ayu terus memeluk fira yang tengah menggigit kedua jarinya membuat gadis yang dipeluk itu merasa risih
" jangan keasikan lo meluk-meluk gue" sungut fira membuat ayu memanyunkan bibirnya
" gue takut fir"
" emang lo doank yang takut? gue juga kali" fira memeluk lengan ayu membuat cewek itu menatap fira datar
" tadi marahin gue karena meluk dia, ehh sekarang malah dia yang meluk gue mana kencang banget lagi" fira mendongak menatap ayu dan segera menyengir lucu
deby tersenyum melihat tingkah lucu ayu dan fira tanpa sadar tatapan mata fauzan yang sedaritadi terus menatap ke arahnya
" ternyata yang lo liat itu emang bener zombie deb" hamka menatap deby membuat cewek itu membalas menatap hamka
" gue bilang juga apa, tapi lo semua nggak percaya ama gue"
" yaa gue kirain lo ngawur ehh ternyata beneran" hamka menggaruk tengkuknya tidak gatal saat mendapat tatapan datar dari deby
" nggak usah berdebat mending kita cari cara untuk segera keluar dari sini dan nyelamatin diri kita" semua mengangguk setuju mendengar perkataan ikram yang sedaritadi hanya berdiam diri
" gimana caranya?" tanya inggrit teman sekelas aulia yang kini mulai terlihat tenang
" kita harus keluar dari sekolah dan pergi ke keluarga kita untuk nyelamatin diri"
" lo yakin keluarga kita selamat semua?" tanya andini membuat semuanya terdiam
fira yang mendengar perkataan andini teringat percakapan ibunya semalam. apakah ibunya selamat? apakah ini maksud ibunya bahwa kota Makassar akan kacau? apa yang sebenarnya telah terjadi? fira melamun membuat deby yang berdiri di sampingnya menatap bingung ke arahnya. sedangkan para cowok kini tengah mematahkan kaki kursi untuk dijadikan senjata melawan zombie-zombie itu
" lo kenapa fir?" fira yang merasakan bahunya dipegang dengan segera memeluk deby membuat cewek itu merasa bingung
" gue kangen sama ibu gue deb, gue takut dia kenapa-napa"
"shutt, gue yakin ibu lo nggak kenapa-napa, lo harus banyak berdoa okee?" fira mengangguk dan segera menghapus airmatanya
" ini buat kamu" deby melirik sebuah balok gang di genggam fauzan dan segera mengambilnya dengan senyun kikuk
" makasih"
•••
" lo yakin kita bakalan selamat put?" tanya dirga yang kini tengah membersihkan darah yang melengket di kemejanya
" bawel lo" dirga memandang sinis ke arah putra yang kini tengah memegang ponselnya
" deb lo dimana?"
" GRRRRHHH" suara geraman dari balik tembok membuat dirga dan putra mengambil ancang-ancang
" bangsat, baru aja gue bersihin kemeja gue dari darah kotor mayat jelek itu, ehh malah nongol lagi dianya" Dirga mendengus saat melihat ada empat zombie yang kini tengah berjalan ke arahnya dan juga putra
" are you ready?" putra tersenyum miring dan segera berlari menghampiri zombie itu yang masih berjarak beberapa meter dari tempatnya berdiri
TSUKKK...
dengan hujaman keras putra menusuk kepala zombie itu yang kini tengah dialiri darah segar yang berbau busuk membuat dirga yang berada di belakangnya bergidik ngeri
putra memutar besi yang menancap di leher zombie itu sampai-sampai kepala zombie itu putus dari lehernya. dan segera menginjak kepala zombie itu dengan keras.
Dirga menendang perut zombie itu membuat zombie itu terjatuh duduk ke belakang membuat dirga dengan segera mengambil batu berukuran besar dan segera menghancurkan kepala zombie itu. Dirga bisa mendengar suara tulang kepala zombie itu yang patah membuat darah dari kepala zombie itu memuncrat kembali di kemejanya
" bangke, dasar mayat hidup jelek"
masih ada dua zombie yang tersisa membuat putra dengan segera mengambil besi yang dipakainya tadi dan segera menancapkan besi itu kembali ke arah zombie itu
Dirga yang melihat itu menggelengkan kepalanya saat melihat putra dengan lincah mengalahkan para zombie itu.
" penyakit psycopathnya putra belum sembuh" ucap batin dirga dengan mata yang terus menatap prihatin ke arah putra dengan wajah yang sudah dibanjiri banyak darah dari zombie itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Stadt-Zombie
Contoapa yang akan terjadi jika tempat kalian menuntut ilmu adalah tempat yang akan membuat kalian bertemu dengan makhluk aneh? lalu, bagaimana perasaan kalian jika semua orang terdekat kalian adalah korban? apakah kalian akan membiarkan mereka berkeliar...