Part 23

13.7K 961 32
                                    

Samuel terdiam ketika melihat berita yang Louis tunjukan padanya lewat tablet. Mata Samuel memicing tajam, ia menggeser layar tablet itu dengan cepat hingga Samuel merasa muak. Ia menghela napas lalu memberikan tablet tersebut kepada Louis.

"Jase dan yang lainnya masih mencari tahu siapa yang memberikan foto tersebut kepada media. Karena itu pihak Hazel masih belum mengeluarkan statemen untuk masalah ini. Begitupun dengan dirimu, jangan berikan statemen apapun jika media menanyakan mengenai hal ini," Jelas Louis setelah menceritakan keadaan yang kini sedang Hazel alami disela-sela break syuting Samuel.

"Lelaki itu teman sekolah kami dulu."

Louis mengangguk. "Kabarnya dia sekarang masih dirawat di rumah sakit jiwa, jadi mustahil jika dia yang menyebarkan fotonya."

Samuel terdiam menatap set lokasi syutingnya dengan tatapan kosong.

"Beritahu aku jika ada kabar terbaru mengenai Hazel."

Louis mengangguk.

***

Hazel baru saja menyelesaikan proses pemotretannya untuk majalah fashion edisi terbaru. Jase langsung menghampiri Hazel dan menutupi bahu perempuan itu karena gaun yang ia kenakan cukup terbuka. Jase membawa Hazel ke ruang ganti dan menunggu Hazel mengganti pakaiannya. Setelah itu mereka langsung pergi dari lokasi pemotretan untuk jadwal Hazel selanjutnya.

"Kau ingin makan siang dulu?" Tanya Jase yang berjalan di samping Hazel.

Hazel mengangguk. "Aku ingin makanan oriental."

"Oke let's go!"

Mereka melangkah dengan langkah cepat dikawal beberapa pengawal Hazel yang ditugaskan oleh ayahnya, ketika melewati pintu keluar tiba-tiba gerombolan perempuan langsung menghampiri Hazel dan melempari Hazel dengan telur, tak hanya itu ada juga yang melempari Hazel dengan tomat, terigu, dan botol bekas. Karena kejadian itu yang terjadi sangat cepat para penjaga tak bisa mencegah dan hanya bisa menjaga Hazel dari serangan para perempuan itu. Mereka terus melempari Hazel hingga rambut, wajah dan pakaian Hazel kotor. Kejadian itu pun mengundang orang-orang disekitar untuk merekam, sementara penjaga berusaha untuk menjauhkan mereka dari Hazel. Jase yang tak luput dari lemparan juga langsung merangkul Hazel membawa Hazel menuju mobil mereka.

"Dasar wanita murahan! Jauhi Samuel!"

"Jangan dekati Samuel lagi!"

"Kau tidak pantas untuk Samuel!"

"Perempuan licik! Jangan dekati Samuel kami!"

"Samuel tidak pantas untuk penggoda sepertimu!"

Telinga Hazel mendengar semua makian yang perempuan-perempuan itu teriakkan kepadanya. Hingga ia berada di dalam mobil ia masih bisa melihat segerombolan perempuan itu berteriak dan memaki dirinya. Hazel terdiam hanya bisa menatap mereka dengan tatapan nanar.

"Sial! Kenapa sih mereka itu!" Maki Jase sambil mengeluarkan tisu basah dari tempatnya lalu mengelap bagian wajah dan rambut Hazel yang kotor.

"Anak-anak itu sepertinya penggemar Samuel."

Hazel masih menatap mereka yang masih berusaha mendekati mobil Hazel namun dihalangi oleh petugas keamanan sekitar dan pengawal Hazel.

"Kita harus cepat-cepat meninggalkan tempat ini," ujar Jase lalu supir mereka mengangguk dan berjalan meninggalkan lokasi.

Hazel menatap penampilan Jase yang juga kotor, bajunya terkena noda telur, rambutnya juga kotor karena noda terigu, itu membuat Hazel terkekeh pelan.

Jase mengerut. "Kau kenapa?"

Hazel menggeleng. "Aku sedih, tapi melihat penampilanmu yang juga kotor membuatku tertawa."

Jase mendengus geli, sejak beberapa hari yang lalu akhirnya ia bisa melihat senyum Hazel lagi.

"You good?"
Hazel mengangguk sekali."I'm okay."

Jase tersenyum tipis. "Kita akan membersihkan namamu setelah kita menemukan orang yang menyebarkan foto ini."

Hazel menyunggingkan senyumnya lalu kembali membersihkan kotoran yang ada di badannya dengan tisu basah.

***

Tanpa menunggu lama video Hazel yang sedang lempari oleh segerombolan perempuan itu sudah tersebar luas di internet. Ada beragam reaksi yang diberikan oleh orang-orang. Sebagian ada yang mengecam dan sebagian ada yang mendukung. Mereka bilang bahwa Hazel layak diperlakukan seperti itu agar ia tak lagi menggoda para lelaki seenaknya. Zoe yang membaca hal tersebut sangat marah namun tak bisa melakukan apapun. Ia meletakkan ponselnya dengan kasar, wajahnya berubah menjadi merah muda dengan ekspresi yang sangat kesal.

"Sudah aku katakan, jangan lihat berita-berita di internet untuk saat ini," ujar Marius yang duduk di depan Zoe.

Zoe menatap Marius kesal. "Kau lihat apa yang mereka lakukan kepada Hazel?! Anak kita tidak layak direndahkan seperti ini."

Marius meletakkan korannya, ia menatap Zoe lekat. "Zoe, aku mengerti, bersabarlah, setelah kita menemukan pelakunya nama Hazel akan kembali pulih."

Zoe mendengus kasar, ia lalu beranjak pergi meninggalkan Marius. Bersamaan dengan itu ponsel Marius berdering.

"Ya, Halo?"

"..."

"Oh baik, bawa saja langsung ke hadapanku."

"..."

"Baik, terima kasih banyak." Ia mengakhiri panggilannya. Marius kemudian beranjak berdiri, ia pergi menuju ruang kerjanya.

Mr. Wrong✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang