Part 30

13K 908 13
                                    

Dahi Hazel mengerut dalam menatap ponselnya yang masih menyala setelah panggilan dari Samuel berakhir. Ia bahkan belum mengatakan apapun. Hazel mendengus pelan, ia kembali meletakan ponselnya di meja yang ada di sebelah tempat tidurnya. Sepertinya Samuel sedang mabuk hingga menelfonnya malam-malam seperti ini dan tiba-tiba mengajaknya menikah.

***

Hari ini adalah hari yang sibuk untuk Jericho, pekerjaannya kian hari kian menumpuk. Ia bahkan selalu lembur selama satu minggu belakangan ini. Bahkan pernah sekali ia memutuskan untuk tidur di kantornya karena terlalu lelah untuk pulang ke rumah. Selain itu, kantor dan rumah tidak ada bedanya. Mereka sama-sama tempat yang sunyi dan dingin untuk Jericho.

Terdengar suara ketukan pintu, Jericho mengalihkan perhatiannya pada pintu melihat pintu itu perlahan terbuka dan melihat sekretarisnya berjalan masuk membawa berkas yang ia minta.

"Letakan saja di situ," ujar Jericho sambil melempar pandangannya pada bagian mejanya yang masih terdapat ruang.

Sekretarisnya meletakkan berkas tersebut. "Saya ingin mengingatkan juga bahwa siang ini Anda memiliki janji makan siang bersama Mr. Allarnd."

Jericho mengangguk. "Baik terima kasih."
"Kalau begitu, saya permisi Sir."

Jericho kembali mengangguk tanpa menatap sekretarisnya dan fokus pada komputernya.
Hingga tak terasa waktu menunjukkan pukul 12 siang. Jericho langsung menghentikan pekerjaannya. Ia menghembuskan napas panjang sambil meregangkan tubuh di tempat duduknya. Jericho melihat jam di tangannya, ia langsung bergegas memakai jas-nya yang tergantung lalu mencari ponselnya. Setelah itu meninggalkan ruangannya menuju basement.

Dalam perjalanannya menuju restoran, Jericho memutar lagu untuk mengisi kekosongannya. Ketika di depannya terlihat lampu merah perlahan Jericho menginjak pedal remnya hingga mobil berhenti. Jericho mengedarkan pandangannya seraya menunggu lampu berubah menjadi hijau. Hingga perhatiannya tersita pada sebuah billboard besar yang ada di gedung tinggi menampilkan foto iklan brand busana edisi terbaru.

Mata Jericho memicing ketika melihat siapa yang ada dalam foto tersebut. Itu adalah Hazel dan Samuel. Dalam foto yang merupakan iklan pakaian itu keduanya terlihat sangat intim. Samuel sedang merangkul pinggang Hazel, sementara matanya menatap Hazel dengan dalam dan penuh arti. Begitupun sebaliknya, wajah Hazel berpaling untuk menatap wajah Samuel yang berada di sampingnya. Melihat hal tersebut, entah mengapa Jericho menjadi sangat kesal. Hingga tak terasa tangannya semakin erat memegang setir mobil. Mata Jericho mengerjap ketika mendengar bunyi klakson mobil. Ternyata lampu sudah berubah menjadi hijau. Dengan cepat Jericho menginjak pedal gasnya berusaha mengabaikan iklan tersebut meskipun pikirannya kalut.

I want you to know
That it doesn't matter
Where we take this road
Someone's gotta go
And I want you to know
You couldn't have loved me better
But I want you to move on
So I'm already gone

Sleeping at Last - Already Gone

***

"Jase, tolong urus rencana liburanku. Aku ingin pergi lusa nanti."

Jase melirik Hazel yang duduk di bangku penumpang belakang. "Kau ingin pergi kemana?"

"Anywhere, di mana tidak ada orang yang mengenal diriku."

"Pergi saja ke hutan amazon kalau begitu."

"Jase, kau bercanda?"

Jase mendengus malas. "Selera humor mu memang sangat buruk Hazel."

"Bagaimana kalau Hawaii?"

Mr. Wrong✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang