Cemburu?

502 27 0
                                    

"Fal, sini sekelompok sama kita aja" panggil Devan ketika melihat Naufal hendak bergabung dengan kelompok Tasya.

"iya Fal, kita juga masih kurang nih" ucap Tania.

Dengan malas Naufal berjalan mendekati meja Davina dan menarik bangku disebelahnya untuk ia duduki karena hari ini guru fisikanya berhalangan hadir dan memberi tugas kelompok dengan memberikan kebebasan memilih anggota dengan terpaksa ia menyetujui sekelompok dengan Davina. Namun, sungguh dirinya sedang tak ingin betemu Davina hari ini apa lagi harus berlama-lama dekat dengan Davina setiap ia melihat Davina ia teringat bagaimana senyum Davina ketika menolak ajakan Naufal untuk pulang dan bagaimana senyum semangat Davina untuk bertemu dengan Andre, seketika tangannya terkepal mengingat kejadian kemarin yang merusak suasana hatinya. Katakanlah Naufal cemburu berlebihan namun itu yang ia rasakan Naufal butuh ketenangan dan menjaga jarak dari Davina untuk sementara waktu, dirinya tak ingin Davina menjadi korban kecemburuannya.

" lo kenapa sih Fal, aneh banget dari kemarin keliatannya galau" ucap Zio

" Gue gapapa, udah sekarang kita bagi tugas aja biar cepet" ucap Naufal, setelah mereka mendapatkan bagian masing-masing. Naufal langsung saja pergi meninggalkan meja Davina tanpa mengucapkan sepatah kata.

"woy Fal mau kemana?" tanya Damian

"gue ngerjainnya di rooftop, males gue di kelas" jawab Naufal lalu berjalan keluar kelasnya

" Naufal kenapa sih aneh banget?" tanya Vita

"gak tau dari kemarin pulang sekolah kita ajak kumpul tuh anak mukanya udah kayak gitu" jawab Devan

" tau tuh anak, tingkahnya kayak orang galau abis ditolak sama cewek aja" celetuk Andi

"udah-udah mungkin dia lagi ada masalah, mending kita lanjutin aja tugasnya" ucap Friska. Sementara Davina merasakan Naufal berbeda dari biasanya karena biasanya jika ada tugas kelompok Naufal paling bersemangat jika satu kelompok bersamanya tapi sekarang seolah-olah Naufal menjaga jarak dari Davina. Apakah Davina membuat kesalahan pada Naufal sehingga Naufal menjaga jarak dengannya kata-kata itu terus-terus berputar di kepala Davina sampai panggilan Kei menyadarkannya

" ck Davina malah ngelamun,, ayo ke kantin" ucap Kei menarik tangan Davina agar segera kekantin

" yang lain kemana?" tanya Davina berjalan beriringan dengan Kei

"udah duluan, kamu ngelamun terus sih, lamunin apaan?" tanya Kei,

Davina mengelengkan kepalanya
"bukan apa-apa kok" ucap Davina

"mikirin dia atau Nau,,,"

"eh Kei kamu duluan aja aku mau ke toilet sebentar bye" potong Davina lalu berbalik segera berjalan ke toilet.

Ck udah di tungguin juga sekarang malah ditinggalin,mana udah laper. Gerutu Kei lalu melanjutkan jalannya ke kantin

***


" huh untung aja, Kei pasti penasaran banget tadi" ucap Davina lalu membasuh mukanya di wastafel.

Setelah merasa lebih segar buru-buru Davina keluar dan berjalan ke arah kantin mencari sahabat-sahabatnya. Ketika di lorong kelas XI Davina melihat Naufal tengah duduk bersama temannya di bangku depan kelas, Davina melewatinya sambil sesekali melirik Naufal apakah Naufal akan memanggilnya kemudian berdiri di sampingnya seperti biasanya, namun sayang Naufal sama sekali tidak peduli bahkan sama sekali tidak melirik kearahnya,

Naufal tak seperti biasanya batin Davina

"Davina" panggil Kei ketika melihat Davina berdiri di pintu masuk kantin. Davina segera berjalan kearah sahabat-sahabatnya, beruntungnya Davina kali ini karena ia tidak perlu menunggu untuk memesan makanan karena Vita sudah memesankannya tadi.

" ke toilet lama banget Na" ucap Friska

"biasa, toilet rame Fris, ngantri dulu" ucap Davina lalu memakan makanannya.

"Naufal tuh Na" ucap Kei mengalihkan pandangan Davina kearah pintu masuk. Naufal sempat melihat kearah meja tempat Davina berada kemudian berjalan kearah penjual roti dan langsung keluar dari kantin

" eh,, eh kok dia langsung pergi lagi" ucap Tania ketika melihat Naufal keluar kantin.

"gak kayak biasanya Naufal seperti itu biasanya Naufal kan pasti deketin dan buat kesal Davina dimanapun Davina berada tapi sekarang lihat Naufal bersikap cuek oh my god!" ucap Vita histeris

" lebay vit, lagi ada urusan kali" ucap Davina. Sebenarnya Davina membenarkan ucapan Vita tadi rasanya seperti ada yang hilang ketika Naufal bersikap seperti ini namun, ia segera menepis pemikirannya dan kembali fokus pada makanannya walaupun ujung-ujungnya makanannya hanya ia aduk-aduk.

" Na, kenapa sih? Lagi ada masalah sama Naufal?" tanya Kei

" nggak Kei, cuma kemarin aku nolak ajakan dia pulang bareng karena aku udah ada janji sama kak Andre buat ke toko buku" ucap Davina menceritakan inti percakapannya dengan Naufal

"Naufal pasti cemburu liat kamu sama kak Andre, dia kan belum tau hubungan kamu sama kak Andre" ucap Tania

"pasti cemburu lah orang dia udah jatuh hati sama Davina" ucap Vita

"jangan ngaur ih, orang kita biasa aja" ucap Davina

"huh Davina selain sulit moveon, sulit peka juga" ucap Friska kesal

***


"Naufal" panggil Davina berdiri di samping meja Naufal membuat si empu nama melirik sekilas ke arah Davina kemudian mengambil tasnya hendak berjalan keluar kelas karena beberapa menit lalu bel pulang sekolah berbunyi

"Na,,Naufal, boleh aku ikut pulang bareng sama kamu" ucap Davina bermaksud agar Naufal mau mengantarnya pulang dan ingin bertanya pada Naufal tentang perubahan sikapnya.

"sorry gak bisa gue buru-buru, bisa gak lo minggir jangan halangin jalan gue" ucap Naufal tegas, aura dingin terpancar dari perkataan Naufal, membuat Davina bergerak mundur beberapa langkah memberikan jalan Naufal lewat dan meninggalkan kelas begitu saja, Davina bingung dengan sikap Naufal yang tiba-tiba berubah biasanya Naufal tidak menggunakan lo-gue jika berbicara dengan Davina dan bicaranya penuh kehangatan bukan aura dingin seperti sekarang

" Na, gue anterin lo pulang ya" ucap Damian menghampiri Davina

"gak usah Dam, aku bisa pulang sendiri, aku duluan" ucap Davina dan meninggalkan kelas.

DAVINA (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang