" deb, bangun deb!" Setelah ditinggal angel di gudang belakang rumah fira. Saleh yang sedari tadi menguping pembicaraan mereka kini mendekat ke arah deby yang tidak sadarkan diri
" Maaf, gue nggak bisa jagain lo dengan baik" saleh terisak dengan tubuh deby yang berada di rengkuhannya
" Bangun deb!" Deby terus menutup matanya, membuat saleh yang menatapnya hanya mampu meringis kecil saat melihat luka irisan yang berada di pipi deby dan juga luka lebam
Saleh mengeraskan rahangnya melihat kondisi wajah deby yang jauh dari kata baik dan segera menggendong deby keluar dari gudang menuju ke dalam rumah fira
" Gue akan habisin cewek itu buat lo deb" janji saleh saat melihat teman-temannya melihat ke arahnya
Putra yang melihat deby berada di gendongan saleh dengan cepat beranjak berdiri dari duduknya. Putra menatap tajam ke arah saleh sedangkan saleh hanya bersikap acuh dengan tatapan itu
" Deby kenapa sal?" Tanya aidah sambil melihat wajah lebam deby
" Muka deby kok lebam gini sih?" Tanya aidah lagi yang malah membuat mata andini mulai berkaca-kaca melihat kondisi deby yang jauh dari kata baik
" Fira ambil P3K cepetan" Fira mengangguk dan segera berlari ke arah kamarnya
" Deb, kamu kenapa?" Ringis putra saat melihat darah kering yang menempel di pipi deby
Aidah mendekat ke arah deby dan mengecek kondisi deby. Saat memegang luka di pipi deby, aidah mengernyit bingung
" Kenapa aidah?" Tanya hamka saat menyadari wajah bingung aidah
" Ini luka sayatan benda tajam" semua yang berada di situ membelakkan matanya mendengar perkataan aidah
" Sepertinya ada yang berusaha nyelakain deby kak" ucap aidah lagi membuat putra mengatupkan rahangnya
" Gue tau siapa orangnya" ucap saleh tiba-tiba membuat semua pandangan menatap ke arahnya
" Putra, tolongin gue, ada zombie yang berusaha nerkam gue tadi, gue takut put" ucap angel sambil melingkarkan kedua tangannya di pergelangan tangan putra
Semua yang berada disitu hanya mampu menatap tajam ke arah angel yang kini tengah terisak di depan mereka
" Put, malam ini gue sama lo yaa" pinta angel dengan senyum tipisnya
Putra yang mendengar itu mengeraskan rahangnya. Dengan kasar putra melepaskan kedua tangan angel yang berada di lengannya dan mendorong cewek itu hingga jatuh terduduk di lantai
" Awhh, put lo apa-apaan sih?" Angel berusaha berdiri. Namun, putra mendekat ke arahnya dan mencengkram pipi cewek itu dengan kuat
" Sakit? Iyaa?" Putra menatap angel dengan tatapan mengejeknya saat melihat cewek itu meringis kesakitan
" Ini nggak sebanding rasa sakit yang lo kasih ke deby" angel membelakkan matanya saat putra mengetahui kejadian dia bersama deby digudang belakang rumah fira
" Kenapa? Lo kaget HAH?" cengkraman tangan putra di kedua pipi angel mengeras membuat mata angel berkaca-kaca
Putra tersenyum miring melihat pemandangan itu didepannya. Dengan perlahan putra mengambil sesuatu di saku belakang celananya. Saat melihat itu, semua yang berada di ruang tamu terkejut melihat benda yang di keluarkan putra dari saku belakang celananya
" Put, lo mau apa put? Lepasin angel!" Ucap citra yang diacuhkan putra
" Gue bakalan buat ukiran cantik di pipi sahabat lo ini" angel menggelengkan kepalanya saat melihat putra semakin mendekatkan pisau kecil itu di wajahnya
" Tenang bitch" ucap putra membuat angel menutup kedua matanya
Dirga yang melihat itu hanya mampu menggelengkan kepalanya. Dirga tahu betul karakter putra yang akan terlihat marah saat siapapun mencoba mencelakai deby
" Kalian semua pergi dari sini" ucap dirga dan diangguki semuanya
Mereka pun meninggalkan putra, angel, tasya, dan citra yang kini tengah menutup mulutnya saat melihat putra dengan tanpa bersalah menggores pipi angel dengan pisau lipat yang di pegang ya
" Put argh sakit put" ringis angel yang hanya membuat putra menampilkan senyum miringnya
" Put tolong lepasin angel put hikss" Isak citra dan tasya semakin menjadi saat melihat angel yang terlihat lemas
" Gue bakal ngelepasin lo" citra dan tasya bernapas lega mendengar perkataan putra
" Tapi disaat lo mati di tangan gue"
ARRGGHHH...
" ANGEL!"
Putra yang melihat darah yang terciprat di wajahnya hanya mampu menyunggingkan senyum miringnya. Dan berbalik menatap citra dan tasya yang sudah pucat pasi melihatnya
" Urus mayat temen lo itu" ucap putra dengan nada dingin membuat kedua cewek itu semakin terisak
" Lo psycho put" lirih tasya saat melihat putra berjalan menuju ke arah tangga
" Gue emang psycho, terimakasih udah ingetin gue" citra dan tasya yang mendengar itu membelakkan matanya
Ternyata selama ini temannya menyukai seorang yang berjiwa psycho? Mereka menggelengkan kepalanya dan segera mendekat ke arah tubuh angel yang terlihat pucat dan kaku
" Angel hikss"
Jangan lupa vommentnya ☺️
![](https://img.wattpad.com/cover/195461669-288-k277313.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Stadt-Zombie
Short Storyapa yang akan terjadi jika tempat kalian menuntut ilmu adalah tempat yang akan membuat kalian bertemu dengan makhluk aneh? lalu, bagaimana perasaan kalian jika semua orang terdekat kalian adalah korban? apakah kalian akan membiarkan mereka berkeliar...