" kita mau kemana?" Tanya putra sambil celingak-celinguk mencari jalan yang tidak tertutup oleh banyaknya kendaraan yang rusak
" Ke rumah gue aja kak, gue mau liat kondisi ibu gue" tanya Rani dengan pandangan sendu membuat deby menatap ke arahnya
" Lo yakin ibu lo selamat? Bisa aja kan dia udah terinfeksi, awhh deby sakit" ucap putra terpotong saat deby mencubit lengannya dengan keras
Deby melototkan matanya ke arah putra yang malah membuat putra tertawa bukan takut karena tatapannya itu
" Jangan ngomong sembarangan" ucap deby dengan nada bisik membuat putra menganggukkan kepalanya dengan wajah cemberut saat melihat deby kembali menatap jalan yang ada di depannya
Putra menghentikan mobil yang di pakainya membuat mobil yang di belakang ikut berhenti
" Kenapa put?" Tanya dirga yang turun dari mobil untuk menemui putra
" Bilang sama yang lain, kita bakalan pergi ke rumahnya rani dulu" ucap putra diangguki oleh dirga
" Kenapa Dir ?" Tanya fauzan saat dirga sudah kembali masuk
" Kita ke rumahnya rani dulu, lo ikutin aja si putra" Fauzan menganggukkan kepalanya dan segera menyalakan mobil itu
Putra membelokkan mobilnya yang di bawanya ke arah kanan diikuti mobil Fauzan yang berada tepat di belakangnya
Mereka semua terdiam saat melihat sebuah mobil menghentikan perjalanan mereka. Putra segera turun dari mobil itu dan mengumpat karena melihat mobil itu yang mengeluarkan banyak asap dari dalam kapnya. Mereka turun dari mobil yang mereka naiki kecuali inggrit yang tengah beristirahat di dalam mobil dan rani yang menemaninya didalam mobil
" Anjing banget sih nih mobil" umpat putra sambil menggebrak kap mobil itu dengan tangannya membuat hamka berjengkit kaget
" Hah? Anjingnya mana kak?" Tanya hamka dengan wajah polosnya membuat putra ingin menggaruk wajah hamka pada saat itu juga
" Congor lo banyak bacot tau nggak" ucap kindi membuat hamka hanya mampu nyengir lucu ke arah temannya itu
" Mobilnya kenapa put?" Tanya fauzan yang hanya di balas gelengan dari putra
" Mogok kek nya" balas putra membuat yang lainnya segera menoleh saat mendengar suara bantingan benda dengan suara yang begitu nyaring
BRAK...
Inggrit yang berada di dalam mobil pun seketika melebarkan matanya saat melihat dua zombie sekaligus mendekat ke arah mobil yang dipakainya
"INGGRIT!!!" ikram berteriak namun mulutnya segera ditutup dirga agar zombie itu tidak melihat keberadaan mereka
"ARGHHHH"
Mereka terkejut mendengar suara teriakan inggrit. Tubuh ikram jatuh terduduk saat mendengar inggrit berteriak kesakitan
Kedua zombie itu segera keluar saat sudah mendapatkan mangsanya dan beringsut menjauh dari mobil itu
Ahkam berjalan maju dengan cara mengendap-endap di mobil itu, saat sampai di pintu mobil itu dia bisa mendengar suara Isak tangis dari inggrit
" Kak ahkam?" Ahkam terkejut saat melihat rani yang menutup sebagian wajahnya.
Rani mendekati ahkam sambil menggeram kesakitan. Ahkam yang melihat itu dengan segera menengok inggrit yang berada di belakang rani yang tengah menangis ketakutan
" Dia terinfeksi kak" lirih inggrit membuat ahkam membulatkan matanya saat melihat rani terus berusaha mendekat ke arahnya
" Keluar dari sini secara perlahan" perintah ahkam sambil terus menatap tajam ke arah Rani
" Kak grrhhh sakit kak ggrrhhh" rintih rani sambil berusaha menahan sakit di lehernya yang terluka dengan bekas gigitan yang begitu lebar
Ahkam dengan perlahan mengambil gunting yang sempat di ambilnya di ruang lab sekolah tadi
TSAKKK...
"ARGGHHHH SAKIT!!!"
Aidah yang mendengar itu menangis meraung-raung dan berusaha melepaskan diri dari aban yang tengah mendekapnya dengan erat
" RANI HIKSS NGGAK, KAK AHKAM JANGAN SAKITI RANI KAK HIKSS, LEPASIN GUE!!!" Jeritan aidah membuat semuanya yang berada di situ menunduk menahan tangisnya
" RANI!!!" teriak andini membuat ayu, Fira, dan deby menutup wajahnya yang sudah basah karena air mata
Ahkam berjalan mendekati mereka dengan inggrit yang di papahnya membuat semuanya menahan nafas saat melihat rani tidak bersama dengan mereka. Sedangkan hamka terlihat mengepalkan tangannya berusaha untuk menahan tangisnya
" Rani mana kak?" Tanya Fira membuat ahkam menundukkan kepalanya dan perlahan terdengar isakan kecil dari mulut Fira saat melihat reaksi yang di tunjukkan ahkam
" RANI MANA KAK? GUE BILANG DIA DIMANA? HAH?" ahkam semakin menundukkan wajahnya saat fira maju dan mencengkram kerah bajunya dengan begitu erat
" Hikss Rani" Isak aidah yang kini berada di pelukan aulia
Sedangkan ayu, fira, andini dan juga deby menangis sambil memeluk satu sama lain
" Kita harus ikhlas, kasian rani kalo kalian menangis terus kek gini" ucap saleh membuat semua cewek-cewek itu perlahan mulai berhenti menangis
" KITA NAIK MOBIL INI, MOBIL YANG TADI RUSAK" teriak dirga membuat mereka semua berjalan mendekati mobil itu dan segera menaikinya meninggalkan tubuh rani yang kaku di dalam mobil tadi dengan wajah yang stengah manusia dan stengahnya lagi wajah zombie
" Semoga tenang ran" lirih deby dan segera masuk ke dalam mobil itu saat merasakan tangan putra yang mengelus puncak kepalanya
Jangan lupa vommentnya 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Stadt-Zombie
Short Storyapa yang akan terjadi jika tempat kalian menuntut ilmu adalah tempat yang akan membuat kalian bertemu dengan makhluk aneh? lalu, bagaimana perasaan kalian jika semua orang terdekat kalian adalah korban? apakah kalian akan membiarkan mereka berkeliar...