Part 4

21.8K 1.6K 24
                                    

Dari sekian banyaknya manusia di bumi, Hazel tidak pernah membayangkan bahwa sosok istri Jericho yang selama ini ia pikirkan ternyata Sarah Wilde atau yang saat ini sudah menjadi Sarah Winston. Namun bukan itu yang menjadi permasalahan sesungguhnya, Hazel justru memikirkan bagaimana bisa aktris besar seperti Sarah Wilde bisa menyembunyikan pernikahannya dengan Jericho dan sekarang tiba-tiba muncul di depan umum untuk menghinanya. Bukan hanya dirinya, tapi juga suaminya. Bagaimana bisa seorang istri menggunjing suaminya sendiri seperti itu? Menunjukkan kepada banyak orang seolah-olah Jericho sudah biasa melakukannya.

Hazel melempar clutch-nya di sofa apartemennya. Ia duduk masih dengan perasaan kesal. "Apakah selama ini kau sudah tau?"

Jase duduk di sebelah Hazel, ekspresinya kosong begitu kontras dengan ekspresi Hazel. "Aku juga baru tahu saat tak sengaja mendengar orang-orang yang bergosip di acara tadi."

Hazel mendengus keras. "Bagaimana bisa Jase? Bagaimana bisa wanita itu berkata seperti itu di sana?!"

"Kau lihat sendiri bukan? Kau dengar 'kan? Bagaimana bisa Sarah Winston berkata seperti itu?! Aku sungguh tidak habis pikir." Hazel menggeleng sambil mengurut dahinya.

"Bukan itu masalahnya Hazel! Masalahnya adalah Sarah Wilde yang ternyata istri dari Jericho! Pria yang kau cium di pernikahan mantanmu itu!" Jase menggeleng frustasi. "Aku tidak bisa membayangkan bagaimana media dan orang-orang akan menggunjingmu."

"Itu adalah tugasmu untuk membereskannya."

Sontak mata Jase melotot mendengar ucapan Hazel yang begitu entengnya. "Tidak semudah itu Hazel. Bagaimanapun kau akan menjadi pihak antagonis dalam hal ini."

Hazel terdiam lalu mengalihkan pandangannya. "Dia sepertinya bukan wanita yang baik, bagaimana bisa ia membicarakan suaminya sendiri seperti itu? Bukankah secara tak langsung ia mempermalukan suaminya di sana?"

Tak tahan lagi, akhirnya Jase mendengus kesal. "Berhenti memikirkan soal itu! yang sekarang harusnya kau pikirkan adalah dirimu dan imejmu sebagai publik figur!"

Hazel milirik Jase tajam, kini keduanya saling bungkam untuk beberapa saat hingga akhirnya Jase mengalah, ia menggeser posisinya lebih dekat lalu mengelus bahu Hazel.

"Aku mengerti apa yang kau pikirkan Hazel ... Hanya saja kita harus fokus dengan dirimu karena di mata orang-orang yang tidak tahu, kau adalah wanita jahat yang berusaha menggoda suami orang. Kau tidak mau bukan jika imej itu melekat pada dirimu?"

Hazel berdecak kesal. "Aku harus berbicara dengan Jericho. Sepertinya lelaki itu belum menjelaskan kesalahpahaman ini pada istrinya."

Jase berusaha mencegah Hazel. "Tidak! Jangan sekarang Hazel."

Hazel berusaha mencari ponselnya. "Aku tidak terima, kau lihat sendiri bagaimana semua orang itu menatapku 'kan?!"

"Tapi Hazel ini sudah malam. Kau pikir Jericho mau? Lagian, apa yang akan orang bilang jika sampai ada yang tahu kau bertemu dengan Jericho malam ini?"

Tubuh Hazel perlahan melunak, ia memejamkan mata lalu mendengus panjang. Jase memang ada benarnya, ia tak mungkin melakukan itu.

"Baiklah, besok kalau begitu. Kau yang atur, aku mau kau temani aku besok. Dan juga, jangan sampai orang tuaku tau kejadian malam ini."

Jase mengangguk, lelaki itu akhirnya bisa bernapas lega.

***

Jericho membuka kancing jas-nya lalu duduk di tempat yang sudah ia pesan. Ia baru saja sampai di restoran untuk bertemu dengan Hazel dan manajernya. Pagi tadi, tiba-tiba saja Jase menghubunginya dan meminta untuk melakukan pertemuan sehingga membuat Jericho harus sedikit merubah jadwalnya. Seorang pelayan datang membawakan buku menu.

Mr. Wrong✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang