamnya. Tapi gue ngga nyesel, d...