43

235 20 10
                                    

Happy Reading guys ❤️.
Jangan lupa di Vote Ya 😆

***

Sinar mentari menembus kedalam Tenda yang masih berdiri di halaman rumah Senja, Namun itu tak membangunkan Gea maupun Dhita dari tidur mereka.
Di tempat lain Senja yang sudah lebih dulu bangun sengaja tak membangunkan sahabatnya.
Ia menyiapkan sarapan terlebih dahulu baru membangunkan kedua Wanita tersebut.
Setelah semua sarapan selesai, Senja melangkah keluar rumahnya.

" Guys kita sarapan Yuk " Ujar Senja dari luar tenda.

Dikarenakan tak mendapat respon, Senja berinisiatif menarik lengan Dhita agar bangun dari tidurnya. Kemudian berganti menarik Gea.

" Ayo Bangun " Ujar Senja kualahan.

Dhita membuka matanya setengah dan memberi harapan kepada Senja.
Ia bahkan membantu senja membangunkan Gea meski ia belum sadar betul.

" Bangun Woii ... Susah  banget Lo di bangunin Senja dari tadi juga " Ujar Dhita Sepenggal - penggal.

BRUK
Selang Dua detik usai mengucapkan kalimat tadi, Dhita malah kembali tidur di samping Gea.

Sungguh Senja dalam masalah sulit sekarang. Tak ada pilihan, dengan Hati- hati Senja membopong satu persatu Temannya itu hingga ke meja makan.
Haruskah Ia berolahraga Pagi ini ? Sialnya Gea dan Dhita yang mulai sadar jika Mereka di bopong oleh Senja justru semakin memberatkan Tubuh Mereka sembari menahan Tawa.

" Kita ringan kan Ja ? " Tanya Gea mulai sadar sepenuhnya.

"Huhff "

Mendengar Senja membuang nafas panjang dan Kasar justru memecahkan tawa Gea dan Dhita.

" Udah_ Sekarang Kita sarapan Ya " Ajak Senja ngos-ngosan.

" Let's go " Semangat Gea dan Dhita.

Gea yang terus berbicara meski mulutnya penuh mengisi suasana sarapan pagi mereka hingga selesai.

" Mumpung hari ini kita free kuliah, gimana kalau kita ke tempat favorit Lo Ja " usul Gea.

" Boleh "

" Mau dong Gue penasaran " Tambah Dhita.

setelah merencanakan itu, tiga wanita cantik tersebut mandi dan bersiap-siap untuk perjalanan kali ini.


Betapa terkejutnya Gea saat melihat seseorang datang menghampiri mereka yang hendak masuk ke dalam mobil Gea.

" Ge, Laura ikut kita boleh ya ? " Minta senja kepada Gea yang mematung di sana.

" Gue boleh ikut ya Ge " Ulang Laura.

jika sudah seperti ini, bagaimana cara menolak Laura. Gea masuk terlebih dahulu ke dalam mobilnya dan membiarkan Laura ikut bersama mereka.
Laura meninggalkan mobilnya di rumah Senja agar ia bisa satu mobil dengan yang lainnya.

Perjalanan ini bukan seperti keinginan Gea, suasana mobil kala itu sangat canggung. Keberadaan Laura tentu atas campur tangan Senja, menurutnya moment ini cocok untuk Gea dan Laura saling terbuka serta berdamai dengan masa lalu mereka.

Hingga tiba di tempat favorit Senja pun suasananya masih sama.

" Ra, Lo bicara sama Gea ya dan Gue  harap kalian saling memaafkan " Bisik Senja kepada Laura.

SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang