18

1K 50 1
                                    

Ciao...................
Happy Reading Guys 😊
Jangan lupa Vote dan Coment

***

Pagi itu menunjukkan pukul Enam Pagi.
Biarpun mentari belum sempurna menyinari bumi dan isinya, Namun Raga sudah siap untuk berenang.
Ya tentu, Berenang dikolam renang rumah besarnya.

Usai berenang, Raga duduk ditepi kolam sembari menikmati Orange Juice yang telah disiapkan Inah sebelumnya.

" Ternyata Kamu belum rela kampus itu Jatuh ke tangan Orang lain " Ujar Seseorang dengan Suara seraknya Yang Khas.

Raga sama sekali tidak memalingkan wajahnya kepada sosok yang berbicara barusan, Tatapannya masih lurus ke depan.

" Tak perlu berkunjung Sepagi ini " Ujar Raga sembari meneguk kembali Juicenya.

" Tapi Papa Senang. Itu berarti Kamu mau berusaha menjadi lebih baik Lagi "

Lagi - Lagi Raga mengabaikan Ucapan Ivan, Ayah kandungnya sendiri.
Pria tersebut justru menceburkan dirinya kembali kedalam kolam ketika Ivan baru saja berjongkok didekatnya.

Ayah dari satu anak itu hanya tersenyum dengan perlakuan Putranya itu.

" Lalu bagaimana dengan Dara ? " Tanya Ivan.

Pertanyaan itu berhasil menghentikan aktivitas berenang Raga.
Namun tidaklah Lama, Raga melanjutkan Olahraganya.
Kini Pemuda itu menenggelamkan Kepalanya selama mungkin kedalam Air.

" Udah tahu Dia dimana ? "

Raga yang mulau bosan dengan Pria itu, Memutuskan untuk naik dari kolam dan pergi Meninggalkan Ivan disana.
Raga berjalan menuju kamarnya yang ada Di lantai atas tanpa mengenakan atasan, Itu karena Ia baru saja Berenang.
Untung saja tidak ada Wanita lain kecuali Inah dirumah besar tersebut.
Pembantu Rumah itu sangat beruntung disetiap Harinya melihat pemandangan yang indah itu.

Saat tiba dikamarnya, Raga langsung berjalan ke Toilet yang ada pada Kamar untuk membersihkan Dirinya.
Sepanjang Aktivitas mandinya hingga selesai, Ia terus mengingat Ucapan Ivan dipinggir kolam tadi.
Pikirannya kalau. Ayahnya mampu membuat Dirinya tak tenang hanya Karena Ucapan Ivan mengenai Dara.
Hingga suara ponsel miliknya berdering dan menyadarkannya dari Lamunan.

Leon : " Cafe udah selesai di Renov.
               Gimana kalau Ntar Sore Kita
               Cek sekalian Bersih - Bersih "

Ujar Leon berasal dari Ponsel Raga.

Raga : "Ok"

Leon : "Karyawan Lain biar Gue atau
              Azka aja yang ngabari"

Raga : " Ok "

Leon : "Eh Jambu ! Gue ngomong
             sama Lo bukan sama Tembok !!

Celoteh Leon yang kesal dengan jawaban singkat Pria tersebut.

Raga : "Yaudah. Sensi Amat "

Putus Raga setelah mengucapkan kalimat terakhirnya.
Sementara Leon mengutuk Raga disana.

SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang