Tiga Belas

2.3K 160 6
                                    

Team Alpha kembali dari misi masih dengan anggota lengkap. Mereka segera menuju ke markas divisi Taebaek sepulang dari Markas pusat untuk melaporkan keberhasilan misi mereka. Tentara mereka yang menjadi sandera mampu diselamatkan dan tidak ada yang terluka termasuk dengan tentara Korea Utara. Walaupun tidak berhasil dengan negoisasi dan terlibat perkelahian, mereka mampu menyelesaikan dengan baik dan tidak terluka. Kecuali satu. Snoopy. Staf Sersan Choi. Dia terluka pada lengan atasnya, tergores oleh pisau yang digunakan oleh pasukan khusus Korea Utara.

Mereka berempat menuju ruang medis markas Taebak untuk menemui Letnan Yoon Myeong Ju. Kim Boem Rae memberi hormat pada Kapten Yoo saat mengetahui Team Alpha memasuki markas.

"Dimana Letnan Yoon?"

"Letnan Yoon belum sampai."

Yoo Si Jin melihat jamnya. Sudah cukup siang.

"Jam berapa dia sampai?"

"Letnan Yoon tidak bisa dihubungi. Dia tidak memberi pemberitahuan sebelumnya."

Yoo Si Jin mengangguk dan menuju ke ruang medis. Mereka pasukan terlatih. Melakukan pengobatan pada luka, mereka juga bisa. Tidak perlu menunggu Yoon Myeong Ju. Mereka hanya membutuhkan peralatan.

"Aku akan mengobatimu." Ucap Kapten Yoo mengambil peralatan.

Sersan Choi menjauhkan lengannya yang di perban sekenanya saat memberikan pertolongan pertama. "Apakah anda bisa?" Tanyanya sedikit takut.

"Kau tahu aku ahli menggunakan berbagai senjata." Yoo Si Jin tidak mau diremehkan.

"Termasuk jarum?" Tanya Kong Chul Ho.

Choi Woo Geun, Kong Chul Ho, dan Im Gwang Nam menunggu jawaban yang tidak langsung dijawab oleh Yoo Si Jin.

"Apa separah itu?" Tanya Yoo Si Jin polos. "Ah. Ya. Ya. Baiklah. Baiklah. Kita akan menunggu Letnan Yoon."

Mereka duduk bersantai untuk mengistirahatkan tubuh mereka yang lelah. Tapi juga tidak membuat mata mereka istirahat.

"Wah. Apakah ini dari kekasih Letnan Yoon." Harry Potter. Sersan Kong Chul Ho melihat box pink di atas mejanya.

"Kau tidak boleh menyentuh barang Letnan Yoon. Aaa.. Sersan Kim Ki Bum." Sersan Kim Ki Bum terkejut ternyata tentara yang memunggunginya sekaligus menyentuh box milik Letnan Yoon adalah Sersan Kong. "Maafkan aku."

Kapten Yoo, Bersama Sersan Choi dan Sersan Im ikut memandang ke arah Kopral Kim.

Yoo Si Jin melangkah menuju meja Letnan Yoon. Mulai penasaran dengan box-nya. "Setahuku dia tidak."

"Kau tidak boleh membukanya." Ucap Sersan Choi.

"Letnan Yoon pasti akan marah." Imbuh Sersan Im.

Yoo Si Jin mengamati box itu dan membaca nama Yoon Myeong Ju yang lengkap dengan simbol hati. Dirinya tergugah untuk membuka. Tidak langsung membukanya. Dia berpikir sejenak. Seketika itu, Kopral Kim, Sersan Choi dan Sersan Im ikut berlari menuju meja Letnan Yoon. Mereka juga penasaran. Yoo Si Jin memandang mereka satu persatu. Ternyata mereka punya niat yang sama.

"Aigoo." Heran Yoo Si Jin.

Perlahan Yoo Si Jin membukanya sedikit dan mengintipnya, seolah ingin tahu pertama kali. Dia sedikit takut jika itu barang pribadi yang tidak bisa dilihat oleh orang lain. Terutama oleh laki-laki. Tapi, tidak mungkin Letnan Yoon meletakkan begitu saja jika itu barang yang sangat pribadi, pikirnya. Matanya menangkap sesuatu yang aneh dengan bau yang sedikit tidak sedap.

Yoo Si Jin meletakkannya kembali di meja dan membukanya. Sebuah baret dengan bekas lumuran darah yang sudah kering. Dia tahu pemilik baret itu melihat tanda kepangkatan. Staf Choi, Sersan Im, Sersan Kong dan Kopral Kim mendekat untuk lebih mengamati lagi. Sementara Kapten Yoo mengambil secarik kertas yang tergeletak di samping baret dengan noda karena menempel pada baret.

DOTS 2: Everytime Is You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang