"Na,,,,hati-hati jalanannya agak licin" teriak Naufal yang berjalan di belakang Davina.
"iya Fal, aku mau ke rumah pohon yang ada di sana" tunjuk Davina ke arah rumah pohon yang ada di taman bunga.
Naufal mempercepat langkahnya menyusul Davina yang berjalan jauh di depannya.
"Aku tau kamu mau kesana tapi jangan buru-buru jalannya. Rumah pohonnya gak bakal pergi kemana-mana" ucap Naufal meraih tangan Davina untuk ia genggam.Setelah sampai di bawah rumah pohon. Naufal dan Davina segera naik keatasnya. Dari atas rumah pohon terpampang keindahan taman bunga dengan berbagai jenis bunga, dan udara yang begitu sejuk juga cuaca yang tidak begitu terik seperti di kota-kota besar. Davina mengajak Naufal duduk diteras rumah pohon yang terbuat dari kayu yang disusun menjadi satu dan di ikat kuat. Davina membiarkan kakinya menjuntai ke bawah sementara Naufal duduk bersila di sampingnya. Angin yang berhembus menerbangkan beberapa helai rambut Davina yang ia biarkan tergerai. Davina menikmati kebersamaannya bersama Naufal.
"Fal, kalau misalnya suatu saat nanti aku pergi dari kehidupan kamu"
"kamu ngomong apa sih Na, aku gak akan ngebiarin kamu pergi dari hidup aku" ucap Naufal memotong perkataan Davina
"kan aku bilang misalkan Fal" jawab Davina
"aku gak akan biarin itu terjadi Na," yakin Naufal.
"kamu kenapa sih kok aneh gitu?" tanya Naufal. Davina mengelengkan kepalanya lalu ia membiarkan kepalanya bersandar di pundak Naufal.
"waktu gak ada satu orang pun yang tau Fal, andai besok atau lusa adalah waktu terakhir kita biarkan aku mengenang hari ini dan hari-hari sebelumnya di hari nanti" gumam Davina. Naufal mengeratkan gengamannya pada tangan Davina ketakutannya kehilangan Davina tidak bisa ia bendung. Sementara Davina diam-diam mengamati wajah laki-laki yang beberapa bulan menjadi pemilik hatinya. Ia ingin menyimpan wajah Naufal dalam memori ingatannya. Entah apa yang akan terjadi nantinya Davina tidak tau namun sejak tadi Davina merasakan keresahan dalam hatinya. Semilir angin membuat Davina merasakan kantuk yang amat berat hingga tak sadar ia tertidur di bahu Naufal.
"Na,," panggil Naufal lalu melirik kearah Davina. Ia terkejut melihat Davina tertidur di bahunya dengan cekatan di angkatnya tubuh Davina ke dalam rumah pohon untung saja di sana ada tikar yang bisa di pakai alas untuk Davina tidur.
Naufal meletakkan Davina perlahan dan menjadikan pahanya sebagai bantal Davina. Naufal tersenyum melihat wajah polos Davina ketika sedang tertidur. Ia mengusap pelan rambut Davina.
"manis" ucap Naufal ketika melihat wajah Davina.
"Maafin aku Na, kalau suatu saat nanti kamu tau yang sebenarnya. Apapun yang terjadi nanti, aku berharap agar tuhan tidak menghilangkan kamu dari hidupku. Aku sungguh sudah jatuh hati Na" ucap Naufal lalu menyandarkan punggungnya pada dinding rumah pohon. Perlahan Naufal mulai terlelap ke dalam mimpinya.
"Naufal,,, Davina,,,, ayo turun kita balik ke villa" teriak Zio dari bawah rumah pohon.
Davina menggeliat dari tidurnya, langit mulai menjingga, Davina tersadar ternyata ia tertidur di rumah pohon sementara di dekatnya ada Naufal yang juga tengah tertidur dengan bersandar di dinding rumah pohon yang mereka tempati.
"Fal,,, bangun" ucap Davina membangunkan Naufal namun hanya gumaman Naufal yang Davina dengar. Lima menit Davina menunggu Naufal masih tidak kunjung bangun dari tidurnya.
Davina dengan sengaja menekan-nekan hingga mencubit pipi Naufa agar Naufal bangun dan lama Davina berusaha akhirnya Naufal bangun dengan muka khas bangun tidurnya. Naufal tersenyum lalu mencubit hidung Davina membuat Davina membulatkan matanya kesal."Isss kamu udah bangun dari tadi?" tanya Davina. Naufal mengangguk lalu tersenyum
"dari kapan?" tanya Davina lagi

KAMU SEDANG MEMBACA
DAVINA (COMPLETED)
Teen FictionTerbelenggu oleh rasa yang mengikatnya pada seseorang di masa lalu, dan bayang-bayang akan kenangan indah bersama seseorang di masa lalunya memaksa Davina membangun dinding pembatas antara dirinya dan orang-orang yang berada disekitarnya, juga terha...