Lima

2.8K 186 0
                                    

Hampir 30 menit berlari di atas treadmill tapi keringat sudah membasahi badan Yoon Myeong Ju. Akhir-akhir ini gym menjadi kegiatan rutin yang dilakukan Myeong Ju seusai bekerja. Sudah lama dia memanjakan tubuhnya. Sekarang saatnya dia untuk kembali melakukan olah fisik yang cukup lama ditinggalkan.

Udara malam memang begitu dingin. Tapi, tidak untuk ruangan ini. Dengan musim yang mulai dingin, tidak sedikit orang yang memilih mengunjungi pusat kebugaran. Mereka masih memperhatikan kesehatan mereka dengan berbagai kesibukan di siang hari.

Yoon Myeong berhenti sejenak untuk menstabilkan pernapasan. Rambut yang diikatnya rapi sudah mulai berantakan. Diliriknya rambut yang menutupi wajahnya dan ditiup alih-alih malas merapikan. Bulir keringat di wajah dan lehernya di hapunya dengan handuk putih kecil polos yang sejak tadi dia bawa kemana-mana. Dia ingat tadi sempat membeli minum sebelum pergi.

3 panggilan. Nomor tidak dikenal.

Yoon Myeong Ju melanjutkan minumnya sebelum memeriksa ponsel. Dia yakin tidak mengenal nomor ini.

Panggilan masuk dari nomor yang sama.

"Ya?" Jawab Myeong Ju.

Botol yang dipegang Myeong Ju jatuh begitu saja dari tangannya. Matanya terbelalak kaget dengan apa yang dikatakan oleh perempuan di seberang sana.

"..."

"Baiklah. Aku mengerti."

Botol yang terjatuh dengan keadaan tanpa tutup, airnya terus keluar hingga membasahi sepatu Myeong Ju. Namun, tidak dipedulikan. Myeong Ju segera berganti pakaian dan memasukkan barangnya ke dalam tas.

Dia berlari menyusuri koridor tanpa memperhatikan orang-orang yang telah memandangnya aneh. Yang berada dalam pikirannya hanyalah berlari dan berlari. Dia ingin secepat mungkin sampai tujuan.

Setelah berhasil keluar gedung, dia berlari ke tepi jalan untuk memberhentikan taxi. Tidak berhasil. Matanya melihat taxi yang sedang mengeluarkan penumpang tak jauh dari tempatnya. Lalu saja dia berlari menghampiri taxi itu dengan secepat mungkin sebelum pergi.

"Rumah sakit Universitas Nasional Kyungpook."

Sopir taxi itu terlihat sedikit ragu walaupun akhirnya mengiyakan. Jelas saja, rumah sakit itu berada di luar Seoul. Tepatnya di Daegu. Membutuhkan waktu kurang lebih 3 jam untuk sampai disana. Terlebih saat ini sudah hampir pukul 21.42 waktu setempat. Sudah pasti akan sampai dini hari.

Yoon Myeong Ju membuka kaca mobil dan menyandarkan sikunya. Matanya tertutup merasakan angin membelai wajahnya. Udara dingin namun tetap panas di area matanya. Matanya yang bulat sudah berkaca-kaca menahan air mata. Sesekali jarinya memijat pelipisnya untuk memberikan sensasi ketenangan. Akan tetapi kekhawatiran lebih besar memenuhi pikirannya. Keindahan jajaran lampu-lampu yang dilewati hanya berlalu tanpa bisa ditangkap oleh mata Myeong Ju.

Berkali-kali Myeong Ju melihat jam tangannya yang nyaris seperti tidak bergerak. Setelah memasuki Daegu, dia bisa mulai sedikit lega. Namun tetap saja pikirannya masih tidak tenang.

Pukul 00.48, Myeong Ju tiba di depan Rumah Sakit Universitas Nasional Kyungpook. Dengan terburu-buru, Myeong Ju memberikan uang dengan lebih sebagai tips.

"Terima Kasih."

Yoon Myeong Ju membawa tasnya dan langsung berlari menuju ruang ICU. Keadaan yang sepi membuatnya leluasa berlari. Menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mengikuti petunjuk arah.

"Tuan Yoo. Pasien kecalakaan mobil beberapa jam lalu." Ucap Yoon Myeong Ju dengan napas tersenggal.

"Dokter Kim."

DOTS 2: Everytime Is You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang