Dirga menahan napasnya saat tidak mendapat jawaban apapun yang keluar dari mulut Fira. Sedangkan Fira hanya mampu menundukkan wajahnya sambil meremas jari-jarinya
" Gue cinta sama lo, apa lo nggak mau bales ucapan cinta dari gue?" Fira mendongak dan menggelengkan kepalanya membuat dirga tersenyum miris
" Gue nggak bisa" ucap Fira pelan sambil menggigit bibir bawahnya
Putra yang melihat adegan yang di depannya hanya mampu menggenggam tangan deby yang masih terlihat fokus melihat kelanjutan adegan dari dirga dan juga Fira. Tanpa mempedulikan tatapan sinis angel yang seperti ingin mengeluarkan bola matanya saat menatap ke arah putra dan juga deby
Dirga menghembuskan napasnya secara perlahan saat melihat Fira yang masih terdiam membuat ayu gemas sendiri melihat tingkah laku temannya. Dirga tersenyum kecil dan perlahan menjauh dari hadapan Fira
Sedangkan Fira terbelalak kaget saat melihat dirga yang beranjak menjauh dari dia dan berjalan mendekati tasya yang tengah tersenyum menatap Dirga
Dengan gerakan cepat, Fira memeluk Dirga dari belakang membuat dirga dan semuanya melebarkan matanya
" Gue malu, tapi gue mau jujur kak, kalo gue juga cinta sama lo" ucap Fira sambil mengeratkan pelukannya ke darah dirga
Dirga yang merasakan pelukan Fira tersenyum lebar dan segera membalikkan tubuhnya dan membawa Fira masuk ke dalam pelukannya
" CIEEEE, PJ WEE" teriak hamka dan diikuti oleh semuanya
" TUNGGU!" semua menoleh ke arah deby dengan ekspresi bingung saat mendengar cewek itu berteriak dengan suara nyaringnya
" Jangan cuma Fira dan kak dirga aja yang ditagih, tuh si aban sama Aidah ditagih juga donk pj nya" aban dan aidah yang mendengar itu dengan segera melebarkan matanya
Kenapa deby bisa tau? Bukankah tadi mereka hanya berdua saja dibalkon? Hal itu sontak membuat semuanya bertambah ribut membuat angel dan teman-temannya memutar kedua bola matanya
" Dih abang pacaran nggak bilang-bilang" aban mengisyaratkan azmi untuk diam namun cowok itu sama sekali tidak menggubrisnya
" Dalam satu hari, langsung ada dua yang jadian, hebat" Hamka bertepuk tangan dan disusul oleh yang lainnya membuat kedua pasangan itu hanya mampu menundukkan wajah mereka yang memerah seperti kepiting rebus
" Kak putra sama deby kapan?" Tanya aulia membuat deby terdiam sedangkan putra hanya tersenyum kecil
Putra merangkuk bahu deby dan tersenyum ke arah cewek itu saat melihat deby menatap ke arahnya
" Akan ada waktunya" ucap putra tenang membuat semuanya kembali bersorak kegirangan
Fauzan yang melihat itu hanya mampu tersenyum miris melihat kedekatan antara putra dan juga deby. Merasa sedih saat deby lebih dekat dengan laki-laki lain selain dirinya
•••
" Saya mau kalian mencari keberadaan putra saya" ucap profesor Salman membuat yang lainnya mengangguk patuh mendengar suruhan atasannya itu
" Kenapa profesor ingin menemui bocah itu?"
" Meskipun dia cuma anak tiri ku, tapi dia bisa berguna juga untuk membantu ku menyebarkan virus ini ke semua tempat" ucap profesor salman yang kini tengah menatap sebuah figura keluarga yang tengah tersenyum bahagia
Figura yang berisi foto sepasang suami istri dan kedua anak yang berada di pangkuan mereka masing-masing
" Dia harus merasakan kesakitan yang dialami salsa putriku" rahang profesor mengeras saat melihat foto saleh kecil yang tersenyum tanpa beban
" Dia benalu dalam keluarga kecilku" profesor Salman membanting figura itu hingga pecah berkeping-keping
" Dia setan kecil yang sudah merenggut kebahagiaan putriku, dan dia harus merasakan sakitnya juga"
Semua yang berada Laboratorium itu bisa merasakan suasana yang mencekam yang dihasilkan oleh aura kemarahan dari profesor Salman yang terlihat berusaha meredam kemarahannya sendiri
" Dia harus mati secara perlahan" senyum sinis tersungging di wajah profesor Salman yang mulai terlihat keriput
Jangan lupa vommentnya ☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Stadt-Zombie
Short Storyapa yang akan terjadi jika tempat kalian menuntut ilmu adalah tempat yang akan membuat kalian bertemu dengan makhluk aneh? lalu, bagaimana perasaan kalian jika semua orang terdekat kalian adalah korban? apakah kalian akan membiarkan mereka berkeliar...