Nasehat

351 25 0
                                    

Hai guys maaf ya aku up nya lama. Tapi kali ini aku kasih doble part buat kalian. Semoga kalian suka sama cerita aku.

___________________________________

Senja telah lama berganti kini hanya kegelapan yang mengisi langit.

Sebuah  Mobil tiba di pekarangan rumah Davina. Davina keluar dari dalam mobil tersebut dan mengucapkan terimakasih pada Kevan.

"kak, makasih" ucap Davina lalu berbalik hendak masuk ke dalam rumah.

"Na,,, Tunggu" ucap Kevan lalu berlari keluar dari mobil dan menghampiri Davina.

"kalo kamu butuh tempat cerita, kamu,,,"

"Aku gapapa kok kak, aku cuma butuh waktu buat nenangin pikiran aku kak" potong Davina

"hmm, oke kalo gitu kakak pulang, tapi janji sama kakak jangan nangis lagi, di atas sana Kevin pasti sedih liat kamu nangis kayak gini. Jangan buang-buang air matamu sayang, ingat Kevin ingin gadis Vanillanya ini harus tetap tersenyum, kakak akan selalu ada untuk mu. Kamu adikku." ucap Kevan menghapus sisa air mata Davina dengan sapu tangan yang di bawanya. Davina menganggukkan kepalanya lalu berhambur ke pelukan Kevan.

"Makasih Kak" ucap Davina tulus. Kevan tersenyum lalu mengangguk

"Masuk gih udah malam"ucap Kevan.

Davina segera masuk ke rumah. Sang bunda yang melihat Davina pulang dengan keadaan mata sembab segera menghampiri putrinya itu.

"Assalamualaikum bun Na pulang" ucap Davina menyalimi tangan bundanya

"Waalaikumsalam Na, kamu,," panggil Alina

"Bun, Davina ke atas dulu ya mau bersih-bersih" ucap Davina lalu masuk ke kamarnya.

Selesai membersihkan tubuhnya Davina di kagetkan dengan keberadaan bundanya yang tengah duduk di sofa kamarnya.

"Bun,,"

"Sini" panggil Alina menepuk sofa di sebelahnya. Davina menghampiri bundanya dan menidurkan dirinya di paha sang bunda.

"Kamu kenapa hmm?" tanya Alina pada Davina.

(Alina nama bundanya Davina ya guys)

Davina menggelengkan kepalanya lalu memeluk lengan bundanya.

"Bun," panggil Davina

"apa sayang?" tanya Alina sambil mengelus kepala Davina

"Dulu bunda sama papa pernah berantem hebat ga?" tanya Davina pada bundanya.

"hmm, pernah." jawab Alina

"Bunda pernah cemburu sama papa?" tanya Davina lagi sambil menatap sang bunda.

Alina tersenyum ke arah putrinya,
"Sayang dengerin bunda ya, cemburu dan masalah yang datang di suatu hubungan itu wajar sayang, tapi kita harus bisa menempatkan diri kita di posisi yang seharusnya. maksud bunda, kamu harus bisa menyikapinya, jangan terbawa emosi. Setiap masalah harus kamu hadapi dengan kepala dingin. Kalau ada masalah di bicarakan baik-baik jangan menghindar dari masalah. Davina denger ya, dalam hubungan itu kepercayaan keterbukaan dan kejujuran itu penting sayang" ucap Bunda Davina. Davina menanggukkan kepalanya.

"mmm,,,, anak bunda udah besar ya sekarang" goda Alina

"apa sih bun, ah" Davina memeluk bundanya.

"Bunda, malem ini temenin Na tidur ya"ucap Davina manja. Alina tersenyum pada putrinya lalu menganggukkan kepalanya menyetujui ajakan sang putri.

"selamat malam bunda" ucap Davina membaringkan badannya di atas kasur.

"Selamat malam putri kesayangan bunda" ucap Alina lalu tidur di samping Davina.

DAVINA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang