37

1K 74 6
                                    

" mereka siapa?" Tanya Fira tak suka saat melihat ketiga cewek itu seperti mencari muka di depan teman-teman cowoknya

" Gue angel, ini tasya dan yang ini citra" ucap Angel memperkenalkan dirinya dan kedua temannya sambil tersenyum manis ke arah putra yang hanya dibalas tatapan datar dari putra membuat aidah tertawa dalam hati

" Cari perhatian banget nih cabe" aban melihat ke arah aidah yang terus menahan tawanya

" Lo kenapa?" Tanya Aban membuat aidah menormalkan ekspresi wajahnya menjadi datar

" Gak papa" ucap aidah dengan nada datar membuat aban tersenyum kecil dan menggenggam tangan cewek itu dari samping membuat aidah menatap aban dengan cepat

Aidah melepaskan tangan Aban dengan kasar membuat aban menatap ke arahnya

" Nggak usah megang-megang gue"

Aban menghembuskan napasnya dan dengan cepat menarik tangan aidah untuk menjauh dari teman-temannya

Aulia dan deby yang melihat itu dengan penasaran mengikuti langkah aban dan aidah yang pergi diam-diam. Aulia dan deby mengintip aidah dan aban yang kini tengah berdiri di balkon rumah itu dan memasang telinganya baik-baik untuk mendengar percakapan dari kedua orang itu

" Kenapa lo jadi sensian gini sih sama gue?" Tanya aban membuat aidah membuang mukanya

" Gue gak papa, berapa kali gue harus bilang gitu ke lo?" Tanya aidah dengan nada sinis membuat aban menghembuskan napasnya dengan kasar

Aidah terus menatap ke arah lain dan menghindari kontak mata dari aban. Namun, dengan lembut aban menarik dagu cewek itu dan dengan cepat menempelkan bibirnya ke bibir Aidah membuat aidah bahkan aulia dan deby yang tengah mengintip pun melebarkan kedua matanya

" Astaghfirullah mata gue ya Allah" batin aulia saat melihat aban yang masih menempelkan bibirnya ke bibir saudara kembarnya itu. Sedangkan deby, hanya mampu menahan senyumnya

Aban menutup kedua matanya saat merasakan tubuh Aidah yang menegang. Dengan perlahan aban menjauhkan kepalanya dari wajah aidah dan tersenyum kecil ke arah cewek itu. Aulia dan deby yang melihat itu saling berpandangan dan melemparkan senyumnya

" Gue cinta sama lo" Aidah melebarkan matanya membuat aulia dan deby terkekeh dan akhirnya meninggalkan aidah dan aban










Putra dan yang lainnya menatap bingung ke arah datangnya aulia yang terlihat mengusap dadanya dan deby yang tengah menahan senyumnya

" Lo kenapa deb? Kesambet?" Tanya ayu tidak dihiraukan deby membuat ayu mendengus kesal

" Aulia kenapa? Sesak napas?" Tanya azmi namun sama seperti ayu, Azmi juga tidak mendapat jawaban dari aulia

Deby dan Aulia duduk di sofa yang tidak jauh dari mereka dengan ekspresi yang masih sama

Tidak lama kemudian, muncul aban dan aidah yang mukanya seperti kepiting rebus sedangkan aban yang tengah menggaruk kepalanya salah tingkah

" Nih anak dua kenapa dah?" Tanya hamka membuat aban dan aidah hanya melewati tubuh cowok itu

" Dihh gue dikacangin" sungut hamka membuat dirga tertawa kecil

Tasya yang melihat dirga tertawa pun tidak mengalihkan pandangannya sedikit pun dari cowok itu membuat fira yang melihatnya memasang wajah cemberut

" Lo kenapa?" Tanya dirga saat melihat raut wajah Fira

" Gak papa"

Putra duduk di samping deby yang masih berusaha menahan senyumnya membuat cowok itu menempelkan telapak tangannya di jidat Deby

" Kenapa kak?" Tanya hamka dibalas putra dengan wajah serius

" Panas dia, makanya rada-rada" Hamka terbahak membuat deby tersadar dan memukul tangan putra yang masih menyentuh jidatnya

" Enak aja" protes deby membuat putra menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa

" Yaa kamu sih"

" Ciee kak putra kamu-kamuan" ucap andini membuat azmi membungkam mulutnya dengan tangannya sendiri

" Ciee dipegang Azmi" ledek putra membuat wajah andini memerah

" Ciee mukanya merah, ciee mukanya kek mau nangis" ledek Hamka lagi membuat andini naik pitam dan melepaskan sepatunya untuk melempar Hamka. Namun, hamka dengan cepat menghindar dan bersembunyi di belakang Dirga dan fira yang masih terdiam sedari tadi

" Ciee diem-dieman" ucap hamka saat melihat dirga dan Fira yang hanya diam menatap ke arahnya

" Gue mau ngomong sesuatu di depan kalian semua" ucap Dirga tiba-tiba membuat semuanya menengok ke arah dirga dan fira yang berdiri berdampingan

Dirga maju selangkah sambil menarik tangan Fira membuat cewek itu melebarkan matanya. Dirga menghembuskan napasnya. Dan dengan gerakan lembut Dirga menarik kedua tangan fira untuk di genggamnya

" Gue tau ini bukan saat yang tepat buat gue jujur tentang perasaan gue ke lo, tapi gue mau lo tau perasaan gue yang sebenarnya ke lo fir"

" Gue cinta sama lo dari jaman SMP, Lo tau? Gue setiap pagi selalu ngirimin Lo surat yang berisi puisi dan bahkan ngasih lo cemilan kesukaan lo, dan lo tau? Sampai sekarang gue belum berani ngungkapin perasaan gue ke lo, tapi karena gue nggak mau Lo jauh dari gue, gue terpaksa cepat-cepat ngungkapin ini semua buat jadiin lo milik gue, so, lo mau nggak jadi pacar gue?"

Dirga menahan napasnya saat melihat Fira menarik tangannya kembali dan menundukkan kepalanya
















Jangan lupa vommentnya ☺️


Stadt-ZombieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang