36. TRENTE​-SIX

23.5K 1.8K 105
                                    



Temenan, deket, baper tapi nggak jadian itu namanya Friend-zone. Tapi kalo tetanggaan, sama-sama baper, saling suka, cowoknya nggak berani nembak itu namanya Neighbour-zone plus bego pangkat dua.

-Undefinable-

"Atas dasar apa lo semua bikin kesimpulan kalo huruf A itu adalah inisial nama orang?" tanya Arash pada Shafa, Fabian, Arsen dan Caca. Saat ini mereka sedang berkumpul di atap sekolah.

Shafa menggeleng, "Nebak aja."

Arash menghela nafasnya, "Kemungkinan iya, sih. Tapi seharusnya kita gak harus memusatkan pemikiran cuma di situ,"

"Maksud lo gimana?" Fabian angkat suara, karena menurutnya Arash itu bicara tidak langsung ke intinya dan hal itu membuat Fabian bosan mendengarkan omongan Arash.

Arash berdehem, "Maksud gue, bisa aja kan, itu bukan inisial nama orang,"

"Iya juga, sih. Ini orang kayaknya niat banget ngajak Shafa sama Fabian main teka-teki. Gimana kalo ternyata huruf A itu nama bulan?" timpal Arsen, entah kenapa tiba-tiba nyambung di ajak bicara.

"Atau bisa juga nama zodiak. Ya, nggak?" tambah Shafa.

Arash mengangguk, "Nah iya, itu maksud gue,"

"Dari nama bulan, ada bulan April sama Agustus," ujar Fabian, "Kalo dari zodiak, Aquarius atau Aries, mungkin?"

"Coba dari nama bulan dulu, April misalnya. Siapa yang lahir di bulan April?" tanya Arash, "Paling enggak, kita cari tau bulan lahir anak-anak di kelas dulu, secara nggak langsung kita juga bisa tahu zodiak mereka,"

"Menurut gue, agak susah nyari tau bulan lahir anak-anak di kelas, Rash. Masa iya kita nanya-nanya ke mereka?" Caca berujar sambil menyampirkan rambutnya ke belakang.

"Ya nggak usah nanya ke mereka juga, Ca. Kita kan punya data administrasi kelas di samping papan tulis, di sana ada data yang mencantumkan tempat tanggal lahir, kita bisa lihat di sana," Fabian menimpali.

"Ah iya juga sih, lupa gue," sahut Caca, "Yakin nggak sih, dengan cara ini kita bakal tahu siapa Student A?"

"Yang penting usaha dulu, Ca." ujar Arash, membuat Fabian mengerlingkan matanya.

"Gue heran, kenapa lo ngebet banget pengen bantuin gue sama Shafa?" tanya Fabian, "Padahal gue sama Shafa sepakat buat nggak ngurusin masalah ini lagi, lagian, nggak penting juga siapa identitas asli Student A,"

"Gue punya alasan untuk itu, tapi gue nggak mau bilang apa alasannya," balas Arash sambil tersenyum sinis, entah apa maksudnya.

"Sok misterius anjir!" celetuk Arsen, "Jangan-jangan Student A itu beneran elo ya? Terus pura-pura bantuin kayak gini, biar gak di curigain, ngaku lo!"

"Bukan gue," bantah Arash, "Bisa kita ke kelas sekarang? Sebelum data yang di kelas ada yang ngehapus,"

Shafa, Caca, Fabian dan Arsen saling tatap, kemudian dengan kompak mengangguk. Mereka berlima akhirnya kembali ke kelas.

"Diana?" gumam Shafa ketika mereka tiba di dalam kelas dan melihat data pada papan administrasi yang menunjukkan identitas siswa-siswi di kelas itu, "Diana lahir di bulan Agustus,"

UndefinableTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang