Dua puluh Tiga

2K 160 14
                                    

"Dokter Kang?" Teriak Fatima melihat sosok yang sudah membiayai sekolahnya selama ini. Sudah sangat lama sekali mereka berdua tidak bertemu.

"Fatima?" Kang Mo Yeon memeluk Fatima. "Aku sangat merindukanmu."

"Benarkah?" Tanya Fatima. "Kau kesini karena ingin bertemu denganku?"

"Kau percaya padanya?" Canda dokter Song.

"Dia mengejar kekasihnya." Bisik perawat Ha ikut usil.

"Hya. Apa yang kalian katakan?"

"Kami mengetahui semuanya." Ucap dokter Song kembali.

"Kau tahu? Dia berlari seperti orang gila di bandara karena ingin ikut kami kemari." Lee Chi Hoon menceritakannya pada Fatima.

"Benarkah?" Fatima tertawa.

"Kalian banyak bicara sekali."

"Kau harus mengakuinya." Perawat Choi ikut menimpali.

"Ah.. kau tahu Kapten Korea itu kan?"

"Kapten Yoo?" Tanya Fatima.

"Ya. Benar. Dia orangnya."

"Aku tahu mereka memang sepasang kekasih." Ucap Fatima.

"Hya. Kalian tidak bisa diam? Ah. Dasar." Kesal Kang Mo Yeon.

Dokter Song, dokter Lee, perawat Ha dan perawat Choi tertawa karena bisa membuat kesal dokter Kang. Mereka pergi dengan tawa yang masih mereka sembunyikan.

"Kau tidak perlu mendengarkan mereka."

"Aku rasa aku harus mendengarkan mereka." Jahil Fatima.

"Hya. Kau sudah tidak menurut padaku?"

Fatima mengedikkan kedua bahunya dengan bibir yang masih terus tersenyum. Kang Mo Yeon yang melihat membuatnya ingin ikut tertawa bersama gadis muda di depannya itu.

***

Yoon Myeong Ju mengunjungi pasien korban Kurch yang masih mengisi medicube. Kedatangan tim medis dari Rumah Sakit Haesung sangat membantu. Hal itu jelas sekali, saat Yoon Myeong Ju datang nyaris semua pasien telah selesai mlakukan pemeriksaan. Dia cukup senang. Yoon Myeong Ju mengalihkan pandangannya menuju seorang wanita yang duduk menyandar di atas ranjangnya.

"Hoe gaat het? (Bagaimana keadaanmu?)" Tanya Yoon Myeong Ju.

"Is beter. mijn maag verkrampt niet meer. (Lebih baik. Perutku sudah tidak kram lagi.)" Zara tersenyum senang.

"Ik bracht je melk. Drink het op. Dit is goed voor het versterken van je baarmoeder. (Aku membawakanmu susu. Minumlah. Ini baik untuk menguatkan kandunganmu.)"

"Bedankt dat je heel aardig voor me bent. Ik neem ook supplementen die u regelmatig geeft. (Terima kasih kau sangat baik padaku. Aku juga meminum suplemen yang kau berikan dengan teratur.)" Zara tersenyum menampakkan deretan giginya yang tersusun rapi.

"Rust wat uit als je iets nodig hebt, kun je het me vertellen. (Istirahatlah. jika kamu membutuhkan sesuatu, kau bisa memberitahuku.)" Ucap Yoon Myeong Ju berdiri dan melangkah pergi dari hadapan Zara.

Dia melihat Daniel sedang memeriksa anak kecil laki-laki yang dioperasi di benteng Kurch. Sudah dua hari ini, Yoon Myeong Ju tidak tahu keadaannya. Dia dengar dari Ri Ye Hwa bahwa kondisinya sudah membaik setelah anak itu berhasil melewati masa kritisnya.

Dari bibir pintu, terlihat anak itu menatap Daniel dengan senyuman. Begitu juga dengan Daniel. Yoon Myeong Ji melangkahkan kakinya. Rupanya tidak hanya Daniel yang disana. Ri Ye Hwa dan Yoo Si Jin juga sedang duduk dengan bibir tersenyum.

DOTS 2: Everytime Is You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang