" huek...huek... huek" ahkam terus memuntahkan cairan yang berusaha keluar dari mulutnya
" Ihh bang ahkam hamil" ucap Azmi membuat ahkam membulatkan matanya
" Enak aja, yakali ada cowok yang bunting" protes ahkam membuat semuanya tertawa
" Siapa tau kan bang" ahkam hanya memutar kedua bola matanya saat mendengar Azmi yang kembali bersuara
" Terserah deh terserah"
" Lo alay banget deh kam, muntah mulu deh perasaan" ucap fauzan sambil memegang lehernya yang terasa sakit karena dicekik zombie tadi
" Lo nggak tau sih Zan, itu tuh jorok banget tau nggak ihhh" ahkam bergidik ngeri membuat semuanya menggelengkan kepalanya
" Kita lanjut perjalanan kita" ucap putra dan diangguki semuanya
Mereka pun melanjutkan perjalanan mereka dengan sedikit berhati-hati karena takut kejadian tadi terulang lagi dan bisa membahayakan nyawa mereka semua
Putra memimpin perjalanan mereka dengan terus memegang tangan deby membuat Fauzan yang berada tidak jauh dari mereka selalu menatap nanar ke arah mereka berdua
Mereka semua berhasil keluar dari gerbang pertama sekolah mereka. Masih ada satu gerbang lagi dan mereka akan segera keluar dari sekolah
" Hancur banget" gumam inggrit sambil terus memandang ke arah secret pramuka yang terlihat porak-poranda
Inggrit terus memandang kerusakan itu tanpa menyadari kalo dia tertinggal jauh sekali di belakang. Teman-temannya yang berada di depan pun tidak menyadari bahwa inggrit tertinggal jauh di belakang
"GRRHHH"
Tubuh inggrit seketika menegang saat mendengar suara geraman itu. Dengan perlahan dia membalikkan tubuhnya dan terkejut saat melihat sesosok zombie berjalan mendekati dia
" Tuhan tolong aku" gumam inggrit sambil menutup kedua matanya ketakutan
•••
" Masuk cepetan" perintah putra saat menemukan mobil yang tidak terlalu rusak
Mereka semua masuk dan putra segera menjalankan mobilnya. Sedangkan, di mobil kedua ikram tengah celingak-celinguk saat melihat salah satu dari mereka tidak ada
" Inggrit mana?" Tanya ikram membuat semuanya terdiam
" Gue bilang inggrit dimana? Lo semua ninggalin dia?" Semuanya terkejut saat melihat ikram semarah itu karena inggrit tidak bersama mereka
Ikram berdecak kesal dan segera keluar dari mobil membuat putra yang berada di belakang mobil mereka mengangkat alisnya satu
" Tuh anak mau kemana?" Tanya putra membuat Hamka, saleh, dan juga kindi menatap keluar jendela mobil
" Ck, cari mati dia" gumam hamka
Putra memberi isyarat untuk mereka menundukkan kepala mereka saat melihat salah satu zombie mendekati mobil mereka. Putra segera menarik kepala deby dan menyembunyikannya di dalam dekapannya membuat deby menahan nafas
Bugh...bugh...bugh...
Putra menatap datar ke arah jendela saat melihat zombie itu mengeluarkan lidahnya yang berlumuran darah di kaca mobil.
Grhhh...
Karena merasa tidak menemukan siapapun untuk dimangsanya, zombie itu pun meninggalkan mobil yang di tumpangi putra dkk membuat semuanya yang berada di dalam mobil bernafas lega
Inggrit masih setia menutup kedua matanya saat melihat zombie itu semakin mendekatkan wajah hancurnya ke inggrit yang masih berdiri mematung
BUGHHH...
" MATI LO BANGSAT!"
Inggrit membuka kedua matanya dan terkejut saat melihat ikram yang terus memukul tubuh zombie itu dengan menggunakan besi yang inggrit tidak tau diambil ikram darimana
" Lo sinting tau nggak, kenapa lo misahin diri dari yang lain? Lo mau mati HAH?" inggrit menatap ikram takut membuat ikram menghembuskan nafasnya secara kasar dan akhirnya menarik inggrit kedalam pelukannya
" Jangan kek gini gue khawatir" lirih ikram sambil mencium puncak kepala inggrit
Inggrit yang diperlakukan seperti itu hanya bisa terdiam dan hanya bisa menikmati perlakuan ikram terhadapnya
" Ayo kita keluar" inggrit mengangguk saat ikram menarik tangannya menuju ke sebuah mobil sedan berwarna hitam dan masuk duduk ke dalamnya
•••
" Saya mau kalian mencari anak saya dan membawanya kemari, saya tidak ingin dia terkena gigitan sekecil apapun dari makhluk menjijikan itu" ucap seorang pria paruh baya dengan jas putih seorang ilmuwan yang melekat di tubuhnya
" Baik tuan" orang-orang suruhannya pun segera berlari keluar untuk menuruti perintah atasannya itu
Pria paruh baya itu berdiri dan melihat semua kekacauan yang diciptakannya lewat kamera cctv yang berada di setiap sudut sekolah tersebut dan sebagiannya lagi berada di setiap sudut jalan raya. Dia tersenyum miring memperlihatkan wajahnya yang mulai keriput
Dia berjalan mendekati seorang wanita paruh baya yang juga memakai jas ilmuwan seperti dirinya yang kini tengah meronta-ronta untuk segera di lepaskan dari ikatan tali yang melilit tubuhnya dengan begitu erat
" Tenang nyonya Raina, kalo anda tidak bisa tenang saya akan membuat putri kesayangan anda itu berubah menjadi seperti mereka yang merendahkan saya"
" Jangan sakiti anak saya dan juga teman-temannya"
Pria paruh baya itu kembali tersenyum miring dan berjalan mendekati wanita itu dan mencengkram dagunya membuat wanita itu meringis kesakitan
" Kalo begitu anda harus bekerjasama dengan saya" pria paruh baya itu tersenyum saat melihat wanita itu menganggukkan kepalanya
Jangan lupa vommentnya 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Stadt-Zombie
Short Storyapa yang akan terjadi jika tempat kalian menuntut ilmu adalah tempat yang akan membuat kalian bertemu dengan makhluk aneh? lalu, bagaimana perasaan kalian jika semua orang terdekat kalian adalah korban? apakah kalian akan membiarkan mereka berkeliar...