26

821 38 8
                                    


Ciao Guys .................
Happy Reading all 😊

~
Pertanyaan itu adalah hal yang tidak
Ingin Ia dengar dan belum pula
Bisa Ia jawab

~

Tompul : " Halo "

Tak ada jawaban dari seseorang yang Ia telfon.

Tompul : " Halo Raga !! "

Raga      : ....
Masih tak ada suara Raga dari sebrang Sana, Padahal Pria itu menerima panggilan Dosen tersebut.

Tompul : " Aku tahu Kau dengar Ucapan Ku. Gimana Itu Senja? Kau masih di bimbing Dia kan "

Raga : " Iya "

Tompul : " Ah Tak percaya Aku sama Kau. Saya bertanya serius ini "

Ujar Tompul dengan suara Khas bataknya.

Raga : " Kalau begitu Anda bisa menanyakannya langsung kepada Pembimbing itu. "

Usai mengucapkan kalimat tersebut, Raga mematikan sambungan di antara Keduanya.

" Sikapnya Betul - betul berubah semenjak Ibunya tiada "

Tompul menyayangkan Sifat Raga sekarang terhadap orang lain.
padahal dulu sejak Liris mempertemukan Dirinya dengan Raga, Anak itu sangat lembut dan Ramah.
Akan tetapi Tompul tetap akan berjuang membuat Raga kembali seperti sediakala.

" Tapi apa yang di bilang Si Raga ada Betulnya. Kenapa Aku tak menanyakan langsung sama Si Senja "

Selanjutnya Tompul mencari Nama Senja pada kontak ponsel, Lalu menghubunginya.
Tak perlu waktu lama untuk Senja mengangkat panggilan dari Tompul.

Tompul : " Halo Senja "

Senja : " Iya Pak "

Tompul : " Maaf sebelumnya Saya menggangu malam gini "

Senja : " Gapapa Pak. Ada apa Ya ? "

Tompul : " Soal Raga. Kau masih Ngebimbing Dia kan ? "

Senja : " Masih Pak "

Tompul : " Terus gimana ? Ada perkembangan ? "

Senja sendiri binggung harus bagaimana menjelaskan semuanya kepada Tompul.

Tompul : " Hei.., Kau masih di sana kan "

Senja : " Kak Raga itu sebenarnya pintar Kok "

Tompul : " SyukurLah, Kau terus Bimbing Dia Ya "

Senja : " Baik Pak "

Kini sambungan pun telah putus.
Pikirannya beralih kepada Raga, Ia yakin Pria tersebut akan lulus Semester ini hanya saja Raga harus sedikit lebih serius lagi dalam belajar.

" Mikirin apaan Sih " Tanya Naya yang Datang bersama Rita dan Angga ke Ruangan TV.

Seketika pikirannya tentang Raga buyar Oleh pertanyaan Naya.

SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang