12

1.2K 61 5
                                    


Happy Reading guys.
Jangan Lupa Vote dan Coment
Terimakasih 😊
***

Tidak seperti kebanyakan anak muda Seusianya yang bermain, Ngemall atau Hanya sekedar Nongkrong untuk menghilangkan penat usai Ngampus.
Sementara Senja harus Langsung pulang apa bila Mata kuliah telah Selesai.
Wanita itu akan membantu Usaha Ibunya yang baru saja berjalan.

" Udah ada yang Beli Ma ? " Tanya Senja setelah membersihkan diri serta Mengganti pakaian kampusnya.

" Alhamdulillah udah ada beberapa orang yang beli bunga tadi "

" Alhamdulillah. Senja Bantu Rapihin Ya Ma " Wanita itu menata Pot - pot yang sedikit berantakan.

" Emangnya Kamu Nggak capek ? "

" Enggak Lah Ma "

Naya tersenyum bangga kepada Anak Sematawayangnya itu.
Naya menyadari kekuatan itu Di Turunkan langsung dari sifat Suaminya Yang telah tiada.

Sebuah mobil Merah berhenti tepat Di Depan Taman Bunga milik Naya, Pembeli baru tampak memasuki Taman Bunga tersebut.

" Ma, Biar Senja aja Ya " Minta Senja untuk melayani pembeli pertamanya.

Senja melayani pembeli dengan sangat Ramah dan Sopan, Seperti yang Ia Lakukan Di Cafe tempat dirinya bekerja.

Satu mobil lagi terparkir di depan Taman Bunga milik Naya dan Senja.
Wanita itu siap untuk melayani pembeli berikutnya dengan lebih baik Lagi.

" Hai.. " Ujar Seorang wanita yang baru Saja turun dari mobilnya.

" Gea " Senja menghampiri Gea yang berdiri sembari tersenyum kepadanya Di sana.

" Hai Tante, Apa kabar ? " Tanya Gea sembari menyalami tangan Naya.

" Baik. Kamu Apa kabar ? "

" Baik Tante " Jawab Gea penuh Senyum.

" Kamu datang jam segini ? Nggak kecepatan ? " Tanya Senja setelah melihat Alrojinya yang masih menunjukan pukul 15 : 00 Wib.

" Sebenarnya Gue mau Ngajakin Lo Jalan - jalan Dulu Sih Ja, Sebelum ke Tempat Favorite Lo " Ujar Gea di sertai Cengiran.

Naya mengerutkan dahinya mendengar Ucapan Gea yang tidak Ia pahami.

" Tempat Favorite maksud Gea, Bukit belakang Ma " Jelas Senja kepada Naya.

" Oo.,, Yaudah Kamu Siap - siap sana, Kasian Gea kalau nunggu Lama " Pintah Naya.

" Tapi Mama Gimana? Kalau banyak yang beli gimana ? "

" Mama bisa Kok "

Senja menganggukan kepala dan melakukan perintah Ibunya setelah mendengar jawaban dari Naya.

Seperti Hari - hari biasanya, Senja tidak Butuh waktu lama untuk Bersiap - Siap.

" Tante, Gea pinjam Anaknya Dulu Ya " Izin Gea dengan tawa kecil.

Naya dan Senja ikut tertawa kecil mendengar candaan Gea, Yang mengibaratkan Senja sebagai barang Yang hendak Ia pinjam dari Sang Pemilik.

SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang