Tidak ada yang tau kapan kesedihan dan kebahagiaan itu akan datang. Walau bagaimanapun itu kita harus selalu siap dengan apapun yang akan terjadi nantinya.
***
Naufal kembali ke rumah setelah mengantar Davina pulang. Ia membaringkan tubuhnya dia atas kasur king size miliknya. Ia menghembuskan nafas gusar ketika matanya tak sengaja melihat kearah kalender yang berada di atas nakas terdapat lingkaran merah di salah satu tanggalnya. Naufal bingung dengan keputusannya. Hatinya benar-benar sudah jatuh dalam pesona yang dimiliki Davina. Pikiran Naufal buntu untuk saat ini. Ia memutuskan untuk membersihkan diri dan mendinginkan otaknya yang benar-benar lelah setelah seharian di luar rumah bersama sahabat-sahabatnya.
***
Pagi yang cerah untuk memulai aktivitas. Naufal mengendarai motor sport nya melaju membelah padatnya jalanan. Tak butuh waktu lama, Naufal sampai di depan rumah Davina.
"Assalamualaikum, bun" ucap Naufal menyapa bunda Davina yang tengah menyiram tanaman.
"Waalaikumsalam. masuk nak, Davina di dalam sedang bersiap-siap." jawab bunda lalu mengajak Naufal duduk di meja makan.
" kita sarapan bersama ya." ucap bunda lalu memanggil Davina untuk segera turun.
Setelah menghabiskan sarapan, Davina dan Naufal pamit pada bunda.
***
Davina dan Naufal sampai di sekolah tepat saat bel masuk berbunyi. Sebagian siswa sudah berkumpul di lapangan untuk menjalani upacara bendera. Davina dan Naufal segera menaruh tas nya dan berkumpul di lapangan sebelum ketahuan guru BK yang biasanya akan berkeliling mengecek satu persatu kelas.
Setelah setengah jam berjemur di lapangan Naufal dan teman-temannya segera menuju kelas, jam pelajaran pertama milik bu Susan guru yang selalu disiplin dan paling rajin, karena selalu datang on time.
"Tumben amat lo dateng pas bel. Kesiangan lo?" ucap Zio menyapa Naufal.
"macet"
"kita ada tugas dari guru" ucap Damian
"tugas?"tanya Naufal
"Tuh liat, si Friska nulis apa di depan" ucap Devan
"Tugas, siapkan lagu untuk ujian praktik di akhir bulan." ucap Naufal membaca tulisan di papan tulis
"Berarti tuh guru gak masuk nih?" tanya Naufal
"iya, ada tugas katanya dari sekolah" ucap Devan
"Horee jam kos,,, karena gue lagi bahagia, kalian semua gue traktir cimol mbak surti sepuasnya." ucap Zio pada sahabat-sahabatnya.
"ye lo, sekali-kali kek batagor, cimol mulu lo, dasar tahu bulat" ucap Damian
"oh,,, lo mau batagor?" tanya Zio
"gue maunya burger" jawab Damian
"Gaya lo ketoprak,lo mau tuh badan kayak gentong, makanin burger terus,,,," ucap Zio
"Dari pada lo kayak stik eskrim gak ada dagingnya" ledek Damian
"lo belajar di mana sih Dam? Stik eskrim emang gak ada dagingnya lo kira stik eskrim itu, lo buaya" gereget Zio
"enak aja lo ngatain gue buaya, dasar kecoa" balas Damian
"Udah,,udah jangan berisik mending kita ke rooftop aja" lerai Devan.
"awas lo gak gue kasih traktiran" ucap Zio pada Damian lalu pergi dari kelas.
"Ogah gue juga kalo cuma di traktir cimol" teriak Damian dari dalam kelas, lalu menyusul teman-temannya ke rooftop.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAVINA (COMPLETED)
Teen FictionTerbelenggu oleh rasa yang mengikatnya pada seseorang di masa lalu, dan bayang-bayang akan kenangan indah bersama seseorang di masa lalunya memaksa Davina membangun dinding pembatas antara dirinya dan orang-orang yang berada disekitarnya, juga terha...