Keesokan paginya, mereka pun sudah siap-siap untuk segera keluar dari rumah fira menuju ke bandara dan melakukan penerbangan ke kota Jakarta untuk menyelamatkan mereka dari kejaran para zombie yang mengintai mereka
Para cowok sibuk memasang senjata tajam dan api disetiap tubuh mereka. Agar disaat mereka bertemu para zombie itu, mereka dengan gerakan cepat bisa membunuh mereka dalam waktu yang singkat
Ikram terus menatap tajam ke arah inggrit yang kini juga tengah menatap tajam ke arahnya
" Pakai nggak!!!" Perintah ikram sambil memberikan sebuah pistol ke arah inggrit
" Nggak, gue takut megangnya" ucap inggrit dengan wajah memelas membuat ikram jengkel
" Takut apaan sih? Ini tuh benda mati, pelurunya nggak bakalan keluar sendiri, lo harus tekan pelatuknya dulu baru tuh peluru keluar"
" Gue bilang nggak mau yaa nggak mau, dasar budeg" protes inggrit sambil melangkah maju ke arah sofa yang berada di depannya dan duduk sambil bersedekap dada
" Dasar keras kepala" gerutu ikram sambil mengalungkan beberapa peluru di pinggangnya
" Hamka jangan bercanda" ucap fira yang kini tengah pusing melihat hamka yang tengah memasangkan sebuah panahan di belakang punggungnya. Namun, dengan iseng hamka malah menggelitik pinggang cewek itu membuat fira merasa jengkel
" Sensi amat, gue cuma bercanda kali"
" Yaa elo sih, orang lagi serius lo bercandain" Fira masih saja mengomel membuat dirga yang berada di sampingnya tersenyum kecil
" Biar gue yang masangin ham" ucap Dirga membuat hamka mengangguk dan segera pergi menemui teman-temannya yang lain
" Nggak usah cemberut gitu, Lo jadi jelek diliat" fira menahan napasnya saat wajah dirga yang begitu dekat dengan wajahnya
Dirga yang merasa diperhatikan menurunkan sedikit wajahnya dan melihat dengan jelas tatapan Fira yang mengarah ke wajahnya. Dia tersenyum membuat Fira menelan salivanya dengan gugup dan kemudian memutuskan kontak matanya dari mata Dirga
" Aku diam-diam suka kamu...ku coba mendekat...kucoba mendekati hatimu" suara nyanyian deby yang baru muncul dari arah tangga membuat pipi Fira memerah sedangkan Dirga yang melihat itu hanya mampu menahan senyumnya
" Siapa yang diam-diam suka deb? Ada yang di sindir yaa?" Tanya andini membuat deby memicingkan matanya
" Gue nyindir lo ama Azmi" Andini dan Azmi yang mendengar itu melototkan matanya ke arah deby yang tengah memasukkan sebuah pisau lipat ke saku celana jeans hitam yang di pakainya
" Apaan sih?" Ucap azmi dan andini bersamaan membuat semua yang berada disitu meneriakkan kata "ciee" ke arah azmi dan andini yang menunduk
" Semua udah siap?" Tanya fauzan dan diangguki oleh semuanya
" Kalo begitu ayok kita keluar dengan perlahan" perintah dirga dan diangguki oleh semuanya
" Angel jangan cepat-cepat"
" Iyaa-iyaa"
" Apa mereka masih ada diluar?"
Cewek bernama angel itu mengangkat bahunya acuh dan lebih memilih membuka ponselnya untuk melihat berita yang beredar
BRUKKK...
GRRHHH....
Angel dan kedua teman dekatnya itu saling berpelukan. Sedangkan, seorang cewek berkacamata bulat hanya bisa memandang mereka dengan tatapan takut
BRAKKK...BRAKKK...BRAKKK...
Grrhhhh...
Suara geraman zombie itu perlahan terdengar menjauh membuat keempat cewek itu menghembuskan napas lega
" Kalian nggak mau keluar?" Tanya cewek berkacamata itu membuat ketiga cewek itu menatapnya dengan sinis
" Kalo elo mau mati yaa mati aja, nggak usah ngajak-ngajak kami" cewek berkacamata itu menunduk sambil memainkan jari-jarinya
" Kita nggak bisa disini terus, percuma, kita harus keluar dan minta bantuan buat nyelamatin diri kita"
Angel dan kedua temannya saling berpandangan dan kemudian mengangguk membenarkan perkataan cewek berkacamata itu
" Kita keluar secara perlahan" mereka semua mengangguk mendengar perkataan angel dan segera menyuruh cewek berkacamata itu untuk berjalan terlebih dahulu membuka pintu toilet wanita
Disaat mereka melangkahkan kaki mereka, tidak disangka salah satu zombie tiba-tiba muncul di balik tembok yang mengarah ke koridor kelas membuat mereka semua berteriak ketakutan
GRRHHH....
" ARGGHHHH"
Mereka semua berjalan mundur saat melihat zombie itu perlahan mendekati mereka dengan wajah yang hancur membuat mereka seketika merasa mual
" LARI!!!" mereka semua lari meninggalkan zombie itu. Namun, tangan angel ditahan oleh zombie itu membuat angel gemetar
" TOLONGIN GUE!!!" Semua menatap takut ke arah zombie yang semakin mendekat ke arah angel membuat cewek itu menahan napasnya
GRRHHHH...
" ANGEL"
BRUKKK...
Angel mendongakkan kepalanya saat merasa zombie itu sudah tidak memegang tangannya dan melihat cewek berkacamata itu mengulurkan tangan ke arahnya
" Ayo, cepetan" angel menerima uluran tangan cewek itu. Namun, saat merasa zombie itu tersadar kembali dengan kejamnya angel menarik tangan cewek itu dan mendorongnya ke arah zombie itu
Cewek berkacamata itu terkurung bersama zombie itu membuat zombie itu dengan cepat menyerang lehernya
Angel dan kedua temannya yang melihat itu tersenyum sinis dan segera berlari meninggalkan cewek berkacamata itu yang tengah digigit oleh zombie yang berada di belakangnya
" TOLONG ARRGGHHH" Perlahan namun pasti wajah cewek itu tergantikan dengan wajah hancur seperti zombie yang menggigitnya. Namun, angel dan kedua temannya tidak menggubris hal itu dan terus berlari ke luar sekolah
Jangan lupa vommentnya ☺️
KAMU SEDANG MEMBACA
Stadt-Zombie
Short Storyapa yang akan terjadi jika tempat kalian menuntut ilmu adalah tempat yang akan membuat kalian bertemu dengan makhluk aneh? lalu, bagaimana perasaan kalian jika semua orang terdekat kalian adalah korban? apakah kalian akan membiarkan mereka berkeliar...