" Deby cinta sama kak fauzan, tapi itu dulu kak, sekarang dihati deby bukan nama kakak lagi yang tersimpan, tapi nama orang lain" balas deby membuat fauzan tersenyum getir
" Putra kan?" Tanya fauzan membuat deby menganggukkan kepalanya dengan semangat
" Dia yang selama ini sungguh-sungguh ngejar deby, dan karena kesungguhannya itulah deby cinta sama dia" jelas deby lagi sambil membayangkan putra yang tanpa lelah terus mengejar dirinya dari kelas dua SMA
" Rasa cinta kamu buat kakak udah nggak ada deb?" Tanya fauzan membuat deby menggeleng
" Kalo rasa cinta seorang adik buat kakaknya deby masih punya buat kak Fauzan, tapi kalo untuk sebagai cowok yang deby cinta maaf deby nggak bisa kak" Fauzan mengangguk paham mendengar penuturan deby membuat deby tersenyum tipis
" Emm, kakak boleh meluk kamu? Sebagai rasa sayang kakak ke adiknya sendiri?"
Deby menggigit bibir bawahnya bingung. Dia takut putra melihat adegannya dengan fauzan membuatnya jadi gemetar sendiri
" Kalo putra liat, kakak bisa jelasin ke dia" deby mengerutkan keningnya saat fauzan mengetahui hal yang mengganjal di dalam hatinya
" Kok kakak bisa tau?"
" Aku udah lumayan kenal kamu deb, jadi otomatis aku bisa tau apa yang ada di pikiran kamu saat ini"
" Cenayang kali" deby terkekeh kecil membuat Fauzan juga ikut tertawa kecil
" Boleh?" Deby menganggukkan kepalanya membuat Fauzan dengan segera mendekap tubuh deby menumpahkan segala rasa kerinduannya terhadap gadis yang sekarang berada di pelukannya ini
" Mungkin ini pelukan terakhir kamu buat aku deb" batin Fauzan sambil mengeratkan pelukannya dan sesekali mencium puncak kepala deby
•••
BUGHHH...BUGHHH...BUGHHH
Putra terus memukul tembok yang berada di hadapannya dengan menggunakan kepalan tangannya
Tangannya sudah membiru membuat buku-buku jarinya pun terlihat mengeluarkan darah. Namun, laki-laki itu sama sekali tidak mempedulikan luka yang berada di tangannya
Andini dan inggrit yang melihat itu dengan segera menghampiri putra sambil berteriak histeris
" Kak putra kenapa?" Tanya andini dengan nada panik yang diacuhkan oleh seniornya itu
" Kak put_"
" BISA DIEM NGGAK?" bentak putra membuat nyali andini menciut saat putra menatap tajam ke arahnya
Putra kembali menghadap ke arah tembok yang di pukulnya tadi dan melihat bercak-bercak darah yang menempel di tembok putih itu
" Andini, lebih baik lo ambil P3K" andini mengangguk mendengar perkataan inggrit dan segera menuju ke arah kamar kindi yang berada di lantai bawah
Sebelum turun, andini melihat deby dan fauzan yang masih saling memeluk satu sama lain membuat andini naik pitam dan segera menuju ke arah deby dan fauzan dan menarik deby yang masih berada di pelukan Fauzan
" Lo kenapa sih?" Tanya deby bingung membuat andini menatapnya sinis
" Lo jadi cewek centil banget ya deb, lo bilang sama gue kalo lo udah nggak cinta sama kak Fauzan dan lebih milih kak putra karena sekarang lo udah cinta sama dia. Tapi, kenapa gue liat lo dengan mudahnya berpelukan sama dia HAH???" Nafas andini tidak beraturan saat mengeluarkan semua unek-uneknya
" Kalo lo emang nggak cinta sama kak putra dan sekedar hanya mau nyakitin hatinya dengan beri dia harapan, please deb tinggalin kak putra. Karena kak putra lebih pantas dapetin cewek yang sungguh-sungguh cinta sama dia, bukan kayak elo yang cuma bisa kasih dia harapan" suara andini melemah saat melihat mata deby berkaca-kaca karena ucapan pedasnya
" Din, ini nggak seperti ya_"
" Gue mau ke bawah nyari P3K, kak putra terluka" potong andini tidak ingin mendengarkan penjelasan dari Deby
" Kak putra terluka?" Lirih deby dan segera mencari keberadaan putra
•••
" Kak putra kenapa sih?" Tanya inggrit sambil mengompres tangan putra dengan air hangat yang di bawakan oleh Fira
" Gue nggak papa" jawab putra dengan tatapan datarnya saat melihat deby ke arahnya
" Kak putra ke_"
" Lo obati tangan gue di kamar aja, ayo ikut gue" ajak putra sambil menggenggam tangan inggrit membuat deby terdiam
Deby mendongak berusaha menahan air matanya yang ingin jatuh membuat Fira yang di sampingnya mengusap punggungnya pelan
" Kak putra lagi emosi, Lo yang sabar ya" ucap Fira sambil menghapus air mata deby yang perlahan mulai jatuh
" Maafin gue kak"
Jangan lupa vommentnya 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Stadt-Zombie
Short Storyapa yang akan terjadi jika tempat kalian menuntut ilmu adalah tempat yang akan membuat kalian bertemu dengan makhluk aneh? lalu, bagaimana perasaan kalian jika semua orang terdekat kalian adalah korban? apakah kalian akan membiarkan mereka berkeliar...