Who is Jungwoo?

419 39 1
                                    

Doyoung akhirnya perlahan membuka matanya, mengumpulkan nyawanya setelah kemarin malam mabuk tak karuan. Kepalanya terasa sangat pening. Setalah akhirnya sepenuhnya sadar, dia duduk di tepi ranjang.

Tiba-tiba Jaemin masuk ke kamar, dan mendapati kakaknya udah bangun.

"Gue kira belum bangun, kak. Itu tadi kak Rae nitip pesan buat lo suruh minum itu," kata Jaemin sambil nunjuk minuman di atas nakas meja pake dagunya.

Doyoung melihat ada gelas, dia ngangguk pada Jaemin setelah itu Jaemin kembali menutup pintunya.

Doyoung meraih catatan yang ada di sebelah gelas itu lalu membacanya. 'Aku siapin air madu. Diminum biar mendingan'. Itulah yang tertulis disana. Doyoung lalu meminumnya sampai ngga ada sisa sedikitpun. Jaman dulu memang penawar mabuk bisa pake air madu.

Doyoung keluar kamar buat naruh gelas itu di dapur. Dia ngeliat Jaemin adek sepupunya itu petakilan ngga karuan di ruang tengah. Sedangkan Jeno diem, tenang duduk sofa sambil main game lewat ponselnya.

"Jujur aja gue lebih suka Jeno daripada Lo, Jaem!" tutur Doyoung dari dapur.

"Ih gitu amat. Padahal gue sayang banget sama lo, kak."

Jaemin langsung diem ngga petakilan lagi, terus waktu ngomong kek gitu bibirnya manyun-manyun.

"Ih, serem!"

"Bukan kek gitu geblek, gue tuh sayang lo sebagai adek. Gila gue sayang lo yang begituan,"

"Iyaa..Nanaaa..."

Ucapan Doyoung barusan berhasil bikin Jaemin senyum-senyum ngga jelas. Jeno aja kadang ngeri kalo udah liat temennya itu mengeluarkan flirt nya.

🍁

Raeya bingung. Barusan dia dapet dokumen dari si Yuta dan dia harus dapet tanda tangan dari direktur. Padahal kan dia masih ngeri karena kejadian kemarin itu. Dia masih mondar-mandir di depan pintu, saat mau ngetuk pintu, ngga jadi. Mau ngetuk lagi, ngga jadi lagi. Gitu terus dari tadi.

Udah sekitar sepuluh menitan Raeya kayak gitu di depan pintu direktur. Tapi belum juga masuk. Padahal cuma minta tanda tangan beberapa berkas aja, beres.

Raeya menghela napas panjang lalu berniat untuk mengetuk. Kali ini sungguh-sungguh. Eh, belum jadi mengetuk, ada orang yang memanggilnya.

"Permisi, apa anda sekretaris direktur?" Ucap seorang pria muda.

"Iya, benar. Ada yang bisa saya bantu?" Jawab Raeya.

"Saya ingin bertemu dengan direktur Taeyong,"

"Apa sebelumnya udah bikin janji?"

Pria itu menggeleng.

"Maaf. Kalau belum bikin janji anda tidak bisa menemui direktur sewaktu-waktu. Permisi,"

Raeya mulai mengetuk pintu dan dengan cepat mendapat balasan dari dalam. Raeya mulai melangkah masuk.

"Bilang saja Jungwoo ingin bertemu. Saya mohon bantuannya," ucap pria itu pada Raeya saat Raeya mulai memasuki ruangan Taeyong. Dia hanya tersenyum lalu menutup kembali pintunya.

"Maaf Taeyong-ssi, ada orang diluar yang sangat ingin menemui bapak. Karena tidak ada janji sebelumnya jadi saya tidak memperbolehkan dia bertemu dengan bapak. Apa bapak berkenan bertemu dengannya?" Ucap Raeya basa-basi.

I'm Raeya, and This is My Life | Doyoung x You  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang