35

1K 89 0
                                    

" DEBY HATI-HATI" teriak aban saat melihat zombie itu mencakar lengan deby membuat cewek itu meringis kesakitan

" Deb, lo nggak papa?" Tanya Fira sambil terus melayangkan anak panahnya ke arah zombie itu

TSAK...

" MAMPUS LO" maki Fira saat melihat dengan jelas anak panahnya yang menancap di dada sebelah kanan zombie itu yang akhirnya membuat zombie itu jatuh terhuyung

Saleh terus memukul kepala zombie itu dengan menggunakan batu besar yang berada tidak jauh dari mereka

Sekitar enam zombie berhasil mereka kalahkan dengan sisa tenaga yang masih ada. Deby dengan napas yang tidak beraturan mulai membersihkan pisau lipatnya yang berlumuran darah zombie itu. Sedangkan Fira mencabut kembali panah yang menancap ditubuh zombie itu dengan kasar membuat tubuh zombie itu kembali mengeluarkan darah yang berbau busuk

" Ewwhhh jijik banget ihh" sungut aidah mencium tangannya saat membantu fira mengambil anak panahnya yang tertancap di tubuh zombie itu

Inggrit yang berada di dalam mobil bersama ikram hanya bisa menatap tajam ke arah cowok itu yang masih terus menatapnya dengan tajam

" Lo egois, kenapa lo nggak mau bantu temen lo HAH?"

" Karena gue yakin mereka lebih hebat dari gue" ucap ikram membuat inggrit mencibir pelan

" Berarti lo banci, karena temen cewek lo aja bisa ngalahin zombie. Sedangkan lo? Hanya bisa nontonin mereka dari sini"

" Bacot" ikram mendelik sedangkan inggrit mendengus kesal

" Lo nggak papa deb?" Tanya saleh saat melihat deby terduduk sambil mengipas lengannya yang terkena cakaran dari zombie itu

" Gak papa" ucap deby datar dan pergi ke arah rumah mewah yang tidak jauh dari mereka

Saleh yang melihat itu hanya mampu menghembuskan napasnya pelan melihat sikap temannya itu

" Deb mau kemana?" Tanya aban saat melihat deby yang memasuki rumah besar yang terlihat kosong itu










Cittt...

Suara ban mobil yang beradu dengan aspal menimbulkan suara nyaring yang memekakkan telinga membuat semuanya menoleh ke sumber suara dan melihat putra dan yang lainnya segera turun dengan wajah panik

Ayu dengan tergesa-gesa berlari ke arah kindi dan memeluk cowok itu erat membuat kindi tersenyum kecil dan membalas pelukan cewek itu

" Kamu nggak papa?" Tanya ayu saat melepaskan pelukannya dari kindi

Kindi mengusap pipi ayu sambil menggelengkan kepalanya membuat ayu bernapas lega

Dirga berjalan mendekati Fira, saat sudah berada di belakang cewek itu Dirga dengan segera menepuk pundak cewek itu. Namun, karena terkejut Fira segera berbalik dan mengarahkan anak panah ke arah dirga membuat cowok itu mengangkat kedua tangannya

" Ehh fir, lo mau nembak kak dirga dengan panahan lo?" Tanya aulia membuat fira melebarkan matanya

" Nggak lah, yakali"

" Lo tambah cantik kalo kek gini" Dirga maju dan segera memeluk fira yang mematung

" Gue khawatir sama lo" dirga menelusupkan kepalanya diceruk leher fira. Dengan canggung Fira membalas pelukan dirga membuat cowok itu semakin mengeratkan pelukannya

" Deby mana?" Tanya fauzan membuat putra menolehkan kepalanya ke kanan dan kiri. Namun, tidak menemukan keberadaan cewek itu

" Dia masuk ke rumah itu kak" tunjuk aidah membuat fauzan dan putra melebarkan matanya

" APA???"

Fauzan dan Putra dengan cepat beranjak menuju ke rumah itu. Namun, saat melihat deby keluar dengan bayi yang ada di gendongannya membuat kedua cowok itu mengurungkan niatnya

Semua melebarkan matanya saat melihat di belakang deby terdapat sekumpulan zombie yang berlari ke arah cewek itu. Namun, karena tersadar ada zombie yang dibelakangnya, deby dengan segera mengeluarkan bom yang berukuran kecil dan melemparkannya ke arah zombie itu dan berlari dengan cepat ke arah teman-temannya

DUARRR...BLAMMM...

Mereka semua yang berada disitu menutup kedua telinganya saat mendengar suara ledakan yang memekakkan telinga mereka. Dan melihat deby semakin dekat ke arah mereka dengan bayi yang menangis di gendongannya

" Uhh cup cup cup dede bayi jangan menangis yaa" ucap fira saat deby menyerahkan bayi mungil itu ke arahnya

Deby tersenyum saat melihat bayi itu mulai tenang karena berada di pelukan temannya itu membuat semua yang berada disitu segera mendekat ke arah Fira

" Yaa ampun, dede bayinya masih merah banget, masih ada bekas darah lagi. Jangan-jangan dia baru lahir?" Tanya andini membuat semuanya mengangguk

" Gue nggak tega liat bayi ini kehilangan orang tuanya disaat masih sekecil ini karena tragedi mengerikan yang terjadi sekarang" ucap aulia membuat saleh menundukkan kepalanya

" Ini semua gara-gara ayah" batin saleh membuat deby memandang datar ke arahnya

" Gue mau benci sama lo, tapi nggak bisa" batin deby sambil meremas rambutnya

Jangan lupa vommentnya ☺️

Stadt-ZombieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang