35

326 23 18
                                    

Happy Reading Guys.....
Don't Forget To vote 😊
Terimakasih

***

" Ma Senja berangkat Ke Cafe Ya " Teriak Senja dari teras rumahnya.

" Iya Sayang, Hati - hati " Sahut Naya dari dalam.
Setiap pergi Ke Cafe, Senja lebih memilih untuk berjalan kaki daripada Mengendarai Motor yang beberapa hari lalu diberikan Oleh Ibunya.
Lagian Jarak antar Cafe dan rumahnya tidak jauh sehingga berjalan kaki menjadi pilihannya.

Langkah kakinya Yang lebar dan Cepat berubah menjadi perlahan.
Seorang Pria dari depan berjalan menghampirin Senja.
Sekarang Ia tidak tahu harus bersikap seperti apa kepada Pria dihadapannya.

" Mau ke Cafe ? " Tanya Pria bertubuh Jangkung tersebut kepada Senja.

" Iya "

" Ada Waktu Nggak sebelum Ke Cafe ?" Tanyanya Lagi.

Anggukan diberikan Senja Kepada seseorang di hadapannya.
Kedua Manusia itu berjalan kaki bersama Sampai tiba di sebuah Taman yang tidak jauh dari sana.
Taman itu adalah tempat Dion menyatakan perasaannya Waktu itu.
Ya masih tersimpan Jelas di ingatan Senja.
bahkan sekarang Senja dan Dion duduk di kursi yang sama dengan Waktu itu.

" Udah liat Kotak hijau dari Aku ? " Dion membuka suaranya lebih dulu.

Gadis dengan Kaos hitam menganggukan kepalanya.

" Berarti suratnya juga udah di baca ? "

Untuk kesekian kali, Senja hanya menjawab pertanyaan Dion dengan Anggukan. Hatinya begitu bahagia mengingat kembali isi surat Dion yang manis menurutnya.
Namun kebinggungan turut melanda pikiran Senja. Ia binggung dengan perasaannya terhadap Dion, Senja merasa bahagia bersama Dion tapi Wanita tersebut belum tahu perasaan bahagia seperti apa itu sebenarnya.
Yang Ia takuti itu cuma perasaan bahagia bersama Sahabat tidak lebih.
Biarpun begitu, Senja akan membiarkan Dion masuk ke dalam kehidupnya.

" Maaf Ya waktu itu Aku bicara tanpa berpikir. Asal ! Dan Aku terima kalau Kamu Ngejauhin Aku Karena itu " Ujar Dion penuh penyesalan kepada Senja yang menatapnya.

Sebenarnya, Usai membaca surat dari Laki - laki tersebut Senja sudah mengambil keputusannya sendiri.

" Enggak ada yang perlu di jauhin. Surat dari Kamu udah cukup ngejelasin semuanya " Ujar Senja membuat keduanya tersenyum hangat.

Seenggaknya Dion bernafas lega sekarang.

" Hm. Kamu mau kerjakan, Aku antar Ke Cafe ya tapi jalan kaki. Gapapa kan ? " Tawar Dion.

" Gapapa Lah " Senja berdiri dari duduknya kemudian Dion pun turut melakukan hal yang sama.

Dengan mengobrol tanpa terasa keduanya sudah berada di depan Cafe tempat Senja bekerja.

" Jangan terlalu Capek kerjanya Ya " Pesan Dion.

" Siap. Aku masuk " Jawab Senja berjalan sembari melambaikan tangan ke arah Dion yang masih menunggu hingga Gadis tersebut masuk ke dalam Cafe.

Cafe di sore hari itu cukup Ramai, Seluruh karyawan bekerja sangat keras demi melayani pengunjung dengan baik.
Tidak tinggal diam, Senja mengganti Baju yang Ia kenakan dengan seragam kerjanya pada ruangan Ganti.

SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang