Dua puluh Sembilan

2.1K 166 47
                                    

Yoo Si Jin segera turun dari mobilnya. Dia melihat Yoon Myeong Ju yang sedang berjalan keluar membawa handuk putih kecil dengan rambut terikat yang masih menyisakan sedikit rambut depannya. Dia berjalan ke tempat air yang berada di sebelah bangunan. Dia mengambil air dari kedua telapak tangan yang ditempelkan lalu membawanya ke wajah. Dia mengulainya beberapa kali.

Yoo Si Jin megamatinya dengan berdiri empat langkah di belakang Yoon Myeong Ju. Mata mereka sempat bertemu beberapa detik sebelum Yoo Si Jin mengangkat tangannya yang terluka bermaksud menunjukkannya pada Yoon Myeong Ju.

Yoon Myeong Ju sudah tahu tangan Yoo Si Jin terluka. Dan dia tidak bermaksud mengobati ataupun membantu Yoo Si Jin. Dia memilih menyerongkan tubuhnya sedikit dan melangkah melewati tubuh Yoo Si Jin. Yoon Myeong Ju berjalan dengan tanpa ekspresi. Datar.

"Kau tidak mau mengobatiku?" Tanya Yoo Si Jin sedikit kecewa dan sebal.

"Tidak." Jawab singkat Yoon Myeong Ju tetap melangkah pergi.

Yoo Si Jin tidak tersenyum percaya dengan sikap dingin Yoon Myeong Ju. "Wah. Kau.." Yoo Si Jin mensejajari langkah Yoon Myeong Ju. "Kau benar-benar tidak ingin mengobatinya?"

"Kau bisa meminta Kang Mo Yeon mengobatinya." Yoon Myeong Ju masih tetap berjalan.

"Aku sedang memintamu sekarang."

"Kau bisa meminta mereka mengobatimu." Tatap Yoon Myeong Ju pada tim medis Rumah Sakit Haesung yang sedang membicarakan soal kejadian yang baru saja terjadi di Belena Mohuru Park.

Pandangan Yoo Si Jin mengikuti arah tatapan Yoon Myeong Ju dan menangkap tatapan kecewa dari Kang Mo Yeon. Mata mereka sempat beradu tatap tiga detik. Mungkin dia kecewa karena saat Kang Mo Yeon ingin mengobatinya, Yoo Si Jin menolak.

"Kau terluka? Aku bisa mengobatimu." Sahut dokter Kim sedikit centil ingin memanfaatkan situasi untuk mendekati Kapten Yoo Si Jin.

"Ah. Aku baik-baik saja. Kalian beristirahatlah." Yoo Si Jin kembali mempercepat langkahnya mengejar langkah Yoon Myeong Ju yang akan menaiki tangga.

"Kau ingin melupakan tugasmu? Bukankah kau yang menyuruh semua orang untuk menjalankan tugas masing-masing?!" Yoo Si Jin menaiki tangga tepat di belakang Yoon Myeong Ju.

Yoon Myeong Ju berhenti dan membalikkan badan. Tatapannya ke bawah 20 derajat melihat Yoo Si Jin yang berdiri di atas anak tangga yang lebih rendah daripada dirinya. "Hya. Kau sengaja membuatku kesal? Mereka juga tenaga medis."

"Kau lupa aku seorang tentara? Dan kau adalah dokter tentara. Kau menolak melakukan tugasmu?." Yoo Si Jin berkacak pinggang. "Wah. Kau memakan gaji buta?"

Yoon Myeong Ju tertawa tidak percaya. "Sunbae. Apa kau tertembak tadi?" Tanya Yoon Myeong Ju menampakkan muka serius. "Kau hanya terluka sedikit. Kau bahkan bisa menahan luka tembakan. Goresan itu tidak akan membunuhmu." Yoon Myeong Ju membalikkan badan dan melanjutkan menaiki tangga.

"Hya! Kau tidak bisa meremehkan luka sekecil apapun."

Yoo Si Jin melihat Yoon Myeong Ju yang memasuki kamarnya dan hendak menutup pintu. Dengan cepat tangan Yoo Si Jin di selipkan ke dalam kamar hingga tangannya terjepit pintu dengan cukup keras.

Yoon Myeong Ju melihat lengan Yoo Si Jin yang terjepit. Perlahan dia menarik pintunya lagi dan melihat cengiran dari bibir Yoo Si Jin.

***

"Kenapa dia selalu tidak mempedulikan ku." Keluh dokter Kim yang ditinggalkan Yoo Si Jin. "Bukankah aku lebih cantik dari pada dokter Kang dan wanita itu."

Lee Chi Hoon dan Choi Min Ji berakting tersenyum mengiyakan.

"Kah baik-baik saja?" Tanya dokter Song lembut menatap Kang Mo Yeon yang sepertinya terluka melihat pertengkaran kecil Kapten Yoo Si Jin dan Letnan Yoon Myeong Ju.

DOTS 2: Everytime Is You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang