15

1.6K 125 1
                                    

Fira yang bahagia melihat deby kembali pun memilih untuk duduk di sebuah kursi tidak jauh dari tempat temannya berdiri. Dirga yang melihat itu dengan segera mendekati Fira membuat dirinya seketika gugup. Namun, cowok itu memilih membunyikannya dengan memasang wajah datar andalannya

" Jangan melamun, nggak baik, entar yang ada ribet lagi kalo lo kesurupan" Fira melirik sinis ke arah dirga yang duduk disampingnya

" Yaa kalo gue kesurupan masalahnya sama lo apa?" Fira kehabisan kesabaran menjawab pertanyaan dirga yang terdengar menjengkelkan ditelinganya. Kini sudah tidak ada lagi embel-embel " kak " yang keluar dari mulut Fira karena merasa jengkel dengan alumninya yang satu ini

" Nggak ada masalahnya, tapi lo mungkin bakalan ditinggalin sama teman-teman lo, dan dijadiin umpan buat mereka pergi dari zombie-zombie itu"

Fira mendelik kesal yang hanya dibalas senyum miring dari dirga membuat cewek itu ingin mencakar wajah dirga sekarang juga

" Kalo begitu yaa silahkan, gue nggak peduli" Fira berjalan meninggalkan dirga yang terdiam. Cowok itu dengan diam-diam mengusap wajahnya dengan kasar saat melihat Fira yang berjalan menjauh darinya

" Susah banget sih deketin Lo" batin dirga sambil menghembuskan nafasnya kasar

Fauzan masih berdiri menatap deby yang kini tengah menarik nafasnya secara perlahan. Dia segera mendekati deby. Namun, dia urungkan saat melihat deby ditarik ke pelukan seseorang. Fauzan tersenyum samar membuat aidah yang berada di sampingnya memandang tidak enak ke arahnya

" Lo nggak papa kan?" Tanya putra dengan wajah menunduk untuk melihat deby yang berada di pelukannya

" Nggak papa kok kak" deby membalas pelukan putra yang malah membuat Fauzan menahan sesak di dadanya

Ahkam yang melihat raut wajah putra dengan segera memisahkan deby dari putra yang masih asik berpelukan

" Ehh ehh bukan muhrim jangan asik berpelukan kalian" deby yang melihat itu mendelik kesal ke arah ahkam

" Apa liat-liat?"

" Dih siapa juga yang liat bapak, geer amat jadi manusia" sungut Deby membuat ahkam membulatkan matanya

" Ehh kamu itu yang sopan sama yang lebih tua, dan satu lagi saya bukan bapak kamu. Jadi, jangan manggil saya dengan embel-embel bapak awas kamu" jelas ahkam yang membuat deby menutup kedua telinganya menggunakan kedua telapak tangannya membuat ahkam naik pitam

" anak ieu ngan ukur ngajadikeun kuring ambek" ucap ahkam membuat azmi dan aban tersenyum geli melihat abangnya itu berkomat-kamit

" Pak ahkam ngomong apa?" Tanya aulia penasaran yang sedari tadi hanya menyaksikan perdebatan deby dan juga ahkam

" Ini anak satu juga, manggil saya bapak, kamu kira saya bapak kamu apa?"

" Galak banget" ahkam melirik sinis aulia yang dibalas lirikan sinis juga dari cewek itu

Mereka semua terdiam membuat Rani yang sedari tadi diam membuka suara

" Kita sampai kapan disini? Mau kita sampai mati juga mereka semua nggak akan pergi dari tempat ini"

" Bener, kita harus keluar dari sini" putus putra pada akhirnya saat melihat semuanya hanya terdiam

" Kalo gitu kita buat strategi buat ngelabui mereka" usul Fauzan diangguki mereka semua dengan semangat

" Jangan ada yang pisahin diri lagi kayak cewek itu" deby mengurungkan niatnya saat ingin bicara karena ditunjuk putra menggunakan dagunya

" Ishh nyebelin"

" Sans ajalah deb" ayu tersenyum membuat kindi juga ikut tersenyum melihat kekasihnya itu tampak tenang-tenang saja.

" Nasib gue gimana?" Semuanya menoleh ke arah hamka, mereka dengan jelas melihat bekas air yang tercetak jelas di celana abu-abu yang dia pake

" Celana hamka kok basah?" Tanya deby membuat semuanya kembali menahan tawa

" Kehujanan deb pffftt" ikram menutup mulutnya saat melihat Hamka meliriknya sinis

" Hah? Emang tadi hujan yaa?" Tanya deby bingung membuat semuanya gemas ingin menjitak cewek itu yang banyak bertanya

" Iyaa deb, hujannya lebat, soalnya ngalir dari pangkal pahanya si Hamka" jelas ikram lagi membuat deby membulatkan matanya

" Vulgar banget sih kata-kata lo, kan telinga gue jadi nggak suci lagi"

" Alay lo, bilang aja kalo lo juga seneng kan dengernya?" Balas ikram lagi sambil duduk di sebuah kursi

" Enak aja, gue nggak kayak lo, yang isi hp nya video unsur 18+ semua" ikram membulatkan matanya saat mendengar perkataan deby. Sedangkan cewek itu hanya mengangkat bahunya acuh melihat tatapan ikram

Jangan lupa vommentnya 😊

Stadt-ZombieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang