izin

485 24 0
                                    

jalan sore hari ini terlihat begitu padat, banyak kendaraan yang berlalu lalang untuk kembali kerumah. Terlihat sepasang remaja yang tengah berbahagia berlalu dengan motornya, senyum terpancar dari keduanya, sesekali terlihat mereka tertawa lepas mengungkapkan kebahagaiaan yang mereka rasakan pada dunia luar, orang yang melihat kemesraan keduanya pasti dibuat kembali pada zaman dimana mereka masih menikmati masa mudanya, masa dimana mereka masih bebas dari tanggung jawab yang membebani pundak mereka sekarang, putih abu-abu memang memberikan kisah dan kesan tersendiri dimana kebebasan, cinta, sahabat, kebersamaan, terkumpul di dalamnya membuat siapa saja terasa enggan beranjak dari masa itu, masa dimana mereka mencari jati diri dan menemukan cintanya seperti kedua remaja itu Naufal dan Davina.

Naufal Pov

Sore ini terasa begitu berbeda bagiku karena keberadaan dia disampingku, ku pikir dia tidak akan menerimaku, aku pikir dia memilih kak Andre, namun sudah jelaskan aku lebih ganteng dibandingkan kak Andre buktinya pujaan hatiku memilih aku dibanding kak Andre.

Aku berjanji pada diriku Na, aku akan selalu ada untukmu menjadi pelindung mu dan aku harap bisa bersama mu untuk selamanya batinku

"Na,,," panggilku sedikit berteriak karena ramainya jalan sore

"apa Fal?" tanya nya

" Aku bahagia kamu ada di sisi ku" ucapku memandangnya sekilas dari kaca spion. Aku suka melihatnya ketika sedang bullshing seperti saat ini,terlihat lebih cantik

"Aku juga Fal" ucapnya sambil tersenyum.

Motorku berbelok, melewati jalan Ahmad Yani yang terlihat lebih rengang dari jalan yang kami lalui sebelumnya,

"Langit dengar,angin sampaikan padanya aku cinta Davina Anindira Maheswari" teriakku mengundang perhatian para pengguna jalan

"Ish Fal, aku malu" ucapnya sambil memukul bahuku pelan tentu saja tidak ada rasanya.

Ku hentikan motor di depan penjual es kelapa membuatnya bingung

"Bu, mau es nya dua dibungkus" ucapku lalu menyerahkan uang kepada penjualnya

"Kembaliannya ambil aja bu, saya lagi senang, tolong sampaikan pada gadis di belakang saya bu, kalau saya sangat mencintainya bu" ucapku membuat si ibu tersenyum dan Davina menjadi seperti kepiting rebus

"Semoga hubungan kalian langgeng ya Nak" ucap si ibu

" Makasih bu, kita pamit bu" ucap Davina pada sang penjual

"Fal" panggilnya ketika motorku menelusuri jalan ke arah perumahannya

"Kenapa hmm?" tanya ku memelankan motor yang ku kendarai

" aku mencintaimu" bisiknya namun masih bisa ku dengar, aku tersenyum

"I love you more Na" ucapku, dia menyandarkan kepalanya di punggungku,senyum tak pernah luntur dari bibirku hari ini adalah hari yang bersejarah untuk ku, dan aku berharap akan seperti ini seterusnya.

Davina Pov

Naufal berhenti di depan rumahku, memberikan kantong yang berisi es kelapa yang di belinya tadi padaku

"masuk dulu" tawarku padanya

"besok aja, sekarang udah sore kamu mandi, shalat, makan jangan lupa istirahat, salamin ke bunda ya, bilangin makasih ke bunda karena ada Davina dunia Naufal jadi lebih berwarna " ucap Naufal lalu pamit untuk pulang.

Ya tuhan, terimakasih aku senang sekali hari ini, hari ini adalah hari yang bersejarah bagiku, aku berharap akan seperti ini seterusnya, bersamanya menikmati dunia ciptaan mu tuhan.

"Udah pulang Na? Gak sama Naufal?" tanya bunda

"udah bun, sama Naufal kok tapi dia langsung pulang udah sore, katanya titip salam aja ke bunda"

"aduh kayaknya ada yang lagi kasmaran nih"

" apaan sih bunda Davina engga kok"

"yang bilang kamu siapa?" tanya bunda sembari ketawa membuat ku salah tingkah sendiri

"bunda setuju kok kamu sama Naufal, gimana Naufal udah bilang ke kamu?"

"bilang apa bun?" tanya ku

" beberapa hari lalu dia kesini, ibu bilang kamunya lagi pergi sama Andre tapi dia malah bilang cari ibu"

Flashback on

Bunda Davina tengah menyiram tanaman di halaman depan, tiba -tiba seseorang datang menghampirinya

"assalamualaikum bun"

"waalaikumsalam eh, Nak Naufal Mau cari Davina ya, sayang sekali Davina belum pulang, tadi pagi dia izin mau pergi sama Andre"

"eh bukan bun, aku cari bunda kok" jawabnya

"eh ada apa? Ayo masuk duduk dulu" ucap bunda pada Naufal

"Bun, Naufal mau minta izin buat pacarin Davina boleh?" tanya Naufal, bunda tersenyum lalu menepuk bahu Naufal pelan

" bunda percaya sama kamu, kamu jaga Davina ya, dia gadis yang terlihat kuat namun sebenarnya rapuh, bagi bunda dia malaikat kecil bunda yang selalu ingin bunda jaga, bunda senang banyak orang yang sayang padanya. Jagalah dia nak, jaga malaikat kecil bunda" ucap bunda mengelus kepala Naufal

"makasih bun, aku akan menjaganya karena aku sangat mencintainya bun" ucap Naufal sungguh-sungguh

DAVINA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang