"Jadi orang tuamu menjodohkan kalian?! Ya Tuhan.. kau tidak bercanda kan?"
Hazel memutar matanya jengah. "Untuk apa aku bercanda?"
Jase menegakkan posisinya lalu memutar tubuhnya agar bisa menghadap Hazel yang duduk disebelahnya. "Kau bilang kalian sudah saling mengenal sejak remaja, namun mengapa baru kali ini aku melihat kalian bertemu?"
"Kami tidak sedekat itu Jase, saat remaja kami memang sering bertemu. Selain itu, di antara aku dan Samuel tidak ada hubungan yang spesial. Aku hanya menganggapnya teman biasa."
Jase menyipitkan matanya. "Kau serius? Apakah kau tidak pernah memiliki perasaan suka selama kau mengenal lelaki setampan Samuel?"
Hazel mendengus geli. "Terserah jika kau tidak percaya."
Jase menghembuskan napasnya, ia lalu menyandarkan tubuhnya pada sofa. Sementara itu perhatian Hazel beralih pada ponselnya yang berdering tanda pesan masuk. Jase memperhatikan ekspresi wanita itu, dahinya sedikit mengerut hingga kemudian tatapannya bertemu dengan Jase.
"Sepertinya kau harus menyiapkan gaun untukku, Jase."
Jase tersentak. "Apa? Ada apa memangnya?"
"Samuel mengajakku menghadiri Gala Dinner besok malam."
"Oh God! Apa kau butuh designer Hazel?"
Hazel menggeleng. "Tidak, lupakan saja. Bisakah kau buat alasan agar aku tidak ikut?"
Kedua alis Jase langsung menyatu. "Maksudmu?"
Hazel mendengus. "Jase, aku masih belum siap berhadapan dengan orang-orang di sana. Apakah kau lupa kejadian tempo hari?"
Jase menegakkan duduknya, ia memegang kedua bahu Hazel. "Dengarkan aku, kau hanya perlu menutup matamu. Anggap mereka tidak ada dan juga, siapa yang akan berani menyentuhmu jika di sana kau bersama Samuel Lee?!"
Hazel berdecak. "Aku hanya tidak ingin melihat tatapan orang-orang yang seolah mencelaku."
"Tidak akan ada yang berani melakukannya Hazel. Pokoknya, aku akan mencari gaun untukmu, kau harus ikut untuk acara besok. Aku menejermu menyuruh kau melakukan itu."
Hazel menelan salivanya, dengan wajah pasrah ia lalu mengangguk.
***
Samuel membuka pintu penumpang, kaki jenjang Hazel langsung menjadi sorotan saat ia baru keluar dari porsche milik Samuel. Samuel mengulurkan tangannya yang langsung diraih oleh Hazel. Blitz kamera pun seketika menyerbu keduanya. Hazel dan Samuel langsung melangkah menuju red carpet hingga mereka melakukan sesi foto di sana. Setelah itu keduanya melangkah menuju ballroom acara.
Samuel membawa Hazel menuju meja bundar yang sudah disediakan. Keduanya tak luput dari perhatian orang-orang yang berada di sana, apalagi di acara Gala Dinner yang diadakan oleh brand fashion terkenal itu banyak mengundang artis dan tokoh penting. Terlebih Samuel yang jarang sekali diisukan memiliki hubungan dengan seorang wanita.
"Aku rasa kita berdua akan menjadi headline berita besok nanti," ujar Samuel sedikit berbisik.
Hazel sedikit menyunggingkan senyumnya. "Berdoalah semoga penggemarmu tidak mengamuk."
Samuel hanya terkekeh pelan. Hingga seseorang menghampiri mereka dan mengajak Samuel berbicara.
Hazel memperhatikan sekitarnya, berharap agar orang-orang tidak memperhatikannya. Saat tak satupun orang yang memperdulikan kehadirannya Hazel menghembuskan napas lega. Namun seketika perhatiannya tertuju pada dua orang yang malam ini menjadi sorotan serta tokoh utama, sepertinya mereka baru saja tiba. Jericho dan Sarah Winston, ini pertama kalinya Hazel atau bahkan publik melihat pasangan suami istri itu bersama terutama di acara yang banyak dihadiri oleh selebriti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Wrong✔️
RomanceHidup Hazel Kneiling jungkir balik ketika bertemu dengan Jericho Winston. Seorang lelaki dengan pesona luar biasa dan mampu memikat wanita hanya dengan tatapan mata. Pertemuan Hazel dan Jericho berawal ketika Hazel mengaku-ngaku sebagai kekasih Jeri...