Satu setengah bulan telah berlalu. Hari hari selama itu cukup tenang karena sudah tidak ada lagi gangguan besar yang menakutkan seperti tingkah polah Jungwoo yang sewaktu waktu bisa membahayakan siapa saja.
Kenapa cukup tenang?
Karena ngga mungkin ngga ada masalah yang ngga timbul.
Contoh kecilnya ya mungkin kesalahpahaman antara Lucas dan Mark. Pekerjaan Miya yang tiba-tiba mengharuskan Miya lembur selama dua Minggu full. Bunda yang selalu memarahi Mark karena main PS mulu. Ada juga Doyoung yang semakin hari semakin sibuk dengan pekerjaannya di studio, yang membuat Raeya menjadi orang yang mudah merajuk tidak seperti Raeya sebelumnya. Padahal dirinya juga sibuk di kantornya.
Satu hal lagi, Taeil besok akan kembali ke negara bagian Amerika, California, karena masa cutinya hampir selesai. Dirinya harus kembali pada rutinitasnya sebagai seorang mahasiswa tingkat master. Yang pasti akan sibuk untuk mengerjakan tesis nya sebagai final project nya yang wajib ia penuhi agar bisa lulus.
Sekarang ini, Taeil sedang dibantu bundanya berkemas, karena besok sekitar jam delapan tiga puluh menit akan pergi ke bandara Incheon. Memastikan bahwa tidak ada barang yang tertinggal, karena kalo ada yang tertinggal pasti akan membuat semua orang bingung bagaimana cara mereka untuk memaketkannya, secara Korea dan California bukan jarak yang dekat.
"Wah bakal kangen lagi," ucap Miya yang tiba-tiba masuk ke kamar Taeil dan bergabung bersama bunda dan kakak pertamanya itu.
"Satu tahun ya, dek," ucap Taeil menggoda adeknya.
"Coba aja kak Taeil ngga kuliah disana dan hanya main ke sana, pasti bakal aku larang habis habisan. Tega teganya ninggalin adeknya disini dan bikin rindu," ucap Miya seraya mendesah pasrah.
"Jangan rindu, rindu itu berat, biar aku saja," Lucas tiba-tiba masuk dan menyambung ucapan Miya.
"Helah kata-katanya sok puitis! Darimana lo dapet sajak itu?" Tanya Miya.
"Darimana, yaaaaa???" Jawab Lucas yang disambut Miya dengan decitan.
"Brother! Stay healthy dan take care. California is so hot. Pengen banget ikut dan merasakan sensasi baru disana," kata Mark yang ternyata mengekor dibelakang Lucas.
"Makanya belajar yang bener ngga usah main PS mulu kerjaannya. Biar bisa kuliah di luar negeri kayak kakakmu," ucapan bunda kali ini bener bener bagaikan sebuah bom bagi Mark.
"Dengerin, tuh?" Ledek Miya.
Saat tengah berseteru di dalam kamar Taeil, tiba tiba bunyi klakson mobil terdengar kencang.
"My beloved sister is coming!"
Kata Mark heboh dan langsung pergi ke depan untuk membukakan pintu. Raeya kemarin berjanji akan tidur di rumah karena besoknya kakaknya akan kembali ke California, dan dirinya akan mengantar dia ke bandara bersama Doyoung. Tapi pasti bukan hanya Doyoung dan dirinya yang akan mengantar ke bandara, tapi semuanya.
"Seneng banget lo liat gue?" Ucap Raeya ke Mark yang sedang ngebukain pintu buat mereka.
"Banget! Kan bawa semangka katanya. Mana?"
"Bukan seneng karena kakaknya dateng malah seneng karena kakaknya bawa semangka. Untung adek," jawab Raeya heran.
"KAK RAE SEMANGKA NYA BUAT GUE AJA MARK NGGA USAH DIKASIH!"
Teriak Lucas yang masih di dalam kamar Taeil.
"SIRIK LO!" Mark balas teriak sampe sampe Raeya dan Doyoung geleng geleng kepala.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Raeya, and This is My Life | Doyoung x You ✓
Romance[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] --- DOYOUNG X YOU [COMPLETE] Perkataan gue ke dia "mau ngga kalo jadi tunangan saya yang sebenernya?" bener" udah ngerubah hidup gue. Spontanitas yg bikin gue ikut masuk ke dalam masalah di dalamnya. Tapi gue ngga nyesel, d...