Sebelas

2.5K 172 1
                                    

Yoon Myeong hari ini sangat di sibukka di ruangannya. Beberapa prajurit terluka saat melakukan latihan simulasi dan ini membuatnya kehilagan jam makan siang. Tapi itu tidak membuatnya terganggu sama sekali. Itu hanya sebuaj makan siang.  Dengan telaten Myeong Ju mejahit luka.

"Selesai. Lusa kau harus kemari. Aku akan melihatnya lagi. Kau bisa pergi sekarang." Ucap Letnan Yoon Myeong Ju pada laki-laki berseragam militer di depannya.

Tok tok tok

Letnan Yoon menoleh. "Sejak kapan kau disana?"

"Sejak kau menjahit lukanya." Jawab Yoo Si Jin.

"Bukankah kau masih dibebas tugaskan?"

"Aku harus mengganti perbanku." Ucap Yoo Si Jin duduk di ranjang pasien.

Yoon Myeong Ju ingat. Yoo Si Jin memang terluka pada misi terakhir. Tidak cukup parah. Setidaknya dia masih bisa pergi makan ramyeon bersama teman-temannya. Tidak segera memeriksa, Yoon Myeong Ju ingin mengejeknya sebentar.

"Kau ingin mengganti perban disini? Seingatku kau selalu ke rumah sakit Haesung meskipun itu hanya mengganti perban."

"Kau selali bersikap seperti ini pada pasienmu?"

"Tidak. Aku akan sangat baik pada mereka." Yoon Myeong Ju memuji dirinya sendiri.

"Anggap saja ini untuk mengurangi pengeluaran. Kau tau betapa mahalnya biaya pengobatan disana? Wah." Yoo Si Jin mengeluarkan ekspresi tidak percaya.

"Jadi, kau sudah miskin sekarang? Pantas saja Kang Mo Yeon meninggalkanmu." Yoon Myeong Ju tertawa.

Yoo Si Jin kehabisan kata-kata melawan wanita ini.

"Jika kau tahu biaya perawatan mahal, seharusnya kau tidak terluka. Atau kau akan jauh lebih miskin daripada ini." Yoon Myeong Ju mulai melepas perban di telapak tangan Yoo Si Jin.

Yoo Si Jin tertawa kecil.

Letnan Yoon membersikan lukanya dan memberikan obat dan membungkusnya kembali. Suara perut Letnan Yoon membuat Yoo Si Jin tertawa.

"Kau mendengar suara tadi?"

Yoon Myeong Ju menunjukkan ekspresi sebal. "Kenapa? Kau mau membelikanku makan? Aku tidak tertarik membuatmu bertambah miskin."

"Jika aku bertambah miskin, kau harus membujuk ayah mertua memberiku uang."

"Tentu saja. Kau menantu kesayangannya." Tawa mereka

Hem hem

Seseorang berdehem dari arah belakang mereka. Kapten Yoo dan Letnan Yoon memberi Hormat pada Letnan Kolonel Park.

Letnan Kolonel Park memperhatikan Yoo Si Jin. "Bukankah kau sedang dibebas tugaskan?"

"Saya.."

Ucapan Yoo Si Jin terpotong. "Kau ikut denganku. Ada yang harus aku bicarakan."

Yoon Myeong Ju tertawa melihat Yoo Si Jin harus bekerja di hari liburnya.

Yoon Myeong Ju melihat ponselnya. Hari ini dia berjanji akan mengunjungi ayahnya. Dia melihat jam.

"Aku akan menyelesaikannya lebih dulu." Niatnya untuk makan siang tertunda. Lagi.

****

Yoon Myeong Ju tengah berdiri di antara rak-rak bahan dapur. Dia sedikit bingung memilih bahan dari sekian banyak jenis. Ini bukan untuk dirinya sendiri, makanya dia sedikit mempertimbangkan bahan mana yang akan dia pilih. Dia membelikannya untuk ayahnya. Tidak banyak. Myeong Ju hanya membeli bahan seperlunya. Dia ingin memasakkan sesuatu untuk ayahnya sebelum ayahnya berangkat ke Jepang untuk beberapa urusan.

DOTS 2: Everytime Is You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang