Sekarang masa kehamilan Raeya sudah menginjak 9 bulan. Iya, waktu cepat sekali berlalu. Selama masa kehamilannya, Raeya kadang ngidam yang aneh-aneh gitu. Pernah dia minta Doyoung buat nari Baby Shark bareng Donghyun tapi di atas sofa dan dia akan melihatnya dengan duduk di lantai. Terus juga waktu mereka lagi kumpul keluarga besar, dimana disana ada kelurahan Raeya dan keluarga Doyoung, Raeya pengen liat Doyoung gendong semua orang disana. Waktu itu Doyoung hampir frustasi banget, tapi setiap dia menolak, dia bisa melihat wajah istrinya yang kecewa meskipun Raeya nya diem aja. Dia ngga tega. Dan jadilah Doyoung gendong mulai dari bunda mereka, ayah dan ibu Doyoung, Donghyun, Lucas, Mark, Miya, Taeil, bahkan Yerin dan Taeyong yang kala itu ikut kumpul juga harus digendong oleh Doyoung. Aneh emang permintaan ibu hamil.
Raeya juga jadi agak sensitif. Sekarang ini Doyoung udah cuti. Mengingat usia kandungan istrinya udah 9 bulan, hanya menghitung hari dan dia harus siaga kapan aja kalo istrinya mau melahirkan.
"Ibuuu...."
Tiba-tiba Donghyun masuk ke kamar orang tuanya dengan mata satunya.
"Lhoh kok belum tidur?" Tanya Raeya saat melihat putranya masih terjaga padahal udah jam 10 malam.
Doyoung yang tadinya tiduran sambil memeluk Raeya kini beranjak dan menghampiri anaknya yang tengah berdiri di depan pintu. Menggendong Donghyun dan mengajaknya ke ranjangnya.
"Aku ngimpi dikejar hiu pas mainan sama ayah di pantai. Takut. Ngga bisa tidur,"
Kata Donghyun yang masih memeluk leher Doyoung dan membenamkan wajahnya ke ceruk leher ayahnya. Raeya mengelus kepala Donghyun pelan. Kadang emang Donghyun ini kerap dateng ke kamar orang tuanya malam malam. Bahkan membuat Raeya dan Doyoung kadang sempet was was kalo mau bermain. Takut kalo tiba tiba anaknya masuk gitu aja.
Tau kan maksud dari bermain? Ya gitulah.
Padahal ya pasti dikunci. Tapi Donghyun itu anti buat ketok pintu dulu dan langsung membukanya. Ya pasti membuat Raeya dan Doyoung kaget setengah mati. Karena dulu pernah mengalaminya.
"Sekarang ayah temenin tidur lagi di kamar, ya? Sampe kakak bener bener tidur,"
Donghyun mengangguk.
Ya. Doyoung dan Raeya sepakat untuk memanggil Donghyun dengan sebutan kakak, karena ya bentar lagi dia akan menjadi kakak. Hal itu juga menjadi alasan supaya mereka terbiasanya memanggil kakak nantinya supaya ketika anak kedua mereka lahir dan mulai tumbuh, dia akan ikut-ikutan manggil kakak. Meskipun mereka tau kalo adeknya Donghyun nanti bakal manggil kakak. Ya gitulah pokoknya, bingung juga dengan pikiran Doyoung sama Raeya.
"Tapi mau cium adek dulu," kata Donghyun sambil melepaskan pelukannya dari ayahnya dan berpindah ke samping Raeya yang tengah tiduran manis.
Perut Raeya yang udah membesar itu kerap kali menjadi sasaran dan objek untuk dicium Donghyun maupun Doyoung. Tapi Raeya ngga masalah akan hal itu. Dia malah seneng.
"Sini," titah Raeya.
Donghyun mulai mendekatkan wajahnya ke hadapan perut ibunya. Dan seketika mencium perutnya lama sambil mengelus-elus pelan. Doyoung dan Raeya selalu geli dan gemas setiap Donghyun memulai kebiasaannya ini. Doyoung membelai rambut Donghyun lembut.
"EH! IBU! ADEK GERAK LAGI!"
Teriak Donghyun karena merasakan pergerakan adeknya yang masih di dalam perut ibunya. Donghyun berkata seperti itu dengan semangat dan melempar senyum ke Raeya. Raeya hanya bisa balas senyum dan mengangguk. Jujur aja, Raeya sedikit nyeri kalo kandungannya udah mulai aktif kayak gini.
"Itu artinya dedek di dalam perut ibu udah ngga sabar pengen ketemu kakaknya," ucap Doyoung.
"Aku juga ngga sabar ketemu adek," balas Donghyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Raeya, and This is My Life | Doyoung x You ✓
Storie d'amore[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] --- DOYOUNG X YOU [COMPLETE] Perkataan gue ke dia "mau ngga kalo jadi tunangan saya yang sebenernya?" bener" udah ngerubah hidup gue. Spontanitas yg bikin gue ikut masuk ke dalam masalah di dalamnya. Tapi gue ngga nyesel, d...