Kim Ki Bum da Yoon Myeong Ju menoleh pada asal suara. Tangannya secara otomatis berhenti bergerak dengan mulut yang reflek berhenti mengunyah.
"Laporan. Terjadi pemberontakan di Kurch." Sersan Cho memberikan laporan?
Yoon Myeong Ju seketika berdiri dari tempat duduknya. Pandangannya tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.
"Apa?" tanya Kim Ki Bum.
"Bagaimana dengan warga sipil?"
"Laporan terakhir yang kami dapat, ada 11 korban meninggal, 7 korban mengalami luka serius, dan 23 korban luka ringan. Korban terdiri dari orang dewasa dan anak-anak. Untuk sementara ini mereka mengungsi di sebuah bangunan rumah sakit tua diperbatasan."
Yoon Myeong Ju benar-benar teekejut dengan berita yang didengarnya. Begitu banyak korban. "Beri perintah pada para pasuka untuk segera kesana.
Yoon Myeong Ju sedikit berpikir, mereka kekurangan tim medis. Walupun bukan tenaga ahli, tapi dia dapat merekrut beberapa tenaga terlatih dari pasukannya. Walaupun itu akan tetap sulit, tapi akan sedikit membantunya.
37 personil dari camp Mohuru telah dikirim menuju desa Kurch. Lengkap dengan peralatan yang mereka butuhkan.
"Kurch?" Kim Ki Bum memikirkan nama daerah yang disebutkan oleh Sersan Cho. "Aku baru mendengarnya. Dan sedikit membingungkan ada sebuah rumah sakit di perbatasan."
"Kurch adalah sebuah daerah kecil di perbatasan Urk. Dahulu itu hanyalah hamparan tanah kosong. Setelah terjadi perang sipil di Turchenia 5 tahun yang lalu, masyarakat yang berhasil meloloskan diri pindah ke Kurch. Mereka menjadikan benteng tua sebagai tempat pengungsian mereka selama kurang lebih 2 tahun. Namun pada akhirnya sebagian dari mereka mendirikan pemukiman sederhana disana dan para relawan dari salah satu rumah sakit di Munich Jerman, menjadikan benteng itu sebagai pusat medis."
Penjelasan Sersan Cho membuat Kim Ki Bum maupun para personil lain menganggukan kepala mereka, mengerti. 10 menit dari itu, pandangan mereka menemukan sebuah bangunan tua yang dimaksudkan oleh Sersan Cho.
"Ini adalah operasi gabungan yang akan dipimpin langsung oleh tentara Urk. Sebagai emergency force, kita harus siap dihadapkan pada konflik yang bersifat asimetris, ancaman kelompok bersenjata, terorisme dan radikalisme, serta penyakit menular. Namun ingatlah tugas utama kita adalah stabilisasi situasi di lapangan. Bekerjasamalah dengan baik." Tutur Letnan Yoon.
"Siap."
Kendaraan mereka berhenti, dengan cepat mereka bergegas untuk melaksakan tugas masing-masing. Mereka terbagi menjadi empat tim. Dua tim telah ditempatkan di garis depan untuk bersama dengan unit tentara Urk dan Amerika. Dan dua tim untuk penjagaan benteng dan evakuasi.
Mata Yoon Myeong Ju di kejutkan dengan banyaknya korban yang masih belum tertangani. Mereka terluka karena adanya penyerangan sejak siang tadi. Para pemberontak itu seakan mempermainkan nyawa para penduduk. Luka yang mereka buat seperti ingin meberikan penyiksaan sebelum akhirnya membunuh mereka.
***
"Menurutmu apa yang akan diberikan komite disipliner pada dokter Kim?" Tanya perawat Choi.
"Mungkin dia akan dipindahkan dari VIP."
"Semoga saja dia tidak diletakkan di Unit Gawat Darurat." Mohon Kang Mo Yeon. Dia tidak ingin satu unit dengan Kim Eun Ji.
"Tapi yang aku dengar bahwa mereka akan mengirim dokter Kim ke Urk." Ucap dokter Song.
"Apa?" Kaget mereka semua.
Dokter Song mengangguk. "Bahkan mereka meminta daftar relawan yang akan dikirim. Wah. Aku berpikir untuk mendaftarkan namaku."
KAMU SEDANG MEMBACA
DOTS 2: Everytime Is You (End)
FanfictionKisah ini hanyalah fanfiction dari k-drama dengan judul sama " Descendants of The Sun" Sebagian dialog dan adegan akan diambil dari versi drama asli, maupun terinspirasi dari drama lain seperti Blood, While You Were Sleeping, Bubblegum, The King 2 H...