Silent Witness of Night

454 41 2
                                    

Diantara Doyoung dan Raeya kini sedang ada masalah kecil. Dimana ada kesalahpahaman yang membuat Raeya sedikit marah ke suaminya. Saling diam, bahkan saling acuh tak acuh.

Entah karena telepati atau apa itu, Miya pun juga sedang mendapat masalah di tempat kerjanya. Kakaknya ada masalah dengan suaminya, dirinya mendapat masalah dan diomeli oleh manajernya. Hal ini terjadi karena disaat ada satu pelanggan yang memesan kopi tiramisu dingin, dia malah membuatkannya es moccachino.

Padahal kan bisa diganti dan dibuatkan yang baru lagi, tapi pelanggan tersebut malah marah marah ke Miya dengan alasan harus menunggu lagi dimana dia sangat terburu-buru dengan pekerjaannya dan harus kembali ke kantor. Miya sudah berkali-kali meminta maaf, tapi yang ada malah Miya dicaci maki olehnya dan membuat seluruh atensi pelanggan disana tertuju pada Miya.

Sampai pada akhirnya, manajer tempat Miya bekerja pun tau dan berusaha memberi penjelasan pada pelanggan tersebut. Disaat pelanggan itu sudah pergi dengan membawa pesanannya yang benar, Miya dipanggil manajernya untuk ke ruangannya.

Miya tau ini akan menjadi masalah, secara kafe tempat Miya bekerja menerapkan moto yaitu memberi kenyamanan kepada pelanggan itu hal yang wajib dilakukan.

Tapi yang namanya manusia kan tak luput dari yang namanya kesalahan, kan?

"Apa yang membuat mu tidak fokus seperti sekarang?" Tanya manajer Miya.

"Maaf, pak. Itu murni kelalaian saya," jawab Miya.

"Kamu masih ingat kan moto kafe kita? Memberi kenyamanan pada pelanggan itu wajib dilakukan. Fokuslah saat bekerja. Kalau hal seperti ini terjadi lagi, kau akan mendapatkan sanksi dari saya,"

"Baik, sekali lagi saya minta maaf,"

"Yasudah, kalau begitu kembalilah bekerja. Ingat! Kau harus fokus pada pesanan pelanggan. Jangan sampai salah lagi,"

"Iya, baik pak."

Miya kembali ke depan dengan wajah kusutnya. Bukan karena karena kesal, tapi karena pasti dia akan mendapatkan point peringatan yang nanti pastinya akan berdampak pada dirinya.

Entahlah, mau menolak pun dirinya nggak akan bisa. Miya hanya bisa menerima dengan pasrah.

🍁

Siang berganti sore. Sore berganti malam. Hari ini kafe lumayan penuh pelanggan yang setia datang dan pergi.

Baru Miya akan menutup kafe, tiba-tiba ada seseorang yang datang.

"Lhoh? Kak Taeyong?" Tanya Miya saat menyadari yang datang adalah atasan kakaknya.

"Udah mau tutup, ya?" Ucap Taeyong.

"Iya. Tapi kalo kakak mau beli sesuatu bisa kok gue ambilin dulu," ucap Miya.

"Gue dateng kesini ngga mau beli kok," kata Taeyong membuat Miya sedikit mengerutkan keningnya.

"Terus?"

"Mau ajak lo keluar sebentar,"

"Kok tiba-tiba sih, kak?"

"Kenapa kaget? Kan kita juga sering main bareng kemarin-kemarin,"

Iya. Taeyong akhir akhir ini seringkali jalan bareng Miya. Hanya sekedar main ke toko buku buat baca baca, nongkrong di kafe, jalan bareng ke mall, paling nggak seperti itu.

I'm Raeya, and This is My Life | Doyoung x You  ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang