Empat belas

2.3K 160 18
                                    

Sepulang menemui jaksa Lee, Yoo Si Jin langsung pulang ke rumahnya. Dia tadi menyuruh Yoon Myeong Ju menginap di rumahnya. Dan dia sedikit khawatir, apakah wanita itu sudah sampai di rumah atau belum. Walaupun sudah menyuruh Sersan Im untuk mengantarnya, tapi masih terasa kurang puas jika dia tidak memastikannya sendiri. Mengingat apa yang baru saja terjadi pada juniornya di akademi militer itu.

Sesampainya di rumah, dia tidak mendapati mobil Sersan Im. Hal ini antara mereka belum sampai, atau Sersan Im sudah pulang setelah selesai menjalankan tugasnya.

Ruang tamu kosong. Ruang keluarga kosong.

"Kau sudah pulang?" Seseorang turun dari tangga dengan blus polos warna putih.

Yoo Si Jin mengangguk.

"Aku lapar sekali. Kau punya makanan?" Lanjut wanita itu. Yoon Myeong Ju.

"Emh. Aku juga tidak tahu. Kau bisa mencarinya." Jawab Yoo Si Jin melangkah mengambil air minum.

"Aigoo. Aku mulai ragu ini rumahmu." Yoon Myeong Ju mengikuti arah Yoo Si Jin.

Yoon Myeong Ju mengintip lemari pendingin yang di buka Yoo Si Jin untuk mengambil air. Hanya ada air mineral dan beberapa kaleng soda. "Bagaimana bisa hanya ada air?" Heran Yoon Myeong Ju. Matanya menyipit mencoba menguak rahasia Yoo Si Jin. "Apakah kau sejenis alien atau mutan?"

Yoo Si Jin terbatuk karena terkejut dengan ucapan Yoon Myeong Ju. "Kau terlalu banyak menonton film." Sambil meletakkan kembali botol minumnya.

Deretan rak-rak dibuka Yoon Myeong Ju. Setiap sudut dan isi dia perhatikan dengan jelas. Peralatan dapur. Peralatan makan. Beras. Dan? Sama sekali tidak ada makanan.

"Sunbae. Aku heran bagaimana kau hidup seperti ini. Kau sangat menyedihkan." Yoon Myeong Ju menyilangkan tangannya. "Apa kau menyedihkan karena ditinggalkan. Atau kau ditinggalkan karena kau menyedihkan?"

Yoo Si Jin menyentik kepala Yoon Myeong Ju dengan sendok yang tergeletak di dekatnya.

"Aw..Kau mengurungku disini, tanpa memberikan makanan. Bukankah ini lebih buruk daripada sandera yang biasa kau temui?"

"Baiklah. Baiklah. Mari kita makan dan belanja keperluan dapur."

"Kau benar-benar ingin membuatku menjadi asisten rumah tangga." Gerutu Yoon Myeong Ju yang berjalan berlalu.

Yoon Myeong Ju berjalan lebih dulu. Dia benar-benar merasa lapar. Rasanya dia ingin berteriak.

"Hei. Kau mau kemana?" Tanya Yoo Si Jin yang melihat Yoon Myeong Ju nyaris membuka pintu mobil.

Yoon Myeong Ju merasa bingung. Bukankah tadi barusan Yoo Si Jin baru saja mengajaknya pergi mencari makan dan berbelanja bahan dapur. Lalu kenapa cepat sekali berubah pikiran.

"Kita akan berjalan." Yoo Si Jin melanjutkan langkah begitu saja meninggalkan Yoon Myeong Ju yang masih kebingungan.

"Berjalan?" Yoon Myeong Ju bernapas pasrah dengan sunbae-nya itu.

"Kau memang sengaja menyiksaku."

"Tidak ada yang berani kecuali aku."

Tawa Yoon Myeong Ju menyiratkan bahwa itu benar. Hanya sunbae-nya ini yang selalu berani mengajaknya bertengkar. Sebagian dari tentara selalu memandangnya sebagai puteri dari Letnan Jenderal. Dia juga tidak terlalu punya banyak teman. Dari mulai masuk ke akademi militer sampai telah menjadi tentara, para prajurit wanita kurang menyukai dengan keberadaannya. Dan dia sudah terbiasa dengan hal itu.

Dimenit ke 28 setelah meninggalkan rumah, Yoo Si Jin akhirnya mengajaknya memasuki sebuah cafe fastfood. Mereka mengambil meja dekat dengan jendela.

DOTS 2: Everytime Is You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang