XVII. PERINGATAN

557 26 0
                                    

Bel pergantian pelajaran berbunyi beberapa menit yang lalu, Davina dan ke-empat sahabatnya bergegas keluar kelas kala guru yang mengajar di kelasnya sudah pergi meninggalkan kelas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bel pergantian pelajaran berbunyi beberapa menit yang lalu, Davina dan ke-empat sahabatnya bergegas keluar kelas kala guru yang mengajar di kelasnya sudah pergi meninggalkan kelas. Mereka berjalan ke arah toilet untuk mengganti seragamnya dengan baju olahraga karena hari ini kelas Davina mendapat giliran jam pelajaran olahraga.

"Kalian masih lama gak di dalem?" tanya Kei pada keempat sahabatnya

"Sebentar Kei!"

"Bentar! lipet baju dulu" teriak Vita

"Woy jangan tinggalin gue!" teriak Tania dari dalam bilik

"Kalian berisik amat sih, udah cepetan bisa-bisa kita kena hukuman kalo telat," kesal Davina keluar dari bilik ganti lalu mencuci tangannya di wastafel.

"Huh, gue udah selesai, ayo ke lapangan!" Tania dengan wajah polosnya berlalu meninggalkan ke-empat sahabatnya yang menampakkan wajah kesalnya.

Bagaimana tidak kesal? mereka berempat menunggu Tania mengganti seragamannya yang super lama, dan setelah sekian bulan purnama menunggu Tania selesai mengganti seragam mereka di tinggal begitu saja oleh Tania.

"Tania emang kebangetan, kita udah nunggu lama-lama sekarang malah ditinggalin" gerutu Vita.

"Huh, untung sahabat" gumam Kei

Davina hanya geleng-geleng melihat kelakuan sahabatnya yang satu itu, Tania memang berbeda dari yang lain sikap ceria dan absurd nya selalu bisa mencairkan suasana dan bukankah dalam persahabatan harus saling melengkapi? Sama hal nya dengan persahabatan yang mereka jalin sampai sekarang. Davina tersenyum mengingat berbagai kenangan mereka

"Udahlah ayo kita ke lapangan!" ajak Davina karena mereka sudah cukup lama berdiam diri di dalam toilet.

Saat Davina, Kei, Friska, dan Vita berjalan ke arah lapangan Outdoor suara teriakan Tania menghentikan langkah mereka berempat

"Woy..., tungguin gue!!!"

"Astagfirullah" ucap Friska terkejut melihat keberadaan Tania di belakang mereka

"Bukannya lo duluan tadi ke lapangan, kenapa masih di sini?" tanya Vita. Sedangkan yang ditanya malah menunjukan senyumnya sembari mengangkat jari telunjuk dan jari tengahnya membentuk huruf V, kemudian Tania mengangkat kantong plastik yang berisi air mineral.

"Gue tadi ke kantin dulu beli air buat kalian,"

Friska tersenyum, walaupun Tania terkadang menyebalkan tapi dia sebenarnya orang yang sangat baik
"Oh, ya udah thanks ya."

Ck kan udah di bilangin Tania gitu-gitu juga baik kan? Eitss, Tania jangan kepedean dulu ya haha

Ck kan udah di bilangin Tania gitu-gitu juga baik kan? Eitss, Tania jangan kepedean dulu ya haha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DAVINA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang