Tiga puluh Empat

1.9K 156 20
                                    

"Dia bahkan tidak mengkhawatirkan kalian semua." Dokter Kim beralih memandang Fatima dan dokter Kang. "Dia bahkan bersikap dingin seolah tidak ada apa-apa."

Tidak ingin mendengarnya, Yoo Si Jin melangkah ingin pergi ke lantai atas.

"Kalian sudah datang?" Tanya santai Yoon Myeong Ju di ujung tangga membuat Yoo Si Jin menoleh.

Yoon Myeong Ju menuruni tangga dan mendekat pada Team Alpha. Namun kedatangannya mendapat sambutan tak ramah dari Yoo Si Jin. Sebuah tatapan tajam dia hujamkan pada kedua manik Yoon Myeong Ju.

"Ikut denganku." perintah singkat Yoo Si Jin keluar ruangan.

Tidak tahu penyebabnya, Yoon Myeong Ju hanya mengekori langkah Yoo Si Jin. Tidak biasanya Yoo Si Jin bersikap seperti ini. Yoon Myeong Ju tersenyum berdiri di belakangnya.

"Jadi kai sudah tau teman kencanku?" Yoon Myeong Ju duduk menatap langit.

"Sejak kapan kau berurusan dengannya? Dan kenapa kau tidak memberitahuku?"

"Apa seperti ini sikapmu setelah mengenalnya? Ckck." Tawa Yoon Myeong Ju.

"Katakan ada urusan apa kau dengnnya?"

Yoon Myeong Ju tidak memberikan jawaban. Dia masih asik menatap pemandamgan malam camp Mohuru.

"Dia bahkan lebih baik karena mau menceritakannya."

"Kau bisa menikah dengannya jika mau." Ejek Yoon Myeong Ju menatap Yoo Si Jin yang mengarahkan pandangannya jauh ke depan. Entah itu ketakutan atau kekhawatiran.

"Semua terjadi begiti saja. Kau ingat kotak cincinmu? Aku menemukanmya di pembuangan. Malam itu, tanpa sengaja membantu seseorang orang yang sedang kabur dari kejaran sekelompok gangster setelah melihatnya dipukuli. Tapi ternyata orang yang ku bantu adalah penghianat yang menukar berlian Koh-I-Noor milik Argus."

"Jadi dia yang mengirimkan baret berdarah itu?"

Yoon Myeong Ju mengangguk. " Kau tahu dia sangat baik." Tawa Yoon Myeong Ju. "Dia membebaskanku begitu saja."

Yoo Si Jin masih menatap dan memperhatikan kalimat Yoon Myeong Ju. Dia tahu kalimat itu tidak berhenti di situ saja.

"Dia menyuruhku untuk memberikan celah agar mereka bisa mengambil warga Kurch. Jika tidak.. dia mengancam nyawa ayahku."

"Setelah semua ini kau sama sekali tidak memberithuku? Kau pikir ini semua permainan kecil?"

"Aku hanya sedang mencari kesempatan."

"Sampai kapan? Jika kau tidak menemukan kesempatan, kau yang harus menciptakan kesempatan. Kau tidak bisa menghadapinya sendiri. Dia terlalu berbahaya."

"Mianhae."

Yoo Si Jin menghembuskan napasnya keras. "Dan kau masih bertindak seperti pahlawan tadi?" Marah Yoo Si Jin yang mendapat tatapan tanya dari Yoon Myeong Ju.

"Kau bisa membodohi mereka semua. Menurutmu kau bisa menyembunyikannya dariku?"

"Kau tahu?" Tanya Yoon Myeong Ju polos.

"Wah. Kau kira aku bodoh? Aku atasanmu. Tentu aku tahu kemampuanmu."

"Jadi kau atasanku?" Sindir Yoon Myeong Ju.

"Aaa.." Yoo Si Jin menangkap gelagat aneh. "Jadi kau ingin jadi istriku?"

"Tidak. Aku tidak mengatakan itu."

"Aku tahu semuanya. Kau bisa menjawabnya sekarang jika mau." Goda Yoo Si Jin.

"Tidak." Yoon Myeong Ju memilih masuk kembali. Namun Yoo Si Jin mengikuti langkahnya dengan mengggoda Yoon Myeong Ju.

DOTS 2: Everytime Is You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang