Part 31

12.1K 1K 25
                                    

Hazel mengedipkan matanya, kakinya mendadak terasa lemas hingga tubuhnya sedikit terhuyung ke belakang. Dengan gerakan reflek Jericho menahan lengan Hazel. Beberapa kali Hazel mengerjapkan matanya lalu menunduk.

"Kau, sedang apa di sini?"

Jericho melepaskan tangannya dari lengan Hazel. Ia membasahi bibir bawahnya sambil memasukkan satu tangannya ke saku celananya.

"Aku ada pekerjaan di sini dan kau?"

Hazel menelan salivanya. "Aku sedang berlibur di sini," ujarnya lalu mengulum senyumnya.
Jericho mengangguk pelan. "Oke ... semoga kau menikmati liburanmu."

Hazel mengangguk dengan wajah gugup. "Terima kasih."

Jericho hanya membalasnya dengan senyuman. Ia kemudian melanjutkan langkahnya menuju meja makannya.
Sepeninggal Jericho, Hazel menghembuskan napas panjang. Ia kembali duduk di kursinya, tatapannya masih kosong sementara tangannya berusaha mencari napkinnya yang terjatuh.

"Kau kenapa?"

Hazel tersentak, ia langsung menatap Jase yang sudah duduk di hadapannya.
Dahi Jase mengerut. "Ada apa? Kau seperti habis bertemu hantu."

Hazel berhasil menemukan napkinnya, ia kembali memasang di pangkuannya lalu menegakkan duduknya.

"Tidak ada," lirih Hazel kembali melanjutkan makannya.

Saat sudah kembali ke kamarnya pikiran Hazel tidak bisa berhenti memikirkan Jericho. Tubuhnya tak mau berhenti bergerak di atas ranjang, Hazel membalikkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri berusaha mencari posisi yang nyaman untuknya. Hingga suara dentingan ponsel mengalihkan perhatiannya. Hazel langsung membuka ponselnya.

From : Jericho Winston
Aku berada di luar resort. Jika kau tidak sibuk.

Tanpa menunggu lama Hazel bergegas bangun, tak lupa mengecek penampilannya di depan cermin lalu melesat keluar dari kamarnya.
Hazel menghentikan langkahnya ketika sudah berada di hadapan Jericho dalam jarak dua meter. Perlahan Jericho mengalihkan pandangannya ke arah Hazel.

Jericho tersenyum. "Mau keluar?"

Dengan gugup Hazel mengangguk.

Akhirnya mereka berdua melangkah meninggalkan resort. Selama perjalan, tak ada pembicaraan apapun diantara keduanya. Hazel maupun Jericho seakan sibuk dengan pikirannya masing-masing. Hingga mereka sampai di bibir pantai. Mereka berdiri menghadap pantai.

"Kau bersama siapa?"

Hazel menoleh menatap Jericho ketika Jericho membuka obrolan. "Aku datang bersama Jase."

Jericho mengangguk-anggukan kepalanya.

"Bagaimana denganmu?"

"Aku bersama sekretarisku."

"Pasti sangat menyenangkan bekerja sambil berlibur di tempat seperti ini."

Jericho terkekeh. "Yaa, kau benar."

Hazel hanya tersenyum.

"Oh iya, aku belum memberitahumu satu hal."

Dahi Hazel mengerut sementara matanya menatap Jericho dari sudut matanya. "Apa itu?"

"Produk yang kau bintangi sukses di pasaran. Terima kasih banyak."

Hazel tersipu, ia mengalihkan pandangannya pada pasir pantai.

"Hazel?"

Hazel kembali menoleh.

"Bagaimana kabarmu?"

Hazel terdiam, matanya menatap mata Jericho lekat. "Bagaimana dengamu?" Hazel balik bertanya.

Untuk sesaat Jericho hanya mampu menatap mata Hazel, hingga kemudian ia mengalihkan pandangannya pada deburan ombak. "Tidak ada yang berubah. Semuanya masih sama." Jawab Jericho.

Mr. Wrong✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang