07

1.8K 153 5
                                    

Keesokan paginya, andini dan deby terlambat bangun membuat mereka seperti orang kebakaran jenggot. Seperti pagi ini mereka tengah memakai kamar mandi berdua. Karena untuk menghemat waktu mereka dengan sangat terpaksa mandi bersama didalam satu kamar mandi

" Andini jangan liatin gue, awas lo"

" Dihh siapa juga yang mau liat punya elo, gue juga punya kali" ucap andini yang tengah menggosok wajahnya dengan sabun pencuci wajah

" Siapa tau kan lo iri sama punya gue, secara gue kan montok"

" Bontot kali"

Tuk...

" Ishh sakit deby" gerutu andini sambil mengusap kepalanya yang di tabok deby dengan menggunakan gayung

" Gue mah bodo amat"

Andini mencibir pelan dan kemudian segera keluar untuk bersiap-siap menuju ke sekolah dan disusul deby yang tengah menggosok rambutnya menggunakan handuk

Deby dan andini kompak melirik jam dan seketika membulatkan kedua matanya

" AHH KITA TELAT"

dan mereka pun lari terbirit-birit tanpa mempedulikan ponsel mereka yang sedari tadi berdering menandakan adanya panggilan masuk

•••

Semua anak kelas XII IPS 3 menatap bingung ke arah dua cowok jangkung yang berdiri di depan papan tulis dan menghadap ke arah mereka semua. Namun, salah satu diantara murid IPS menatap salah satu cowok yang berdiri di depan

" Gawat kalo deby sampe liat" lirih orang itu dan segera menunduk saat melihat cowok yang dilihatnya beralih menatap ke arahnya

" Oke perkenalkan nama saya Hafidzul Ahkam guru pengganti pak yaya dan di sebelah saya namanya Muhammad Ali Fauzan guru pengganti ibu dewi, guru prakarya kalian" jelas cowok itu yang ternyata ahkam dan juga Fauzan sambil menatap satu persatu murid yang ada di IPS 3

" Kalo begitu sebelum kami berdua keluar, saya akan mengabsen kalian semua terlebih dahulu"

" Alkindi Pratama?"

" Hadir pak"

" Ehh buset emang gue udah tua banget yaa ampe-ampe dipanggil pak" batin ahkam saat mendengar sautan kindi

" Ayu Lydia?"

" Hadir pak"

Dan seterusnya sampe menuju ke nama andini. Namun, sang pemilik nama tidak bersuara sedikit pun membuat fauzan dan ahkam mengernyit heran

" Andini yang mana?" Tanya fauzan sambil celingak-celinguk mencari keberadaan Andini

Semuanya saling menatap dan kemudian menggelengkan kepala mereka secara serempak

" Hellow everybody" suara teriakan itu membuat mereka semua menolehkan kepala ke arah pintu dan melihat deby dan Andini yang baru saja masuk

Fauzan yang melihat dua cewek yang masuk itu segera menatap binar ke arah satu cewek itu

Deby menatap ke arah cowok yang tengah menatap penuh kerinduan ke arahnya membuatnya seketika menatap datar cowok itu

" Silahkan duduk" ucap ahkam dan di angguki oleh kedua cewek itu"

•••

" Sekolahnya bagus yaa pak" ucap seorang laki-laki yang memakai baju kokoh dan sebuah peci hitam diatas kepalanya

" Iyaa den azmi, soalnya ini sekolah terfavorit di Makassar jadi yaa gitu deh semua fasilitasnya lengkap"

Azmi tersenyum dan setelah itu dia melihat seseorang yang berjalan pincang dengan kedua tangan yang terjulur ke depan seperti ingin mencekik. Dia terus menatap orang itu yang kini tengah memasuki lingkungan sekolah itu dari samping tembok sekolah

" Azmi"

" Ehh? Kenapa bang?" Ucap Azmi sambil mengerjapkan matanya

" Kok ngelamun? Ayo cepat masuk"

" Iyaa bang aban galak" aban menatap datar ke arah azmi yang hanya dibalas cengiran dari cowok itu

Sedangkan di kelas Aulia, kembaran dari aidah tengah mendengarkan arahan dari wali kelas mereka untuk perkembangan di kelas XII IPS 2 untuk persiapan acara kemerdekaan nanti

Namun, tiba-tiba salah satu teman aulia memasuki kelas dengan kepala yang tertunduk dan cara berjalannya seperti orang yang menahan sakit

Mereka semua kebingungan melihat teman mereka yang aneh itu. Wali kelas mereka pun mendekati anak walinya itu. Dan saat cewek itu mendongakkan kepalanya dengan tiba-tiba dia menaiki punggung wali kelasnya itu dan menggigit lehernya secara rakus membuat semua yang berada di dalam kelas berteriak ketakutan

Tubuh wali kelas itu mengejang membuat siswi yang lainnya panik. Dengan tiba-tiba wali kelas itu menerjang tubuh teman cowok aulia dan segera menindihnya

Aulia segera berlari keluar dan menarik tangan inggrit teman sebangkunya saat melihat pintu kelas mereka terbuka membuat teman-temannya yang sudah terkena virus dengan segera mengejar mereka berdua

" Apa yang telah terjadi?"

Jangan lupa vommentnya 😊






Stadt-ZombieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang