"Ini benar-benar luar biasa."
Yoo Si Jin sedang makan malam bersama dengan anggota Team Alpha di sebuah kedai ramyeon. Ini adalah hari mereka dibebas tugaskan. Sudah lama mereka tidak menikmati hari libur mereka.
Wajah mereka benar-benar menggambarkan betapa lezatnya ramyeon yang mereka makan. Ekspresi mereka terlihat begitu menikmati. Bukan hanya makanannya. Tapi juga waktu mereka. Kecuali satu orang. Staf Sersan Choi.
Dengan ragu-ragu, Staf Sersan Choi mencoba untuk bicara dengan Yoo Si Jin yang sangat menikmati makanannya. "Emm." Tidak ada yang menoleh. Dia mencoba berdehem. "Hem." Tetap tidak ada yang menoleh.
"Kau mau tambah?" Tanya Yoo Si Jin polos.
"Ah. Tidak. Tidak." Tolak Choi Woo Geun dengan cepat.
Tidak peka. Yoo Si Jin melanjutkan melahap makanannya.
"Em.. Kapten.."
Yoo Si Jin kembali menoleh namun dengan ekspresi polosnya sedikit terlihat dingin. Sehingga Choi Woo Geun mengurungkan niat. "Ah. Tidak. "
Dia merasa ragu untuk pamit lebih dulu. Di antara Team Alpha, cuma dia yang sudah beristri. Dia ingin menghabiskan liburnya dengan keluarga. Tapi lagi, dia mengingat bahwa yang mengajak mereka adalah kapten-nya. Akan tidak sopan jika dia pergi lebih dulu.
"Kau ingin pergi?" Tanya Yoo Si Jin tiba-tiba setelah melahap mie yang terakhir.
"Iya."
"Iya."
"Iya."
Jawab Choi Woon Geun, Kong Chul Ho, dan juga Im Gwang Nam bersamaan. Mereka bertiga saling tatap. Tidak menyangkan mereka sama-sama ingin pergi. Ini hari libur mereka, pikir mereka. Mereka bisa pergi kemanapun mereka mau.
"Wah." Yoo Si Jin berdecak tidak menyangka bahwa semuanya berniat meninggalkannya sendirian.
Sersan Gong tersenyum merayu. "Ini adalah hari libur kita bersama."
"Lalu? Kita juga sedang menghabiskannya bersama."
"Kapten. Tidak kah kau merasa bahwa kita terlalu banyak bertemu?" Pancing Sersa Im.
Yoo Si Jin meletakkan sumpitnya keras. "Kau bosan?"
"Oh. Tidak. Tidak." Tubuh mereka ikut mengatakan tidak.
"Baiklah." Yoo Si Jin mengangkat tangan ingin menambah pesanan.
Mereka bertiga yang menyadari Yoo Si Jin ingin memesan lagi, langsung bereaksi cepat. "Ya. Ya. Kami bosan."
"Apa?" Yoo Si Jin menghembuskan napas. "Kalian telah bersama-sama menusukku."
"Kapten. Anak dan istriku.."
"Baiklah. Baiklah. Kalian bisa pergi.."
Belum selesai Si Jin bicara, mereka sudah kegirangan dan beranjak pergi. Mereka segera berlari sebelum Yoo Si Jin berubah pikiran lagi.
"Maksudku kalian bisa pergi setelah aku menambah satu mangkuk lagi." Yoo Si Jin meneruskan kalimat yang belum selesai dia ucapkan. "Aigoo. Aku benar-benar merasa telah dicampakan."
Ramyeon ini sudah tidak terasa lezat sekarang. Semua terasa hambar. Yoo Si Jin memperhatikan sekeliling. Mereka semua datang ke kedai bersama dengan kekasih, teman atau keluarga. Hanya dia yang duduk sendiri.
"Ini sangat menyedihkan."
Yoo Si Jin memilih pergi daripada disana dia tampak seperti orang yang kesepian. Dia menyusuri jalanan yang cukup lenggang. Suara radio yang ia nyalakan sedang memutarkan lagu upbeat yang menyenangkan membuat jari-jari ikut mengikuti irama. Matanya melirik lampu lalu lintas yang menyala merah. Tangannya mengganti lampu sein-nya yang ke kanan, ia rubah ke kiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
DOTS 2: Everytime Is You (End)
FanfictionKisah ini hanyalah fanfiction dari k-drama dengan judul sama " Descendants of The Sun" Sebagian dialog dan adegan akan diambil dari versi drama asli, maupun terinspirasi dari drama lain seperti Blood, While You Were Sleeping, Bubblegum, The King 2 H...