Dari ujung koridor terlihat seorang gadis tengah berjalan terburu-buru seperti menghindari sesuatu, rasa takut terpancar dari raut wajahnya, gadis itu adalah Davina.
"Anin"
Panggilan seseorang itu membuat Davina terlonjak kaget dan sontak menghentikan langkahnya,Davina sadar hanya satu orang yang memanggilnya dengan nama Anin, dan orang itulah yang Davina hindari sejak tadi namun, tuhan berkhendak lain justru dia dipertemukan dengan laki-laki itu lagi.
"long time no see, apa kabar?"
Davina membeku ketika orang itu berdiri didepan menghalangi jalannya. Tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut Davina. Melihat Davina hanya diam membuat laki-laki itu tersenyum kecut.
"sorry Na" ucapnya. Davina mendongak kan kepalanya.
"minggir" ucap Davina dingin
"please Na, aku balik mau minta maaf sama kamu "
"pergi"
"please Na, maaf"
"pergi dari hadapanku Kev" bentak Davina pada laki-laki yang berdiri di hadapannya yang tak lain adalah Kevin
"segitu sulitkah memaafkan ku?" tanya Kevin
"kamu pembohong Kev,,,aku benci kamu" ucap Davina lalu berbalik meninggalkan Kevin yang terlihat frustasi.
Arrggh
"gimana aku bisa menjaga amanahnya jika dia tidak mau melihatku, dia terlalu membencimu Kev" ucap Kevin lirih ketika melihat Davina menghilang dari pandangannya.
"Jangan ganggu Davina lagi" ucap Andre yang berdiri di belakang Kevin dengan tatapan mengintimidasinya
"lo,,,ngagetin aja kaya setan" Kevin memandang Andre kesal.
" siapa lo, larang-larang gue?" tanya Kevin
Pertanyaan yang keluar dari mulut Kevin membuat Andre bingung
" lo gak kenal gue?" tanya Andre dibalas gelengan oleh Kevin
"ck, lo amnesia atau apa hah? Kita sahabatan dari SMP lo lupa?" tanya Andre, bagaimana pun keadaannya sekarang, Andre tak pernah membenci dan melupakan Kevin sebagai sahabat, hanya saja Andre merasa kecewa pada dirinya sendiri yang membiarkan adik kesayangannya jatuh pada Kevin dan dengan mudahnya Kevin menyakiti Davina
" Andre? Oh lo Andre"
"ada yang mau gue sampaiin ke lo, bisa kita bicara?" tanya Kevin
"ngomong sekarang emang ga bisa?" tanya Andre kesal
"gak, gue tunggu lo di taman belakang pulang sekolah kalo bisa bawa Davina sekalian, ada yang mau gue omongin ke kalian penting" ucap Kevin
"gue gak yakin Davina mau, apa lagi lo udah nyakitin hatinya "
"gue yakin lo bisa bujuk Davina, see you"
KAMU SEDANG MEMBACA
DAVINA (COMPLETED)
Teen FictionTerbelenggu oleh rasa yang mengikatnya pada seseorang di masa lalu, dan bayang-bayang akan kenangan indah bersama seseorang di masa lalunya memaksa Davina membangun dinding pembatas antara dirinya dan orang-orang yang berada disekitarnya, juga terha...