Part 16

13.5K 1K 20
                                    

Hazel pergi menuju kantor Jericho, saat dalam perjalanan ia berusaha menghubungi pria itu. Namun Jericho tak menjawab panggilannya, Hazel menghela napas panjang. "Bisa kah lebih cepat?" ucap Hazel pada supirnya.

"Baik Miss."

Sampai di kantor Jericho, Hazel mendadak merasa ragu. "Pulanglah terlebih dahulu, aku mungkin akan lama di sini."

"Baik Miss." Katanya.

Hazel langsung turun, ia melangkah pergi. Ia harus segera menemukan Jericho, namun Hazel bingung. Bagaimana caranya? Harus kah ia pergi ke meja informasi untuk melaporkan kedatangannya? Itu pasti akan menyita perhatian karyawan lain di kantor ini. Hingga langkah Hazel terhenti saat berpapasan dengan sekretaris Jericho yang hendak keluar.
Perempuan itu mengangguk sopan. "Ms. Kneiling, ada yang bisa saya bantu?"

"Em ... apa Mr. Winston ada di kantor?"

Sekretaris itu mengangguk. "Ya, kami baru saja selesai rapat."

"Oh, benarkah?"

Perempuan itu mengangguk lagi sambil tersenyum. "Mau saya antar ke ruangannya?"

Hazel mengangguk. "Tentu."

"Mari ikuti saya." Sekretaris Jericho memimpin langkah menuju akses khusus yang biasa digunakan petinggi perusahaan.

***

Louis memperhatikan keadaan apartemen Samuel yang berantakan. Ia baru saja datang dan suasana hatinya langsung rusak ketika melihat keadaan apartemen artisnya itu. Rasanya ia ingin mencekik Samuel saja, namun ia sadar bahwa ia tak memiliki keberanian sebesar itu.

"Sam, kau sedang apa? Di mana kau?"
Louis mencari-cari keberadaan Samuel, hingga ia menemukan lelaki itu sedang duduk merenung di tepi ranjangnya. Louis yang semula hendak memaki langsung mengurungkan niatnya. Menyadari keadaan apartemen yang berantakan, dan kini keadaan Samuel yang seperti itu, pasti ada sesuatu yang terjadi.

Ia melangkah masuk. "Kau kenapa?"

Samuel perlahan mendongak untuk menatap Louis. Lelaki itu menghembuskan napas panjang, ia lalu melangkah keluar. Louis langsung membuntutinya. "Hey ada apa denganmu?" Ia mengikuti Samuel yang pergi ke dapur untuk minum. Setelah itu Samuel kembali melangkah menuju ruang tamu. Ia duduk di sana, keadaan bantal sofa tidak beraturan namun lelaki itu tak memperdulikannya.

"Ada apa?" Samuel bertanya balik.

"Harusnya aku yang bertanya seperti itu."

"Aku sedang tidak ingin diganggu. Cepatlah, ada perlu apa kau kesini?"

Louis yang merasa tak nyaman dan tidak ingin mengganggu lebih lama akhirnya segera mengeluarkan sebuah map dari tas-nya lalu memberikannya kepada Samuel. Tanpa bertanya seperti biasanya, Samuel langsung membuka map tersebut dan membuka isinya. Dengan santai ia melihat satu persatu foto dirinya dan Sarah yang diambil secara diam-diam.

"Lalu?"

Dahi Louis mengerut. "Lalu? Mengapa kau santai sekali?"

Samuel kembali menatap Louis. "Aku tahu ini pasti akan terjadi. Lalu apa yang harus aku lakukan?"

Louis mendesah pelan. "Bagaimana hubunganmu dengan Hazel Kneiling?"

Samuel terdiam. Ia meletakkan foto itu begitu saja di atas meja.

"Kenapa memangnya?"

"Kau akan dijodohkan dengannya bukan? Mengapa kalian tidak mengumumkannya saja?"

Samuel membasahi bibir bawahnya. "Itu tidak mungkin."

Mr. Wrong✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang