" kalo cinta diperjuangin, jangan kandas kek gini gara-gara gengsi lo yang tingginya kek selangit itu" ucap ikram dari arah belakang membuat aban berbalik dengan cepat
" Sotoy, lo aja masih belum ngungkapin perasaan lo ke inggrit malah sok-sokan ngajarin gue" aban mendesis membuat ikram menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu
" Kok lo tau?" Aban memutar kedua bola matanya
" Waktu lo panik gara-gara inggrit nggak ada di dalam mobil, dan pas lo teriak kek bencong karena dengar inggrit teriak di dalam mobil pas dia kejebak sama rani" ucap aban panjang lebar membuat ikram menyengir sambil menggaruk pipinya yang tidak gatal itu
" Tapi, lo juga nggak boleh ngasih harapan ke teman gue, meskipun si aidah itu bawelnya minta dicium" ikram berhenti mengoceh saat melihat aban melotot ke arahnya
" Dihh santai donk gue kan belum selesai ngomong tuh mata udah kek mata ikan aja besarnya"
" Meskipun bawelnya nauzubillah tapi lo nggak boleh sakiti dia, awas aja lo" Aban mangut-mangut saja mendengar perkataan ikram dengan pikiran yang sudah kemana-mana
•••
" Fira?" Panggil hamka. Namun, Fira hanya fokus ke ponselnya saja
" Hmm?"
" Soms amat" hamka menarik ponsel Fira membuat cewek itu merenggut tidak suka
" Kenapa sih?" Tanya fira heran. Namun hamka tiba-tiba menyenderkan kepalanya di bahu Fira
" Gue capek sembunyi Mulu dari zombie jelek itu"
" Apa sih? Lo mau jadi mangsa mereka? Kalo gue sih ogah banget" desis fira tajam membuat Hamka menghembuskan nafasnya
" Ibu lo baik-baik aja kan?" Fira terdiam saat mendengar pertanyaan hamka. Cewek itu bingung pasalnya dia sendiri juga tidak tahu dimana ibunya berada dan bagaimana kondisi wanita paruh baya yang disayanginya itu
" Gue nggak tau" ucap fira lirih membuat hamka menegakkan kembali tubuhnya
" Gue takut ham" Hamka tersenyum dan mengelus kepala Fira yang terbalut jilbab putih sekolahnya
" Ada gue, lo nggak perlu takut karena gue akan selalu jagain lo karena gue sayang sama lo" Fira tersenyum terharu dan memeluk hamka dengan erat
Sahabat kecilnya yang kadang membuatnya tertawa dan kadang membuatnya emosi membuatnya terharu untuk saat ini. Hamka adalah sosok sahabat sekaligus saudara buat fira yang hanyalah seorang anak tunggal. Karena adanya hamka, fira jadi tidak pernah merasa kesepian terlebih disaat fira membutuhkan seorang kakak atau teman curhat hamka lah yang selalu ada buat dia
" Gue mau nanya" Hamka melepaskan pelukannya dan menatap bingung ke arah Fira
" Umm, lo suka sama rani?" Tanya dia hati-hati saat melihat raut wajah hamka yang tiba-tiba murung
" Dari kelas 10, hebat kan gue? Bisa mendem perasaan selama itu" hamka tertawa hambar membuat Fira menatap kasihan ke arahnya
" Tapi gue nggak sehebat kak dirga" Fira mengernyit bingung mendengar hamka yang tiba-tiba menyebut nama dirga
" Kok sampai nyebut kak dirga segala sih?" Tanya Fira bingung membuat Hamka mencubit pipinya gemas
" Makanya peka" fira meringis kecil saat hamka melepas cubitan di pipinya
" Lo tau? Kak Dirga dari SMP suka sama lo ehh ralat cinta deh lebih tepatnya, dan lo tau siapa cowok yang selalu ngasih lo fullo blasto kesukaan lo itu?" Fira menggeleng membuat hamka menepuk jidatnya
" Itu kak dirga fir, kakak OSIS yang pernah lo taksir di jaman SMP"
Fira membulatkan matanya. Dirga? Ternyata first lovenya? Fira menggelengkan kepalanya sambil tertawa sumbang ke arah hamka yang masih menatapnya
" Jangan bercanda deh ham"
" Yaa Amsyong, gue nggak bercanda fir" ucap hamka dengan mimik wajah yang serius ke arah Fira membuat cewek itu menelan ludahnya gusar
" Tapi?"
" Terserah deh kalo lo nggak percaya, jangan sampai lo kayak gue, kehilangan orang yang lo cinta sebelum lo ngungkapin perasaan lo ke dia" hamka mengusap puncak kepala Fira dan segera meninggalkan cewek itu sendiri di ruang tamu
" Masa sih? Ahh nggak mungkin, tapi kalo bener gimana?" Batin Fira sambil menggigit bibir bawahnya dengan perasaan yang campur aduk
Jangan lupa vommentnya 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Stadt-Zombie
Short Storyapa yang akan terjadi jika tempat kalian menuntut ilmu adalah tempat yang akan membuat kalian bertemu dengan makhluk aneh? lalu, bagaimana perasaan kalian jika semua orang terdekat kalian adalah korban? apakah kalian akan membiarkan mereka berkeliar...