"Wah.. hari yang cerah." Yoon Myeong Ju merentangkan tangannya merasakan setiap sinar matahari yang menyentuh kaos putih dan celana jeans-nya. Sambil sesekali matanya terpejam menikmati.
"Kau bahagia?" Senyum pria berpakaian serba hitam disampingnya.
Myeong Ju hanya mengangguk dan menggandeng erat tangan pria itu. Seo Dae Young.
Akhir pekan yang menyenangkan, pikirnya. Menghabisakan waktu berdua dengan cuaca yang cerah. Dengan pekerjaan yang dimiliki, Myeong Ju hanya akan menikmati apa yang berjalan saat ini. Waktu menjadi barang yang sangat mahal untuk hubungan mereka. Walaupun pada akhirnya, akhir pekan mereka harus dihabiskan dengan orang yang sama. Yoo Si Jin dan Kang Mo Yeon.
Double-date, kini telah menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan dari Yoo Si Jin, Kang Mo Yeon, Seo Dae Young dan Yoon Myeong Ju. Kedekatan itu terjalin begitu saja, setelah berhasil mengahadapi berbagai kesulitan. Dan semua berakhir dengan sebuah senyuman. Namun, menganggap semua masalah hilang dan akan terselesaikan dengan indah, juga bukanlah hal yang benar.
"Kalian masih ingat rupanya?" Sindir Yoo Si Jin yang telah menunggu hampir satu jam.
"Kami juga akan berkencan." Kang Mo Yeon tidak terima karena waktunya terbuang hanya untuk menunggu Yoon Myeong Ju dan Seo Dae Young.
"Bukankah kalian berdua sedang berkencan? Cafe. Makanan. Dan.." Yoon Myeong Ju menunjuk tangan mereka yang berpegangan.
Yoon Myeong Ju merasa menang.
"Kau lihat dia?" Yoo Si Jin mengadu pada Seo Dae Young.
"Dia memang pintar..." Seo Dae Young membelai rambut Yoon Myeong Ju dengan menunjukkan kebanggaannya.
"Wah.." Yoo Si Jin dan Kang Mo Yeon hanya bisa menghembuskan napas kasar tak percaya.
"...Jika kalian akan berkencan, pergilah." Lanjut Seo Dae Young."
Yoo Si Jin dan Kang Mo Yeon kembali mengehembuskan napas kasar.
"Hah. Aku merasa seperti baru dibuang." Ucap Kang Mo Yeon memukul dadanya.
"Aku sudah tidak tahan." Ucap Yoo Si Jin menarik Kang Mo Yeon pergi.
Yoon Myeong Ju memberikan senyum tulus dan lambaian tangan, mengantar mereka keluar cafe.
***
"Kau yakin membawaku kemari?" Yoo Si Jin celingukan dari balik bangku kemudi. Mencari, apakah orang yang hendak di temuinya ada di rumah atau tidak.Jujur. Dia sedikit gugup.
"Kau tidak mau?" Tanya Kang Mo Yeon menginterogasi.
Tiba-tiba Yoo Si Jin menyadari bahwa ada yang salah dengan ucapannya. Tersenyum canggung dan menggigit bibir bawahnya, mencoba memikirkan kalimat yang tepat.
"Tentu saja aku.." kalimatnya berhenti. ".. sedikit gugup."
Kang Mo Yeon dengan segera melepas seat-belt dan mendorong Yoo Si Jin keluar. Mereka sudah ada di depan rumah ibunya, tidak mungkin dia kembali begitu saja. Sudah sepekan ini ibunya terus menghubunginya dan menanyakan tentang kekasihnya. Cepat ataupun lambat mereka akan tetap bertemu.
"Kalian sudah sampai?" Tanya ibu Kang Mo Yeon dengan tangan penuh kantong belanja.
"Kenapa ibu belanja banyak?"
Dengan sigap Yoo Si Jin meraih kantong belanjaan dari tangan ibu kekasihnya.
Ibu Kang Mo Yeon melihat Yoo Si Jin penuh selidik.
"Menantumu seorang prajurit?"
Ibu Kang Mo Yeon tersenyum bangga.
"Pemilik toko di ujung jalan, dulu menantunya juga seorang prajurit. Tapi dia tiba-tiba menghilang saat bertugas. Dan setelah itu mereka mendapat kabar jika menantunya meninggal. Puterinya sangat mencintainya. Saat dia tahu bahwa suaminya meninggal, dia menjadi sangat terpukul." Ucap teman ibu Kang Mo Yeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOTS 2: Everytime Is You (End)
FanfictionKisah ini hanyalah fanfiction dari k-drama dengan judul sama " Descendants of The Sun" Sebagian dialog dan adegan akan diambil dari versi drama asli, maupun terinspirasi dari drama lain seperti Blood, While You Were Sleeping, Bubblegum, The King 2 H...