52

934 59 2
                                    

" Lo kenapa sih put? Lo aneh tau nggak, lo sadar nggak sih kalo lo tadi nyakitin deby" putra hanya diam sambil menunduk saat mendengar ucapan dirga yang terus mengalun di kedua telinganya

" Gue nggak bisa kontrol emosi gue dir" ucap putra melemah membuat dirga menghembuskan napasnya

" Kalo lo emang nggak sayang sama dia, udah lepasin dia" putra melayangkan tatapan tajamnya ke arah dirga saat mendengar cowok itu berbicara seperti itu

" Maksud lo? Nggak itu nggak bakalan terjadi, gue cinta sama dia dir dan gue tau apa yang gue lakuin tadi itu salah"

" Gue harap lo nggak buka identitas asli lo yang ternyata adalah seorang psycho di depan deby put"

Putra menjilat bibirnya yang terasa kering dan perlahan mengangguk untuk menjawab perkataan dirga






" Udah deb lo lupain aja kejadian tadi okee?"

Deby menggeleng dengan tatapan datarnya ke arah depan. Tidak mempedulikan apapun yang diucapkan teman-temannya. Bagaimanapun hatinya sudah sakit mendengar dan melihat tingkah laku putra terhadapnya. Aidah, ayu, dan andini hanya bisa pasrah melihat deby yang sedari tadi hanya diam tidak menanggapi mereka bertiga

Deby segera beranjak berdiri saat melihat dirga dan putra yang berjalan mendekat ke arah mereka. Membuat ketiga cewek yang berada disitu mendongak dan mengangguk mengerti melihat deby yang tiba-tiba berjalan menjauh. Putra yang melihat itu tersenyum hambar karena melihat deby yang tidak ingin melihatnya

" Mau ngapain kak putra kesini? Mau nyakitin deby lagi?" Ucap andini dengan nada sinisnya membuat aidah menyikutnya dengan pelan

" Gue nggak bermaksud lakuin itu ke deby" sesal putra membuat andini tertawa mengejek

" Kalo memang kak putra nggak suka sama deby. Udah, stop, jauhin deby aja kak" putra menggeleng mendengar perkataan andini yang terdengar bergetar

" Gue tadi cuma emosi, dan sampai kapan pun gue nggak bakalan jauhin atau ngelepasin deby karena gue sayang dan cinta sama dia"

" Terserah kak putra deh"

" FIRA?" semua menengok ke arah deby yang terlihat celingukan mencari keberadaan Fira

" Lo kenapa deb?"

Semua berkumpul kembali diruang tamu saat mendengar teriakan deby yang memanggil Fira

" Fira nggak ada di kamar" ucap deby membuat semuanya terdiam

" Apa? Cepetan cari Fira!"

Mereka semua berpencar untuk mencari keberadaan Fira yang tiba-tiba menghilang. Dirga dan Fauzan mencari Fira di sekitar teras rumah. Andini, ayu, azmi, dan kindi mencari disetiap kamar yang tidak terpakai, aulia, aidah, dan putra mencari di halaman belakang, dan hamka, aban, dan deby mencari Fira di ruang bawah tanah yang memang sedari tadi belum mereka periksa

" Ada nggak?" Tanya hamka ke aban membuat aban menggelengkan kepalanya

" Lo dimana sih fir?" Hamka meremas pelan rambutnya merasa frustasi karena tidak menemukan keberadaan sahabat kecilnya itu

" Kita kembali ke atas" Aban dan deby menyusul hamka yang sudah bergerak naik ke arah gudang yang terhubung ke arah ruang tamu

Kring...kring...

Deby berhenti saat mendengar suara ponselnya berbunyi dengan segera dia mengangkat telepon itu

" Halo?"

" Halo deby" sapa orang diseberang telepon itu membuat deby membulatkan matanya

" Om...om Salman?"

" Ternyata kamu masih ingat dengan suara saya deby"

" Apa maksud om nelfon saya?" Tanya deby ketus

" Ada yang ingin berbicara denganmu"

Deby mengernyit bingung saat mendengar suara profesor Salman yang tidak lagi terdengar

" Halo?"

" DEBY!" mata deby membulat saat mendengar suara teriakan itu

" FIRA? Fira Lo dimana?"

" Hiksss deby tolongin gue"

" Fira Lo nggak papa kan? Fira jawab gue!"

" Hahaha, bagaimana? Kamu suka berbicara dengan dia deby?"

" Om lepasin teman saya om! Jangan sakitin dia!"

" Saya akan lepasin dia, tapi kamu yang harus datang sendiri buat nyelamatin dia, oke? Sampai bertemu kembali"

Tut...

Deby terduduk dilantai sambil meremas rambutnya. Dia menangis saat mendengar suara Fira yang terdengar dalam keadaan tidak baik

" Apa yang harus gue lakuin Tuhan?"









" Gimana? Lo ketemu ama Fira?" Tanya kindi membuat hamka dan aban menggelengkan kepalanya

" Deby mana? Jangan bilang lo berdua ninggalin dia dibawah" tanya andini penuh selidik membuat aban dan hamka menyengir

" Deby nya kek hantu sih, suka ngilang tiba-tiba" sungut hamka membuat kindi dan azmi menggelengkan kepalanya

" Gimana kalian udah nemuin Fira?" Tanya dirga membuat semuanya menggeleng termasuk putra yang baru datang bersama aulia dan aidah

" Deb lo kenapa?" Tanya ayu saat melihat deby yang terlihat gusar dan sesekali melirik ke arah ponselnya

" Fira dalam keadaan bahaya" ucap deby pelan membuat semua mata mengarah ke arahnya

" Maksud lo?"

" Dia diculik om salman" ucap deby membuat semuanya membulatkan matanya




























Jangan lupa vommentnya ☺️






Stadt-ZombieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang